Di tengah asyiknya makan, seseorang dari meja lain menghampiri mereka."Lo mau nggak jadi pacar gue?" Seketika Olivia spontan menyamburkan makanan yang ada di mulutnya ke arah orang itu.
"SERIUS, LO?" tanya Olivia kaget. Friska yang mendengar pun ikut kaget. Semua siswa siwi yang ada disana menatap Olivia dan Friska. Mereka menjadi pusat perhatian. Dafa yang juga mengetahuinya malah tidak memperdulikan itu.
"Lo tadi salah minum apaan?" Friska menatap ke arah Dafa seolah-olah tidak percaya apa yang dia denger. Dafa membersihkan wajahnya dengan baju.
"Gini amat nasib gue. Nyatain cinta butuh perjuangan banget."
Setelah Dafa memastikan kalau sudah tidak ada sisa makanan yang menempel di wajahnya. "Emang wajah gue tempat pembuangan yah, Liv?"
"Iya." jawab Friska dengan diiringi tawa.
"Gue nanya Olivia bukan lo." Dafa menampilkan wajah kesalnya ke arah Friska.
"Nggak sih, tapi gue kaget aja, Daf," ucap Olivia yang masih tidak percaya.
Dafa mengusir Friska dari tempat duduknya. "Minggir, lo!"
Friska yang tidak bisa berbuat apa-apa selain pindah duduk ke tempat lain. Olivia yang melihat itu hanya bisa menahan tawa.
"Terus, lo mau nggak?" tanya Dafa sekali lagi pada Olivia memastikan cintanya di terima.
"Gimana yah, Daf. Gue ...." Olivia mengantungkan perkataannya.
"Jangan buat gue penasaran, Liv!" ucap Dafa yang masih menunggu jawaban dari Olivia.
"Gue ... Gue nggak ...."
"Ini udah ketiga kalinya gue ngungkapin perasaan ke lo. Masa gue di tolak untuk ketiga kalinya, sih," potong Dafa.
Olivia menyentil dahi Dafa. "Dengerin gue dulu! Gue belum selesai ngomong!"
"Ya udah ngomong!" ujar Dafa seraya mengusap dahinya.
"Gue nggak akan nolak, kok," ucap Olivia singkat membuat Dafa terbelalak kaget. "Apa lo bilang?"
"Lo budek atau gimana sih?"
"Gue nggak akan nolak, kok," lanjut Olivia yang seketika membuat Dafa kesenangan sampai teriak. "Yess, akhirnya Olivia milik gue."
"Woi, lo!" tunjuk Dafa sembarangan pada segerombolan cowok.
"Lo jangan genit-genit ama Olivia karena dia sekarang milik gue. Awas, lo!" Olivia yang melihat itu hanya bisa menahan malu melihat tingkah Dafa.
"Nanti pulang bareng gue, yah!" Dafa menyedipkan matanya pada Olivia.
"Lah terus gue pulang ama siapa?" tanya Friska.
"Bodoh amat." kata Dafa cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSEFA [On Going]
Teen Fiction"𝓑𝓪𝓱𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓮𝓷𝓬𝓲 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓴𝓾 𝓼𝓮𝓷𝓭𝓲𝓻𝓲." -𝚉𝚎𝚛𝚕𝚢, 𝙻𝙾𝚂𝙴𝙵𝙰 Bagaimana jika semua orang tidak menginginkan kamu hidup? Bagaimana jika semua orang membencimu? Bagaimana jika satu satunya alasanmu untuk hidup sudah per...