13. Sakit

667 74 0
                                    

Be your idol !
🌟




















"Jaemin, menikahlah dengan ku"

Jaemin tertegun mendengar ucapan Jeno, bahunya naik. Netra matanya melebar.

"Menikah? Menikah berlandaskan apa? Karena Jisung anak mu? Hanya karena itu kau ingin menikah dengan ku?"

Bukan, bukan ini jawaban yang diingin didengar oleh Jeno. Jeno mengkerutkan dahinya.

"Aku ingin bertanggung jawab atas semua yang pernah aku lakuka-"

"Terlambat. Sudah terlambat Lee Jeno-si"

Jaemin melipat kedua tangannya depan dada, suasana hatinya memburuk. Yang pernah katanya? Bahkan Jaemin bisa membesarkan Jisung sendiri sampai anak itu menikah.

"Tidak terlambat dan kau tahu? Aku masih sangat mencintaimu. Aku berusaha keras mencari mu selama 6 bulan ini. Mark hyung membantu ku mencari dan hasilnya nihil. Aku tersiksa saat tahu kau hamil anakku dan pergi begitu saja-"

Jeno menjeda kalimatnya, mengambil nafas dalam-dalam dan dikeluarkan dengan pelan.

"Andai saja kau memberi tahu pada ku saat itu. Aku akan segera menelpon manajer agensi agar membatalkanku debut. Aku mengalami depresi selama 2 bulan. Kau tidak tahu itu"

Di dalam hati Jaemin, rasanya sedih saat mengetahui fakta yang keluar dari mulut Jeno sendiri.

"Jadi, kau menyalahkan ku saat itu? Aku yang salah?! Bagaimana kau bisa berpikir bahwa-"

"Na Jaemin! Kapan aku mengatakan bahwa kau salah!?"

Mereka saling bentak, Jaemin masih kesal, walau didalam hatinya dia sangat sedih. Jeno menarik nafasnya, kemudian dikeluarkan lagi.

"Kau sudah tidak mencintaiku Na Jaemin?"

Deg.

Mulut Jaemin terasa kaku untuk menjawabnya, hanya sekedar menggerakkan kepala saja sulit. Dia kaget saat Jeno mengatakan hal tersebut.

"Tidak? Kau tidak mencintai ku Na?"

Nada selanjutnya terdengar begitu kecewa. Jaemin dapat menebak itu. Melirik sedikit ke arah Jeno, wajah pria itu terlihat lebih murung dan kecewa.

"Baiklah, sepertinya tidak ada yang bisa diubah. Jisung bisa tinggal dengan mu, aku tidak akan mengambil hak asuh. Ah ya aku lupa, kita bahkan belum menikah"

Kalimat itu terdengar sangat kecewa, pria yang duduk di seberang Jaemin itu berdiri.

"Sepertinya kau lelah, beristirahatlah. Aku akan pulang" Jeno tersenyum, langkahnya mulai menjauh. Tetapi ia berdiri di kamar Jisung.

"Izinkan aku bertemu anakku sebentar. Untuk terakhir kalinya mungkin? Terimakasih" pria berbadan kekar itu masuk ke kamar Jisung, rasanya hati Jaemin benar-benar sakit. 'Terakhir kalinya mungkin' kalimat itu terdengar sangat sedih.

Tak lama Jeno keluar dari kamar tersebut dan mengucapkan selamat tinggal kepala Jaemin yang berdiri di tempatnya.

Air matanya turun, apa Jaemin masih mencintai Jeno? Kebenaran sudah terungkap. Tinggal satu ini yang masih tidak terjawab kan.

Be your Idol! |Nomin ft. RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang