2. Xie Chijae dan Dia

1K 110 2
                                    

Be your idol !
🌟














Hari ini Jaemin, Haechan dan Jisung berangkat ke Korea, membutuhkan kurang lebih 6 jam berada di pesawat. Untungnya Jaemin menyewa satu pesawat, ia tidak ingin Jisung terlihat di media. Ia rela mengeluarkan uangnya demi Jisung.

Perjalanan dari Jepang ke Korea cukup lama, mereka bertiga memutuskan untuk istirahat selama 6 jam sebelum kembali sibuk.

🌟

Mereka sudah sampai, Taeil sudah menyuruh tangan kanannya untuk menjemput mereka bertiga di bandara, mereka tak butuh waktu yang lama menunggu orang suruhan agensi itu sudah menunggu.

"Bagaimana perjalanan kalian?" Tanya orang itu.

"Melelahkan, sangat. Apa kau sudah membeli apartemen yang aku minta?" Tanya Jaemin sambil mengelus rambut anaknya yang kini kembali tidur.

"Sudah Chijae, apartemen itu sungguh bagus, isinya tak terlu banyak. Pas untuk kalian berdua" ujar orang itu.

"Tunggu, aku seperti mengenal mu?" Haechan tampak bingung, ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia berusaha mengingat sesuatu."

"Yak! Kau lupa dengan teman mu sendiri Lee donghyuck?"

"Oh! Tak mungkin.. Yangyang?!"

"Ckck, seberapa banyak teman mu sampai kau melupakan teman masa kecil mu itu?"

"Ah maaf sayang~ sejak pekerjaan ku banyak, aku melupakan semuanya" ujar Haechan sambil mengelus tangan Yangyang yang berada di sampingnya.

"Sialan! Jangan seperti itu! Menggelikan!"

Lalu mereka bertiga tertawa, untungnya Jisung tidak bangun karena anak itu tidur seperti orang tak bernyawa jika tertidur pulas.

Tak lama, mereka sampai di apartemen mereka. Yangyang memang orang terbaik.

"Terimakasih tuan Yangyang" Jaemin membungkukkan badannya.

"Astaga, santai saja. Masuklah, aku harus ke agensi lagi. Jisung sepertinya masih sangat mengantuk."

"Oh ya, aku membelikan beberapa mainan untuk anak manis ini"

"Astaga, terimakasih. Semoga tidak rusak lagi haha"

Mereka berdua pun tertawa, dengan Jisung yang masih mengumpulkan nyawanya.

🌟

Lee Jeno, pria yang kini mempunyai karir yang tinggi itu tengah memainkan ponselnya. Ia membalas beberapa komen penggemarnya menggunakan akun palsunya. Sungguh senang melakukan hal seperti ini.

Televisi yang hidup memberitakan bahwa artis sekaligus penyanyi asal Korea selatan baru saja kembali dari Jepang.

'Woah! Xie Chijae adalah artis terbaik yang pernah ku lihat sesudah Lee Jeno. Dia kembali, apa dia akan membintangi sebuah brand? Atau dia akan konser disini? Mari kita tunggu~" penyiar itu tampak sangat bahagia membawa berita itu.

"Xie Chijae? Namanya seperti tidak asing.. Xie.. Chijae ya?"

"Apa yang kau lakukan? Sana!"

Lamunan Jeno buyar karena ibunya.

"Sayang, lihat itu handphone mu bergetar" ujar sang ibu sambil membawakan sebuah piring yang berisikan buah.

"Ah.. Mark" Jeno mengambil ponselnya lalu mengangkat teleponnya.

"Jeno! Kau harus tahu!"

"Apa?"

"Kau mendapat rumor bahwa kau berkencan dengan Renjun"

"Ah benarkah? Kau yang urus"

"Kau harus melakukan konferensi pers! Entah apa yang akan kau ucapkan disana! Cepat sebelum terlambat"

"Yayaya, besok aku akan melakukan konferensi pers, beritakan saja"

"Lee Jeno. Kau sungguh-sungguh membuatku pusing! Apa yang kau lakukan dengan Renjun kemarin?!"

"Tidak usah mengurus ku lagi-"
"Jaemin?"

"Hah?! Siapa Jaemin?"

Jeno membelalakkan matanya, Jaemin! Lelaki yang selama ini ia cari masuk televisi! Tapi kenapa?

"YA LEE JENO-"

"Lakukan saja apa yang aku katakan"

Jeno mematikan sambungan telepon tersebut, dia masih tak percaya ia melihat Jaemin di televisinya.

"Sayang?"

Kini pria berbadan munyil itu mendekati Jeno dan duduk di sampingnya.

"Renjun, cukup. Kita berhenti sampai sini"

Renjun menatap Jeno tak percaya. Apa yang Jeno maksud?

"Apa maksud mu?"

"Hubungan kita sampai sini. Aku tahu sekarang dimana dia"

Renjun terdiam cukup lama, ia menatap handphone Jeno, panggilan terakhirnya adalah Mark. Menajer Jeno.

"Tapi Jeno- besok kita ada pemotretan"

"Kita batalkan saja, besok aku harus mengadakan konferensi pers dan besok aku akan mengunjungi panti asuhan."

Jeno berdiri dan meninggalkan Renjun yang masih terdiam kaku di sofa.

"Dia? Siapa dia yang di maksud?!"

Renjun menggertak kan rahangnya, ia tidak boleh pisah dengan Jeno!

Selama ini mereka berpacaran, walaupun Jeno tampak tak menyukai Renjun.

Renjun mengambil handphonenya dan menekan salah satu nomor.

"Lucas, tolong bantu aku"












Jangan lupa vote dan komen, lagi satu, follow 😁
Be your idol !
-TBC

Be your Idol! |Nomin ft. RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang