Suara rintihan dan erangan serak terus berlanjut dari pagi hingga sore hari, ranjang tempat tidur yang bergetar dengan keras, dimana kedua tubuh telanjang itu masih terikat sampai mati. Wajah cantik di bawah memandang kabur karena kenikmatan duniawi mencapai puncak. Memegang bahu gongnya ketika tubuhnya di angkat lagi.
Untung saja Lan Xichen telah mengatakan terlebih dahulu jika ia akan lembur malam ini, jadi, walau mereka bermain sampai malam hari pun tidak akan ada yang tahu.
Berdiri, otot Lan Wangji di atas tegang, butiran keringat keluar terus membasahi badan kekarnya. Tangan kekarnya memegang kendali di sekitar pinggang Wei Wuxian, melancarkan serangan untuk memenuhi lubang Krisan dengan dorongan menggoda.
Lan Wangji melihat wajah menangis di depannya, wajah yang terlihat sangat cantik dan menggairahkan, mata sayu dan bibirnya yang tertinggal beberapa saliva Lan Wangji.
Wei Wuxian terus mengeluarkan desahan erotis dari bibir manisnya, "Mnhh.. Lan Zhan, lebih pelan.." mohonnya menatap Lan Wangji dengan tatapan memelas.
Lan Wangji meletakkan Wei Wuxian di meja yang ada di kamarnya, mengangkat kakinya kemudian mendorongnya lebih keras. Menembak orgasme- nya dengan gila seraya mencium bibir Wei Wuxian dengan kasar. "Wei Ying."
Wei Wuxian yang di selimuti oleh kenikmatan dan perutnya sangat penuh dengan sperma Lan Wangji saat ini linglung, sedikit gemetar. Ia terus mendesah dengan menyebut nama seseorang di hadapannya. "Eungh, Lan Zhan.. ahh!"
Di atasnya, Lan Wangji masih mendengarkan desahan erotis menawan Wei Wuxian, ia tak bisa untuk tak tersenyum. Senang rasanya, berpikir bahwa kini Wei Wuxian telah menjadi miliknya.
Kembali mengangkat Wei Wuxian, ia dengan lembut menidurkan Wei Wuxian di ranjangnya. Mengelus lembut pipi Wei Wuxian yang kininya telah basah karena terkena air matanya sendiri.
Kembali menggerakkan pinggulnya maju dan mundur seperti biasa, terus menerus membuat Wei Wuxian merasakan nikmat diatas puncak.
Ia mengecup singkat dahi Wei Wuxian.
Ia menatap Wei Wuxian dengan tatapan sayang sebelum membalikkan badan Wei Wuxian menjadi tengkurap, mengangkat bokong Wei Wuxian. Ia melepas pita dahinya, kemudian di ikatnya pada sebelah tangan Wei Wuxian. Ia kembali menggempur Wei Wuxian dengan ganas.
"Ahh!!"
"Mnhh~"
"Unhh, hik!"
"Anghh.."
Wei Wuxian terus mendesah seraya meremas sprei kasur Lan Wangji dengan erat, menyebabkan ujung jari-jarinya menjadi merah.
"Pelan.. eungh! kumohon, lebih pelan- ahh!" Wei Wuxian terus memohon kepada Lan Wangji. Lan Wangji mengerang dengan suaranya yang serak, mengeluarkan dan memenuhi air spermanya kedalam lubang Krisan Wei Wuxian.