"Menunggu adalah suatu hal yang sangat membosankan"
~Erlando Putra SenjayaLaki-laki dengan setelan kaos hitam berlapis jaket levis hitam bercorak abu-abu, celana levis hitam, dan sepatu vans yang melekat dikakinya.Rambut yang sudah dipomade rapih dan jangan lupakan jam tangan yang bertengger manis ditangannya. Cowok itu duduk diatas motor Scoopy-nya yang sudah ia siapkan beberapa menit yang lalu dengan helm warna hitam yang ia letakkan di jok belakang, laki-laki itu sibuk mengotak-atik handphonenya sembari menunggu seseorang yang sedari tadi tak kunjung keluar.
Erlan menolehkan kepalanya saat suara langkah sepatu terdengar ditelinganya. Sedikit menyunggingkan senyumannya saat melihat gadis cantik berjalan ke arahnya. Gadis itu adalah Khantara. Adek yang selalu gagal untuk ia lindungi dari kejahatan Mama dan Papanya.
"Udah?"
"Udah dandannya?" tanya Erlan seraya mengambil helm yang ada di jok belakang.
Khantara menyeringgai memperlihatkan deretan gigi rapihnya. "Maaf yah kak, lama."
Erlan mendekatkan dirinya pada Khantara, lalu memakaikan helm untuk Khantara. "Iya, nggak papa."
Di saat keduanya sudah siap, motor Scoopy berwarna red itu melesat dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan ramai yang sepertinya banyak yang akan berkunjung ke tempat tujuan Erlan dan Tara. Sedikit memelankan motornya ketika Tara menanyakan kemana mereka akan pergi.
"Kak, kita mau kemana?"
"Ke tempat dimana lo akan tersenyum." Khantara menatap Erlan bingung. Gadis itu tidak tahu apa yang dimaksud oleh kakaknya.
"Lo diam aja! Nggak usah nanya nanti juga tahu sendiri." Erlan menambah kecepatan motornya takut mereka akan terlambat.
Khantara melihat sekelilingnya. Betapa indahnya pemandangan di malam hari. Suara riuhnya kendaraan roda dua maupun roda empat. Aroma makanan di pinggir jalan membuat Khantara merasa lapar. Bintang yang berteburan di atas langit dengan dilengkapi bulan yang bersinar terang. Semuanya indah dan khantara suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOSEFA [On Going]
Teen Fiction"𝓑𝓪𝓱𝓴𝓪𝓷 𝓪𝓴𝓾 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓮𝓷𝓬𝓲 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓴𝓾 𝓼𝓮𝓷𝓭𝓲𝓻𝓲." -𝚉𝚎𝚛𝚕𝚢, 𝙻𝙾𝚂𝙴𝙵𝙰 Bagaimana jika semua orang tidak menginginkan kamu hidup? Bagaimana jika semua orang membencimu? Bagaimana jika satu satunya alasanmu untuk hidup sudah per...