LOSEFA 09

28 14 12
                                    

15 hari yang lalu, Akalanka pergi ke sekolah Nusa Bangsa untuk mengurus berkas-berkas pindahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15 hari yang lalu, Akalanka pergi ke sekolah Nusa Bangsa untuk mengurus berkas-berkas pindahannya. Akalanka pindah sekolah dikarenakan papanya dipindah tugaskan oleh bosnya. Mau tidak mau Akalanka harus pindah sekolah. Kemarin sudah diurus oleh bunda Akalanka tapi tadi pagi, bundanya mendapat telpon dari pihak sekolah untuk melengkapi berkas yang kurang. Hari ini bunda Akalanka ada acara penting jadi Akalanka yang di suruh pergi ke sekolah untuk membawakan berkas yang kurang.

Akalanka pergi menggunakan motor kesayanggannya. Membelah jalanan yang penuh dengan riuhnya kendaraan. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke sekolah. Akalanka melepaskan helmnya dan meletakkannya di belakang jok motornya. Akalanka sempat terdiam sejenak. Ia melihat sekeliling, kemudian berjalan masuk.

Hampir semua siswa/siswi memperhatikan Akalanka tapi ia tak menghiraukannya. Akalanka bertanya pada salah satu siswi yang waktu itu duduk seorang diri di bangku.

"Permisi." Seketika siswi itu menoleh ke arah Akalanka dan menaikan alisnya.

"Aku mau nanya, ruang Tata Usaha di mana, ya?" tanya Akalanka pada siswa itu.

Siswi itu menunjuk ke satu ruangan. "Di sana."

"Makasih." Tanpa menunggu siswi itu menjawab, Akalanka langsung pergi.

Di sepanjang koridor yang Akalanka lewati, terlihat semua orang menatapnya. Sesekali Akalanka memberikan tatapan sinis kepada orang yang memperhatikannya itu. Akalanka sedikit risih dengan hal itu. Dia tidak suka menjadi pusat perhatian. DIA MUAK.

Kini, Akalanka sudah berdiri di depan ruangan Tata Usaha. Akalanka mengetok pintu.

Tok tok tok

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam, mau cari siapa?" tanya salah satu guru di sana.

"Jadi gini buk, saya mau memberikan berkas pindahan saya yang kurang." Guru itu sedikit bingung. Tapi setelah ia berusaha mengingat lagi. Ia baru ingat bahwa akan ada siswa baru.

"Ohh siswa pindahan kemarin, yah?" Akalanka mengangguk.

"Kalau gitu silakan duduk!" ucap guru itu mempersilahkan Akalanka untuk duduk. Akalanka berjalan masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi yang sudah di siapkan oleh guru tadi.

Akalanka memperhatikan setiap sudut ruangan itu. Sangat rapih dan bersih. Kemudian guru tadi muncul dari suatu ruangan dengan map di tangan kanannya.

"Nama kamu Akalanka Ravindra Anggaras?" tanya guru yang langsung di anggukan oleh Lanka.

"Berkas kamu sudah lengkap tapi ada satu berkas lagi yang belum lengkap." Guru itu mengecek semua berkas Akalanka satu per satu tanpa ada yang ketinggalan.

"Saya membawakan berkas yang ibuk maksud." Akalanka menyodorkan satu lembar berkas tersebut.

Guru itu mengambil berkas dari tangan Akalanka dan mengeceknya Apakah sudah benar.

LOSEFA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang