HAPPY READING!
JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN
• • •
"Morning Moma!" sapa Daizy saat melihat Alesya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.
Alesya menoleh dan tersenyum lebar kepada Daizy. "Morning too girl."
"Moma kapan pulang?" tanya Daizy.
"Tadi sebelum shubuh," jawab Alesya.
"Selamat morning guys!" sapa Satria kepada Daizy dan Ibundanya.
"Gak jelas banget jadi orang," geruntu Daizy namun masih bisa di dengar oleh Satria.
Satria menyunggingkan senyum liciknya.
"Ma, tau gak?" tanya Satria dengan wajah sok serius.
Daizy yang mendengar ucapan kakaknya pun mendongakkan kepalanya sambil menatap was-was ke arah Satria.
Satria yang melihat itu hanya menyunggingkan senyum ejeknya.
"Kenapa?" tanya Alesya.
"Semalem ad--"
"Bang! nanti aku berangkat bareng Abang ya." potong Daizy cepat.
Satria yang mendengar ucapan Daizy yang memotong omongannya pun tersenyum mengejek adiknya itu.
"Semalem kenapa?" tanya Alesya dengan penasaran.
Satria melihat Daizy yang menatapnya dengan tatapan memohon agar tidak memberitahukan kepada Alesya.
"Gak jadi Ma, hehehe." ucap Satria.
"Gak jelas kamu tuh!" ucap Alesya.
"Tau Bang Sat gak jelas, huh!" imbuh Daizy yang langsung mendapat pelototan dari sang kakak.
"Ayo sarapan!" ajak Alesya.
Mereka bertiga pun segera mengambil lauk masing-masing.
Saat Daizy hendak memasukkan nasi ke dalam mulutnya, gadis itu mendongak menatap sekelilingnya seperti ada yang kurang menurutnya.
"Baba sama kak Jo kemana?" tanya Daizy.
"Kakak katanya nginep di apartemen," jawab Alesya.
"Baba habis shubuhan langsung berangkat nganter Om mu ke bandara." lanjutnya.
"Om?" tanya Daizy dan di anggukki oleh Alesya.
"Om Arka?" ulang Daizy.
"Iya." jawab Alesya.
"Mau kemana, Ma?" tanya Satria yang mulai penasaran dengan topik pembicaraan sang Ibundanya dan adiknya itu.
"Kata Baba mau pindah ke New York," jawab Alesya.
Daizy yang mendengar jawaban Momanya pun langsung mengunyah makanannya dengan pelan, gadis itu jadi terpikir Arka.
Apakah pria itu sakit hati karena ucapan yang semalam ia lontarkan?
Gadis itu jadi merasa bersalah karena telah melontar kata kata yang menyakitkan.
Namun, bukankah bagus? Jika Arka pergi dari sini, ia tak akan di ganggu lagi dengan om om itu.
"Daizy selesai," ucap Daizy.
"Ayo bang berangkat!" ajaknya kepada Satria.
"Sebentar, sayang tinggal dikit." ucap Satria melanjutkan acara sarapannya.
Daizy yang merasa kesal pun segera menarik tangan kakaknya itu membuat Satria berhenti mengunyah.
Satria tersentak kaget saat Daizy menarik paksa tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI LITTLE GIRL
Teen FictionBagaimana jika kamu di cintai dan di sayangi oleh sahabat orang tua mu yang sudah di anggap seperti keluarga. Bukan seperti om dengan keponakannya. Namun, layaknya pria dengan wanita. Ya! Itu yang di alami Daizy Binesha Nagendra, anak dari Garka dan...