bab 3

471 47 11
                                    

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Jiwon menunjuk ketiga test pack dengan dua garis diatas meja. Saat ini keduanya memutuskan untuk berbicara di meja makan.

"It-itu.. yaah, kau tahu lah, pria dan wanita yang sudah dewasa wajar kan, terlibat hal seperti ini. Maksudku one night stand.."

"Ah tidak, maksudku siapa ayah nya? Kau akan membesarkan nya sendirian?"

"Hei, menjadi single parent bukan kah trend saat ini? Maka aku akan menjadi ibu yang paling keren untuknya!"

"Kau gila?! Cepat beritahu siapa ayahnya! Melihat gelagatmu kurasa kau melakukannya ketika mabuk. Siapa pria yang memanfaatkanmu?"

"Tidak, aku tidak mabuk. Sudah kubilang ini one night stand!" Balas Soeun tak mau kalah.

"Kapan? Terakhir kali aku tidak disini ketika kita berada di pesta penyambutan Oh sajang. Tunggu, jangan bilang kau terlibat dengan Oh sajang? Astaga Soeun, memang nya ini drama?" Jiwon meminum cola yang ia keluarkan dari kulkas tadi. Interogasi dadakan membuatnya merasa haus.

Soeun menundukkan kepalanya mendengar rentetan kalimat Jiwon.

"Iya."

"Apanya yang iya?"

"Aku mabuk dan berakhir di ranjang Oh sajang." Lirih Soeun dengan kepala masih menunduk.

Seketika Jiwon langsung menyemburkan cola yang diminumnya.

"Michoso?!"

"Aku memang gila."

"Astaga Soeun-ah, bagaimana ya, aku senang kalau ayahnya itu Oh sajang tapi sekaligus sedih. Keluarga kaya seperti nya pasti menyimpan banyak misteri."

"Makanya, tolong rahasiakan ini dari siapapun. Hanya kita berdua yang tahu hal ini."

"Soeun-ah, ku pikir tidak hanya dua. Tapi... Tiga,"

Mata Soeun membelalak tatkala menoleh ke belakang. Sudah berdiri seorang pria yang terpaut usia 3 tahun lebih tua darinya. Kedua paperbag itu sudah jatuh sehingga beberapa apel menggelinding keluar.

"Oppa, ini milik Jiwon! Dasar Jiwon, sudah kubilang untuk berhati-hati malah kebobolan!" Soeun malah memarahi Jiwon yang terdiam dengan mulut menganga. Kode yang dibuat Soeun segera menyadarkan Jiwon.

"Benar oppa, ini milikku, astaga aku tak bisa berhati-hati. Maafkan aku Soeun!" Jiwon pura-pura menangis didepan Soeun dan Soohyun, kakak sahabatnya.

"Jiwon-ah, benarkah yang kau dan Soeun katakan?"

Kedua wanita sepantaran itu mengangguk cepat, takut dengan galaknya Soohyun. Soohyun jika sudah marah sangat menyeramkan.

"Baiklah kalau begitu," sejenak Soeun dan Jiwon dibuat lega namun kalimat berikutnya membuat keduanya menjadi pucat.

"Kita harus ke dokter untuk memeriksakan kandunganmu besok. Jiwon, kau tidak lupa aku juga kakakmu bukan?"

"Oppa, aku bisa pergi bersama Soeun. Ya kan, Soeun-ah?" Jiwon mencubit pelan lengan Soeun yang termangu usai mendengar kata dokter kandungan.

"Tidak, maaf aku sedikit mendengar tadi kalian ingin merahasiakannya. Tapi aku akan menjaga kalian adik-adikku." Keputusan final Soohyun membuat keduanya terlebih Soeun hanya mampu terdiam. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

**

Dibantu Jiwon, Soeun banyak membuat alasan untuk tidak pergi ke dokter kandungan.

"Oppa, sepertinya Jiwon demam. Aku akan mengantarnya besok sore sepulang kerja."

One night with the CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang