Hot morning

1K 83 3
                                    

Wei Wuxian menggeliat kecil, merasa silau dengan adanya matahari yang ingin menyelusup lewat sela-sela jendela kamarnya. Ia merentangkan tangannya ke atas, kemudian mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha untuk membuka matanya yang masih terasa berat.

"Mnhh.. jam berapa ini?" Ucap Wei Wuxian dengan suara seraknya.

"Sudah pukul sembilan."

"Oh, begitu."

Tunggu.

Spontan Wei Wuxian menoleh kesamping, mendapati sosok suami kesayangannya yang tengah memandangnya penuh sayang.

"Kau-" Segera Wei Wuxian berdiri kemudian menutup bagian dadanya yang masih terlapisi pakaian.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Teriaknya waspada.

"Tidur bersama, apa lagi?" Ucap Lan Wangji.

"Tidur-" Segera ia melihat kebawah, mengecek jika badannya masih dilapisi pakaian. Menghela nafas lega ketika mendapati seluruh badannya masih terpakai baju.

Kembali mengangkat wajahnya, ia menatap Lan Wangji tajam.

"Ada apa?"

"Kenapa kau tidur denganku?!"

"Apa salahnya sepasang suami istri tidur bersama?"

Damn.

Wei Wuxian melompat dari tempat tidurnya, berlari ke arah kamar mandi. Lan Wangji hanya tersenyum geli melihat kelakuan lucu istri kesayangannya.

.

.

.

.

"Wanyin." Panggil Yu Ziyuan.

"Mm?" Sahut Jiang Cheng masih berkutat dengan handphonenya.

"Kau tidak pulang?"

"Kemana?" Jiang Cheng mengangkat kepalanya menatap sang ibu, masih dengan tangannya yang bergerak lincah dihandphonenya.

"Kerumah suamimu." Yu Ziyuan menghela nafas, sudah dua hari setelah putra kesayangannya itu menginap dirumah. Apa terjadi sesuatu? Hanya Jiang Cheng dan Tuhan yang tahu.

Seketika jari-jari Jiang Cheng berhenti melakukan aksinya, ia menatap ke arah lain. Berusaha agar matanya dan sang ibu tidak saling bertemu. "M, memangnya kenapa?"

Yu Ziyuan beralih menatap Jiang Cheng. "Kau tidak kasihan dengan Xichen? Mungkin sekarang dia sedang sedih karena merindukan istri kesayangannya."

"Siapa yang tahu." Ia melempar handphonenya ke arah asal, menggembungkan pipinya lucu.

"Memang benar, kau tahu? Kemarin Xichen menelponku."

"Dia bilang apa?"

"Dia bilang-" Perkataan Yu Ziyuan terhenti ketika mendengar adanya suara klakson mobil didepan rumah. Senyuman terukir di bibirnya seketika.

"Kenapa?" Jiang Cheng menatap ibunya bingung.

"-kalau dia akan menjemputmu pagi ini." Yu Ziyuan berjalan menghampiri Jiang Cheng yang terlihat syok mendengar perkataan Yu Ziyuan. Ia menarik lengan putranya lembut, berencana untuk membawa dengan langsung anaknya kedepan untuk bertemu mantunya.

"Ibu! Lepaskan aku!" Rontak Jiang Cheng disaat Yu Ziyuan sedikit mempererat pegangannya dilengan Jiang Cheng.

"Tidak usah khawatir, Xichen pasti akan menjagamu dengan baik." Yu Ziyuan tersenyum lembut menatap putranya, spontan Jiang Cheng merinding dibuatnya.

Meet You [ revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang