Wei Wuxian benar-benar datang ke mansion Lan Xichen hanya untuk bertemu dengan sang pujaan hatinya itu aka Lan Wangji. Kini ia tengah berada di dapur, ia ingin membuat cemilan kentang sekaligus agar saat menonton movie di tv Lan Xichen lebih seru.
Beberapa menit kemudian pikirannya kembali tertuju pada Lan Wangji, berpikir apa ia juga ingin cemilan?
Pada akhirnya saat Wei Wuxian selesai memasak, ia berencana untuk datang ke kamar Lan Wangji, menawarkan beberapa cemilan padanya.
Ia berdiri di depan pintu kamar yang sengaja di buatkan oleh Lan Wangji, karena setelah bertemu dengan Wei Wuxian Lan Wangji benar-benar selalu berkunjung ke mansion Lan Xichen. Itupun hanya untuk bertemu dengan Wei Wuxian.
Tanpa babibu ngepet, Wei Wuxian langsung membuka pintu kamar Lan Wangji, membuat Lan Wangji yang sedang sibuk dengan handphonenya menyembunyikan handphone tersebut secara kaget.
"Ups, sorry, apa aku mengganggumu menonton video porno?" Wei Wuxian berucap dengan polos, membuat Lan Wangji secara spontan menggeleng cepat. "Tidak!"
"Oh, kupikir." Wei Wuxian menghela nafas lega, ia sempat berpikir jika Lan Wangji adalah orang yang mesum.
"Ada apa?"
"Ohya, apa kau mau cemilan? Aku habis memasak tadi, dan.. eum yah terlalu banyak kurasa." Wei Wuxian menggaruk pipinya gugup, sebenarnya ia membuat lebih juga untuk Lan Wangji (sengaja).
"Tidak, terima kasih." Tolak Lan Wangji dengan sopan.
"Oh, baiklah." Wei Wuxian memutar badannya berbalik, ia memutar kembali badannya menghadap Lan Wangji. "Kau yakin tidak sedang menonton video porno?" Wei Wuxian memastikan kembali.
"...."
Lan Wangji menatap Wei Wuxian bingung. "Memangnya kenapa?"
Wei Wuxian menghela nafas. "Ternyata kau benar-benar sedang menonton, huh." Ia berbalik kembali, berencana untuk pergi ke ruang tengah menonton movie keluaran terbaru.
"Tunggu."
Mendengar perkataan dingin Lan Wangji, sontak membuat Wei Wuxian dengan cepat berbalik, kembali menatap Lan Wangji. "A-ada apa?" Ia berucap gugup. Tidak biasanya nada bicara Lan Wangji saat dengannya seperti ini.
"Aku tidak menonton video seperti itu."
"Dan aku tidak percaya, Lan Zhan."
"..."
"..."
"Kenapa?" Wei Wuxian bertanya dengan wajah polosnya.
Lan Wangji melangkah ke depan, mendekati Wei Wuxian.
21+!!!
"H-hey, mau apa kau?" Gugup Wei Wuxian melihat Lan Wangji yang mulai mendekatinya perlahan.
"Menurutmu?" Lan Wangji mengangkat sebelah alisnya. Menatap Wei Wuxian dalam-dalam, membuat Wei Wuxian semakin merinding dibuatnya.
"Menjauh! Jangan kesini!!" Teriak Wei Wuxian. Namun, tak di hiraukan oleh Lan Wangji yang malah tambah mendekat ke arah Wei Wuxian. Kini jarak Lan Wangji dan Wei Wuxian hanya tertinggal beberapa cm saja. Wei Wuxian menelan salivanya susah.
Melihat wajah Lan Wangji yang mulai mendekat ke wajah manisnya, ia menutup matanya erat. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, siap-siap saja. Sudah sepuluh detik, namun tak ada apa-apa yang ia rasakan.
Apa Lan Zhan sudah pergi?
Secara perlahan Wei Wuxian membuka kelopak matanya, ternyata Lan Wangji masih berada di hadapannya, bahkan ia tersenyum mengejek! Tunggu- Lan Wangji tersenyum?