Beberapa minggu terakhir berlalu dengan damai. Setelah pemilihan ketua kelas yang penuh dengan konflik, akhirnya dipilih Iida sebagai ketua dengan wakil Yaoyorozu.
Anak-anak 1-A sekarang berada di ground beta untuk latihan kepahlawanan mereka, bersama All Might. Banyak anak yang sangat bersemangat, tentu saja. Siapa yang tidak bersemangat ketika diajari oleh Hero no-1?
Katsuki, bersemangat juga, tetapi tidak menunjukkannya. Dia melirik ke sahabat kecilnya, yang kalau tidak berubah pasti akan berteriak paling keras. Namun tidak ada reaksi yang berlebihan, masih terlihat semangatnya, hanya tidak sebanyak itu.
Izuku memakai suit berwarna lumut, dengan aksen putih. Suit itu dibuat dari bahan yang tahan api dan meredam goncangan. Sepatu bot hitam dengan garis hitam yang menutupi hingga lutut, dan terdapat kantong yang menggantung di sisi belakang sabuk merahnya. Di pergelangan tangannya terdapat sesuatu berwarna hitam yang melingkari.
Suit itu dilengkapi dengan mantel berhoodie hijau muda berkerah tinggi yang menutup dari hidung hingga bagian bawah punggung Izuku dan bertudung, menutupi rambut hijau di baliknya. Sepertinya dibuat dari bahan yang menyesuaikan suhu, karena Izuku tidak terlihat kepanasan sama sekali di cuaca panas ini. Katsuki yakin ada sesuatu di balik mantel itu. Ketika Izuku bergerak, mantel itu tidak mengalir, tetap kaku seperti ada yang menahan.
Latihan kali ini adalah latihan bertarung pahlawan vs penjahat. Dari lima pertarungan, yang tersisa adalah pertarungan terakhir. Izuku dan Uraraka sebagai penjahat melawan Katsuki dan Iida sebagai pahlawan.
Pahlawan harus mencegah bom yang dibawa oleh kelompok penjahat dan menyelamatkan seorang warga sipil yang terjebak di dalam. Sedangkan penjahat harus mencegah pahlawan menyelamatkan warga sipil atau bisa juga menangkap pahlawan menggunakan pita yang disediakan. Pahlawan bisa menang dengan menyentuh bom atau boneka yang menjadi warga sipil. Namun, ada satu jalan lebih jelas menuju kemenangan, buat musuh pingsan.
Yang merugikan adalah, pahlawan akan masuk lima menit setelah para penjahat, sehingga mereka bisa menyiapkan jebakan atau rencana.
"Izuku-kun, apa yang akan kita lakukan?
"Pertama, cari dulu warga sipilnya."
Seringai itu membuat Uraraka Ochaco agak takut dengan pemuda di depannya.
Izuku meletakkan sesuatu di atas pintu. Tabung reaksi? Dan Uraraka benar-benar terkejut dengan sesuatu yang berada di balik mantel Izuku. Berlusin-lusin tabung berbagai warna.
Dua menit mereka habiskan dengan mencari boneka. Mereka menemukan itu tersembunyi di bawah tangga. Kemudian boneka itu dibawa oleh Izuku ke tempat bom.
"Bom itu lebih baik jika diletakkan di lantai bawah. Secara logika, jika daya ledaknya cukup untuk meledakkan satu lantai, jika pondasinya hancur, maka atasnya juga ikut jatuh. Namun untuk kali ini kita letakkan saja di lantai empat. Sedangkan warga sipil yang terjebak di area penjahat secara tidak sadar sering bersembunyi di tempat seperti bawah tangga, di dalam lemari, atau di bawah meja. Seperti bermain petak umpet."
"Izuku-kun, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?"
"Kekhasanmu adalah gravitasi nol kan? Bisakah kau melayangkan benda ini?"
"Eh? Tentu!" Uraraka menyentuh boneka itu, sementara Izuku mengutak-atik sesuatu di sarung tangannya.
"Hup."
Anak berambut hijau itu menarik dirinya ke atas. Gelang hitam yang ia pakai tampak memanjang dan menempel di langit-langit ketika dia melemparkannya. Dia membawa boneka dan mengikatkannya di langit-langit ruangan. Tersembunyi oleh besar bom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Share, Tell Me!
FanfictionSource pic: pinterest Disclaimer: Horikishi Kosei Pekerjaan sebagai Hero? Kekuatan super? Itulah kenormalan yang tidak normal di dunia ini. Dunia yang penuh dengan quirk. Izuku adalah anak yang normal, dengan kata lain tidak memiliki quirk di dunia...