"Apa yang di katakan Hua Cheng itu benar, adik Wei, Wangji?"
Lan Xichen menatap ipar dan adiknya di waktu yang bersamaan, ia benar-benar menyidang dua kelinci ini, senyuman Buddha masih berada di wajahnya.
"Mn." Lan Wangji menjawab dengan lantang. Lan Xichen mengangguk samar, beralih menatap Wei Wuxian, menunggu jawaban.
Wei Wuxian menghirup nafas panjang-panjang dan menghela nafas berat, ia telah memantapkan hatinya. Ia menatap Lan Xichen dalam-dalam, "I-iya." Lan Xichen tersenyum kecil dengan anggukan kecil.
"Jadi.." Wei Wuxian menelan salivanya susah-susah, menanti kelanjutan perkataan Lan Xichen.
"Baiklah, karena iya kalian akan segera ku nikahkan." Ia menatap keduanya dengan senyum sejuta wattnya. Lan Xichen dapat melihat ekspresi bahagia dari wajah datar Lan Wangji, sedang Wei Wuxian hanya melotot mendengar jawaban final itu.
"A-apa? Menikah? Aku? Dan dia?" Ia menatap Lan Xichen dalam-dalam, berharap ini hanyalah kebohongan. Namun, dengan senang hati Lan Xichen mengangguk. Membuat Wei Wuxian semakin shock, rahangnya jatuh ke lantai.
Ia kembali menghela nafas.
Lan Xichen turut berbahagia dengan adiknya.
.
.
.
Note : bagian married ku skip sj ya, saya sdh mikir berjam-jam tapi ga nemu alur yang cocok, malah klo di tulis jdi gaje. So.. ku skip sahaja.
Jiang Cheng benar-benar terkejut setengah mati di buatnya, baru juga minggu kemarin ia merekomendasikan adik sang suami kepada kakak tirinya, besoknya sudah menyusul saja!
"Selamat A-Xian.." Jiang Yanli menatap Wei Wuxian dengan senyuman lembut. Wei Wuxian membalas senyuman dari Jiang Yanli, ia memeluk Shijienya erat.
Melepas pelukan tersebut, ia menatap Jiang Yanli, "Terima kasih, Jie.." kembali tersenyum lembut. Jiang Yanli mengangguk samar, "A-Xian, Shijie pulang lebih dulu, A-Ling dan A-Xuan menunggu di rumah."
"En, hati-hati."
Jiang Yanli berjalan pergi keluar dari lokasi acara pernikahan Wangxian tersebut. Jiang Cheng menatap Wei Wuxian sekilas kemudian berkata, "Hey, bagaimana malam pertamamu kemarin?"
Wei Wuxian menatapnya bingung. "Malam pertamaku bukannya nanti malam?"
Jiang Cheng memutar bola matanya malas. "Maksudku di hari kemarin saat dia memperkosamu!"
"Oh, kau bertanya soal itu?"
"Ya aku bertanya, katakan saja, bagaimana?" Tanya Jiang Cheng penasaran.
"Yah.. pinggangku sakit sih," ia mendekatkan wajahnya ke telinga Jiang Cheng. "A-Cheng, hati-hati dengan duo Jade Lan, bisa saja kau tidak bisa berjalan selama seminggu." Bisiknya membuat Jiang Cheng merinding, mengingat bagaimana saat Lan Xichen dan ia akan melakukan malam pertamanya, Jiang Cheng benar-benar kabur karena merasa ngeri!
"O-oh, baiklah! Aku pergi dulu." Wei Wuxian mengangguk samar, setelah punggung Jiang Cheng mulai menghilang, disitu juga dia menghela nafas, semoga saja saat malam pertamanya, Lan Wangji akan lebih lembut.
Yah, semoga saja.
Kalo ada yang tanya 'Xichen kemana?' lagi ngurus kerjaan di perusahaan!
Lan Qiren mana? Au ah males, pengen beli trek
.
.
.
.
