Lima hari kembali berlalu dengan sangat cepat. Himiko terus-terusan menemui Izuku dan memintanya tidak pergi.
Namun, siapa yang akan didengarkan Izuku?
Dengan setelan pahlawannya dan berbagai senjata, Izuku menggunakan bus untuk mencapai tempat latihan penyelamatan. Semoga saja tidak ada masalah yang berarti.
Bus berhenti.
Dua puluh murid dan seorang guru, berjalan ke arah gerbang. Mereka disambut oleh seorang Hero berkostum astronot.
"Selamat datang di Unforeseen Simulation Joint, atau disingkat USJ!" sapa Hero itu.
"Woah, 13!" seru beberapa murid.
"Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan latihan penyelamatan. Yang harus kalian selamatkan adalah robot-robot. Ada yang ingin ditanyakan?" jelas Aizawa.
Saat itu, kabut ungu berkumpul di depan air mancur. Mata Izuku menyipit. Dia mendekati Iida dan berbisik, "Tenya, keluar dari sini."
"Waah, mereka bahkan mendapatkan penjahat palsu untuk kita!" seru Kirishima kagum. Terlihat, beberapa orang sudah keluar dari kabut ungu dan menyeringai pada sekelompok siswa itu.
"Mereka asli. Kalian cepat mundur!" perintah Aizawa.
"Ck, di mana All Might?" Suara yang dikenal Izuku terdengar. Shigaraki muncul terakhir, dengan aksesoris tangan khasnya. "Mereka bilang All Might akan datang di sini!"
"Sabarlah, Shigaraki Tomura," sahut suara dari kabut ungu itu. Kurogiri.
"MATI!"
"Jangan, bodoh!" Izuku dan Aizawa berusaha menahan Katsuki, tapi tentu saja pirang pemarah itu tidak mendengarkan. Dia terus saja maju ke arah Shigaraki.
"Ck!" Izuku segera bertindak. Dia melemparkan zat yang ada di pergelangan tangannya ke bocah pirang itu dan menariknya kembali ke arah teman-temannya.
"Iida, cepat kembali ke kampus! Informasikan hal ini pada Hero lain! 13, lindungi murid-murid!" perintah Aizawa sambil menahan preman-preman dengan syalnya. Rambutnya melayang dan matanya tertutup oleh sebuah google. Tanda pengaktifan quirknya.
"Ba-Baik!" Iida berbalik, memanaskan mesin dan pergi dengan cepat.
"Tidak akan kubiarkan!" Kurogiri menyebarkan kabutnya. Katsuki adalah pengamat yang lumayan baik. Jadi dia berhasil menemukan kelemahan si gerbang dengan cepat.
Dia mengganggu pria itu dengan mengarahkan ledakan kecil yang terkonsentrasi tepat pada besi yang mungkin menopang tubuhnya.
Kabut itu kembali mundur karena tubuh aslinya terlempar.
"Bagus, Kacchan! Aizawa-sensei, tahan napas! Semuanya, berdiri di belakangku!"
BOOM
Suara ledakan lain terdengar. Izuku melemparkan dua tabung merah muda ke arah preman-preman itu. Membuat mereka justru bertarung satu sama lain. Halusinasi.
Shigaraki cepat. Dia langsung keluar dari kerumunan penjahat sebelum itu meledak. Dia menatap ke arah si pelempar... Tatapannya aneh....
"Kurogiri!"
"Aku mengerti." Kurogiri kembali membuka gerbangnya. Kali ini, seorang–seekor–makhluk berotot, Izuku tidak yakin itu manusia, muncul dari gerbang. Otaknya terlihat jelas, tidak tertutup oleh apapun.
'Sialan, makhluk apa itu? Apakah itu percobaan manusia yang dilakukan oleh mereka?' pikirnya.
Namun, sebelum dia sempat bertindak, makhluk itu sudah sampai di depannya, siap memukulnya. 'Dia cepat!' Si greenete menyilangkan tangan di depan wajah mencoba menahan. Dia mengernyit ketika merasakan sesuatu menusuk lehernya di saat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Share, Tell Me!
FanfictionSource pic: pinterest Disclaimer: Horikishi Kosei Pekerjaan sebagai Hero? Kekuatan super? Itulah kenormalan yang tidak normal di dunia ini. Dunia yang penuh dengan quirk. Izuku adalah anak yang normal, dengan kata lain tidak memiliki quirk di dunia...