BAB [ 01] C'MON! 🦖

11.8K 213 186
                                    

Bismilah, semoga cerita ini bisa sampai tamat ya!🦖🦖

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 🦖🦖

⚠️ Murni hasil pemikiran sendiri kalo ada persamaan nama tokoh itu hanyalah sebuah kebetulan

🦖🦖🦖

"C'mon!"

"Rubyyy!"

Ruby yang sedang asyik berbincang itu pun spontan menoleh seraya menaikkan satu alisnya. Gadis itu terdiam, meneguk ludahnya kasar. Shit! Ia benci situasi ini.

"Mariel," gumamnya.

Ruby tersadar pun berdehem." Lo boleh pergi. Nanti kita bahas lagi!" pintahnya.

Mariel menatapnya datar membuat nyali Ruby menciut, ia sedikit meringis saat dirinya di tatap tajam bak pisau yang siap menancap ke jantung. Gadis itu menundukkan sedikit kepalanya.

"Riel mau permen!" Ujar Mariel polos sambil mengulurkan tangan seolah olah meminta sesuatu.

Mendongak spontan, Ruby sedikit tercengang. Ia pikir dirinya akan terkena amukan karena berdekatan dengan cowok lain. Tapi nyatanya, wah sungguh di luar nalarnya. Diam diam gadis itu menghela napasnya lega.

"Riel mau permen!" rengek Mariel kesal.

Ruby menggeleng." Gue ga bawa!" jawabnya santai.

"Mwo, ga bawa?" tanya Mariel datar seraya memiringkan wajahnya.

Ruby kelablakan saat melihat perubahan wajah Mariel yang tadinya ceria antusias berubah menjadi datar. Gadis itu meneguk ludahnya kasar, ia menghela napasnya. Sepertinya kali ini ia harus membujuknya lagi. Ahh Ruby ingat, ia memiliki satu stok susu kotak rasa stroberi di tasnya.

" Nih susu aja," ujar Ruby menyodorkan susu kotak rasa stroberi kesukaan Mariel, cowok itu.

"Ndak mau syusu! Riel mau permen!" rengek Mariel menggeleng ribut.

"Besok gue bawain lo banyak," bujuk Ruby panik sekaligus kesal mendengar rengekan dari Mariel.

Badan doang gedhe, tingkah masih Childish! Sindir Ruby dalam hati.

"Janji?" ujar Mariel polos berbinar binar seraya mengangkat jari kelingkingnya untuk berjanji.

"Iya," ujarnya tersenyum paksa.

Shit! anggap saja Ruby sedang mabuk hingga tak sadar mengatakan kalimat sakral itu.

"Riel mau permen milkita rasa stroberi, coklat, vanila, melon, jeruk semuaa!" ujar Mariel antusias dan raut wajah penuh kesenangan.

Ruby meringis, gadis itu menghela napasnya kasar. Miris, ia hanya bisa meratapi nasib saat uang jajan yang ia sudah kumpulkan dan berniat ia gunakan untuk membeli novel akan habis hanya untuk membeli sebuah permen milkita untuk pemuda tampan tapi sayang tingkahnya seperti anak kecil.

MARIEL : BAYI BESARKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang