HAPPY READING!
JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN
• • •
"Kak," Panggil Daizy kepada Jonathan.
"Kakak masih marah?" Lanjutnya.
Namun Jonathan tak mengubrisnya sama sekali.
"Maaf," Cicit Daizy sambil menundukkan kepalanya.
"Dia cuma kakak kelas Izy," Jelas Daizy.
"Izy gak ada hubungan apa-apa sama dia." Lanjutnya.
Saat ini, Daizy benar-benar takut untuk menatap wajah kakaknya itu. Pasalnya, sedari siang Jonathan mendiamkannya. Ini yang membuatnya takut untuk berhubungan dengan cowok.
Karna, Jonathan akan melarang keras Daizy berhubungan dengan cowok. Katanya, Jonathan ingin Daizy fokus dengan sekolahnya dulu. Tanpa ada gangguan sedikit pun. Menurut Jonathan, jika Daizy berhubungan dengan cowok akan membuat gadis itu tidak fokus dengan sekolahnya. Mau berteman atau pun bersahabat dengan cowok Jonathan tetap melarang keras. Apa lagi pacaran, bisa-bisa cowok yang berpacaran dengan Daizy akan habis di tangan kakaknya itu yang sangat keras kepala.
Jonathan itu terlalu posesif kepada Daizy.
Berbeda dengan Satria, cowok itu selalu mendukung apa yang Daizy lakukan, selagi itu positif dan tidak menjerumuskan adiknya ke hal-hal yang negatif.
Suatu hal yang membuat Jonathan marah adalah ketika ia menjemput Daizy tanpa sepengetahuan gadis itu, ia menunggu lama tapi Daizy malah sedang asik-asikan berbincang sesekali tertawa bersama cowok yang entah, Jonathan tak mengenal namanya.
Flaskback.
Hari ini Jonathan tidak ada jadwal kuliah. Semalam ia memang tidur di apartemennya. Siang ini ia berinisiatif menjemput adiknya, Daizy. Karna ia tau bahwa hari ini Satria ada jadwal les sepulang sekolah.
Hampir setengah jam ia menunggu Daizy. Namun, tidak ada tanda-tanda gadis itu keluar dari sekolah. Sedari tadi Jonathan menunggu Daizy di luar gerbang sekolah, sambil menyendrkan tubuhnya di motor ninjanya. Sedari tadi banyak siswa mau pun siswi yang keluar dari sekolah menatap Jonathan dengan kagum.
Aura Jonathan benar-benar membuat orang kagum.
Jonathan melirik ke arah jam tangannya. Tanpa ba,bi,bu, ia segera masuk ke sekolah Daizy dengan tergesa-gesa. Dari jauh, ia melihat Daizy yang sedang berbincang dengan seseorang. Jonathan tak tau namanya siapa. Namun, masalahnya yang berbicang dengan adiknya adalah cowok. Membuat emosi Jonathan naik.
Sedangkan di sisi lain Daizy dan Jaden sedang berbincang.
"Mau gue anterin gak?" Tanya Jaden.
Saat Daizy ingin menjawab ajakan Jaden, Jonathan datang dengan tatapan yang sangat tajam.
"Ma--"
"Zy." Panggil Jonathan dengan tatapan tajam menusuk.
Jaden menyeritkan alisnya bingung sambil menatap Jonathan.
"Abang kok a--"
"Pulang!" Potong Jonathan dingin tanpa bantahan.
Jonathan segera menarik tangan Daizy untuk pergi meninggalkan Jaden.
Daizy segera menoleh ke belakang, "Kak, gue duluan!"
Jaden hanya mengganguk, sepertinya pria tadi adalah kakak Daizy, pikirnya.
Flasback off.
Jonathan kesal karena tadi Daizy entah sengaja atau tidak sengaja memanggilnya dengan sebutan abang di depan cowok tadi dan ia marah karena Daizy sudah mulai berani berhubungan dengan cowok.
Jonathan memang begitu, keras kepala, suka ngatur, kadang baik, kadang galak, posesif.
Namun, ia melarang Daizy juga ada alasannya. Antara ia tak mau adiknya patah hati karena cowok atau ia memang tak rela jika adiknya berhubungan dengan cowok lain selain dirinya dan keluarga?
Apa ya kira-kira alasan Jonathan?
"Kakak kenapa sih, selalu ngelarang aku buat ini dan itu?!" Tanya Daizy.
Gadis itu lama kelamaan mulai agak kesal dengan sifat Jonathan yang seenaknya melarang kehidupannya.
"Aku pengen bebas kak," Lirih Daizy.
"Aku gak mau di atur-atur lagi sama kakak, aku bukan anak kecil lagi." Lanjutnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Jonathan luluh dengan perkataan Daizy, ia menatap Daizy dengan tatapan lembut.
"Zy," panggil Jonathan dengan lembut sambil memegang bahu Daizy yang bergetar karna menangis.
"Kakak sadar gak sih, sifat kakak itu kadang bikin aku bingung sekaligus cape?!" Ucap Daizy yang mulai mengeluarkan unek-uneknya.
"Ma---"
Ucapan Daizy terpotong karena Jonathan yang langsung menarik Daizy ke dalam pelukannya. Daizy benar-benar menangis.
Jonathan meruntuki dirinya karena membuat Daizy menangis.
"Maafin kakak Zy," lirih Jonathan dengan mata yang memanas.
Ia lemah ketika melihat Daizy menangis.
Apa lagi Daizy menangis karenanya.
Daizy tak membalas ucapan Jonathan, gadis itu masih menangis. Jonathan mengeratkan pelukannya, pria itu menahan tangisnya.
Ia benar-benar lemah ketika melihat Daizy menangis, hatinya seperti tersayat.
Ia merasa bersalah, membuat Daizy menangis dan risih karena nya.
Beberapa menit kemudian, isakkan itu tak terdengar lagi oleh Jonathan.
Jonathan sedikit mengendurkan pelukannya, menatap Daizy yang tertidur dengan posisi yang masih berada di pelukan Jonathan.
Jonathan mengelus pelan pipi Daizy, mata gadis itu sedikit membengkak dengan hidung yang merah karena menangis.
Jonathan mengangkat pelan tubuh Daizy dan merebahkannya dengan hati-hati di kasur milik pria itu.
Pria itu menatap lekat wajah Daizy sambil mengelus rambut gadis itu. Wajah Daizy saat tidur benar-benar terlihat damai.
Setelah puas menatap Daizy, ia beranjak ke kasur miliknya dan tidur di sebelah Daizy. Namun, sebelum itu ia membenarkan selimutnya agar Daizy nyaman dan tak kedinginan.
Karena cuaca hari ini lumayan dingin. Lalu, ia memejamkan matanya dan menyusul Daizy ke alam mimpi.
• • •
YANG MAU TAU BOCORAN PART SELANJUTNYA JANGAN LUPA CEK IG @.khalenatastory YAAA, AKU BAKAL SERING SERING SPILL DAN NGASIH SEDIKIT BOCORAN PART SELANJUTNYA.
SEE YOU AND THANK YOU GUYS.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI LITTLE GIRL
Teen FictionBagaimana jika kamu di cintai dan di sayangi oleh sahabat orang tua mu yang sudah di anggap seperti keluarga. Bukan seperti om dengan keponakannya. Namun, layaknya pria dengan wanita. Ya! Itu yang di alami Daizy Binesha Nagendra, anak dari Garka dan...