🦖Jangan lupa vote and comen sesuai batasan jangan yang bikin author nda badmood 💗oOo
Pukul dua dini hari, Mariel baru saja menyimpan motornya di garasi. Setelah menyelesaikan segala urusan, Mariel langsung pulang takut terkena amukan masal sang Bunda. Menghela napas berat lalu merapikan penampilannya agar tak di curigai. Setelah selesai, cowok itu berjalan mengendap endap masuk ke dalam mansion-nya. Mau gimana lagi, dari pada ntar pada heboh. Bisa bisa pengajian dadakan.
" Baru pulang, Boy?" tanya wanita paruh baya yang menginjak kepala tiga. Meskipun begitu ibu dua anak ini tetaplah cantik di usia tiga puluh tahun.
Mariel meringis kecil, ia menoleh. Sedikit terkejut mendapati sang Bunda masih terjaga di sofa ruang tamu dengan televisi menyala. Menatapnya datar, membuat nyali Mariel seketika menciut. Cowok itu meneguk ludahnya kasar.
" Dari mana aja, Boy?"
"Visit my fiancé," Jawab Mariel dengan tampang sedikit sombong seraya menghampiri sang Bunda.
Selena- sang Bunda sedikit terkejut. Ia memincingkan matanya curiga menatap putra sulungnya. Sedikit tak percaya!
" Aren't you afraid of getting caught by Ruby's father?" tanya Selena seraya menaikkan satu alisnya.
Selena tau, betapa over protektif- nya Reynald terhadap putri kesayangannya itu. Bahkan dia tak akan segan segan menghukum dan membunuh orang yang telah membuat putrinya menangis, Reynald tak akan membiarkan putrinya terluka sekecil apapun itu. Jika itu sampai terjadi, ia juga akan menghukum dirinya sendiri. Sedikit gila, namun itulah bentuk kasih sayang Reynald kepada putrinya semata wayangnya.
"Through the window," jawab Mariel santai.
Selena melolotkan matanya terkejut.
"What? You're crazy, Mariel?"
Mariel hanya menaikkan satu alisnya bertanya- tanya. Ia tak mengerti, dimana letak kegilaannya? Ia kan hanya memanjat jendela saja.
"Why Bun? Om Reynald sendiri yang ngasih kepercayaan sama Mariel buat jaga Ruby karena Om Reynald masih ada kerjaan di kantor. " jelas Mariel
Selena memijat pelipisnya sedikit pusing tiba tiba saat mendengar tingkah laku putranya di luas prediksi BMKG. Sabar, ini anak lo sendiri sel. Jangan hujat batinnya mencoba bersabar dan menahan diri agar tak menghujat sang anak yang mempunyai tingkah gila seperti ayahnya.
"Kamu kan bisa lewat Pintu Mariel ga jendela juga!" geramnya.
"Biar lebih ekstrim bun!" seru Mariel enteng.
" Ekstrim pala kamu, yang ada kamu di kira maling sama tetangga yang liat. Malam malam naik jendela kamar milik anak gadis perawan, ntar di sangka kamu mau buat yang gak gak kan berabe. Yang ada di getok kamu sama warga terus di pasung sama papahnya Ruby!" ujar Selena tak habis pikir seraya menggeleng heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARIEL : BAYI BESARKU!
Teen FictionGimana rasanya punya cowok serasa punya bayi? manja ga ketolong! Mariel Lintang Semesta, cowok tampan berwajah datar. Mariel bisa cuek, dingin, datar, manja, terkadang bersikap Childish di depan gadisnya dan liar di belakangnya. Siang bertingkah sep...