HAPPY READING!
JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA YA BIAR AKU SEMANGAT UPDATE :D
• • •
"Kak Jaden!" Panggil Daizy membuat sang empu menoleh ke belakang dan mendapati Daizy yang tengah menyengir kuda membuat Jaden gemas di tambah dengan rambut gadis itu yang di kuncir kuda.
"Selamat pagi," Senyuman Daizy sangat indah, membuat Jaden ikut tersenyum.
By the way mereka berdua posisinya sedang berada di koridor.
Koridor itu masih lumayan sepi, hanya beberapa murid yang melewati koridor itu.
"Morning too, Daizy." Balas Jaden.
"Tumben berangkat pagi," Celetuk Daizy basa basi.
Jaden menyeritkan alisnya bingung, lalu setelah paham ia terkekeh. "Kan gue biasanya juga berangkat jam segini."
Jawaban Jaden membuat Daizy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, padahal niat awalnya hanya ingin basa basi saja supaya ada topik.
"Hehehe, iya ya lupa," Ucap Daizy sambil cengengesan.
"Woi!"
Daizy dan Jaden menoleh ke sumber suara itu, tak lain adalah Satria yang sedang berlari kecil menuju Daizy dan Jaden.
"Parah lo dek, ninggalin gue!" Kesal Satria sambil menepuk pundak Daizy dan Jaden dengan Satria yang berada di tengah-tengah.
Yang awalnya menepuk, berakhir merangkul, membuat Daizy melepas tangan Satria yang berada di pundaknya.
"Apasih, Bang!" Kesal Daizy.
"Gak usah rangkul-rangkul deh." Lanjutnya yang masih berusaha menghempaskan tangan Satria dari pundaknya.
Namun hasilnya nihil, tenaga Satria lebih besar.
Lain halnya dengan Jaden, cowok itu terlihat santai saat temannya itu merangkulnya.
"Diem napa dek," Ucap Jaden.
"Jaden aja santai gue rangkul." Lanjutnya.
"Ya kan be--"
"Udah lah, ayo ke kelas!" Potong Satria.
Daizy pun mengalah.
Mereka bertiga jalan beriringan menuju kelas Daizy. Ya, Jaden dan Satria mengantarkan Daizy sampai kelasnya.
Awalnya, gadis itu menolak. Namun, Satria sangat keras kepala membuat Daizy menuruti kakaknya itu dari pada ribut di depan Jaden nanti malah membuat image Daizy hilang.
"Udah sana, kalian ke kelas," Usir Daizy saat berada di depan kelas gadis itu.
Beberapa murid perempuan yang berlalu lalang yang melewati mereka menatap Daizy dengan iri, dan ada pula murid laki-laki memandang Daizy dengan tatapan memuja karena wajah Daizy yang sangat imut hari ini di tambah jepitan rambut yang menjempit sedikit rambut bagian depan Daizy, membuat kaum Adam gemas saat melihatnya.
"Belajar yang bener!" Ucap Satria dan Daizy hanya mengangguk patuh.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Satria melenggang pergi.
Jaden mendekat ke arah Daizy, membuat gadis itu melangkah mundur.
"Semangat." Bisik Jaden.
Setelah mengucapkan itu Jaden tersenyum manis sambil mengelus pelan pipi Daizy yang merona. Lalu Jaden meninggalkan Daizy yang masih terdiam menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba berpacu lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI LITTLE GIRL
Teen FictionBagaimana jika kamu di cintai dan di sayangi oleh sahabat orang tua mu yang sudah di anggap seperti keluarga. Bukan seperti om dengan keponakannya. Namun, layaknya pria dengan wanita. Ya! Itu yang di alami Daizy Binesha Nagendra, anak dari Garka dan...