***
Hai, perkenalkan aku Min Seukyung saat ini aku berusia 27 tahun, dan aku sangat bahagia karena telah melepas gelarku sebagai pengangguran berkarat. Ya, seperti itulah julukan yang diberikan oleh teman-teman serta keluargaku.
Karena aku telah kehilangan pekerjaanku 3 tahun lalu sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan real estate yang berada di Jepang karena keteledoran yang aku lakukan di tempat kerja. Dan setelah pulang dari Jepang, aku ,melamar di berbagai perusahaan dan aku ditolak katanya aku tidak memenuhi kualifikasi mereka.
Hingga akhirnya aku pasrah, dan menggantungkan diriku pada saudara lelakiku Min Yoongi. Untung saja aku tidak tinggal sendirian di Seoul, aku di sini bersama kakakku. Kedua orangtua kami berada di Daegu.
Hingga suatu ketika, ia merekomendasikanku untuk bekerja di sebuah kantor majalah yang bernama 'Goryeo Magazines'. Setelah aku melakukan interview dan bertemu dengan CEO berserta beberapa kepala divisi aku dinyatakan lolos.
Tapi , aku tak bertemu dengan manager kantor itu, katanya dia sedang ada urusan mendesak maka dari itu dia tak bisa hadir dalam sesi interview ini.
"Bangunlah, pemalas!" Yoongi berteriak padaku.
"5 menit lagi," lirihku, aku kembali mengeratkan pelukanku pada boneka beruang yang ada dalam pelukanku.
Lalu, Yoongi mendudukkan diriku dengan penuh paksaan.
"Kak! Aku masih ngantuk!" aku kembali merobohkan diriku pada kasur empuk yang seakan-akan melarangku untuk pergi meninggalkannya.
"Baiklah,jangan salahkan aku jika kamu telat dihari pertamamu kerja." Lalu dia pergi menutup pintu kamarku dengan keras, aku langsung terlonjak kaget bukan karena pintu yang ditutup keras melainkan karena hari ini adalah hari pertamaku bekerja setelah 3 tahun lamanya.
Dengan cepat aku mandi, dan memakai make up seadanya, dengan terburu-buru aku pergi ke kantor dan menghiraukan teriakan Yoongi. Pasti dia meneriakiku karena aku tak sempat untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAMOUR 4.0
RandomPeliknya hitam dan merah predestinasi biarkanlah jatuh hingga inti bentala. Eksis mintakat untuk dolan dan penuh dengan manisan lebah. Coba biarkan sanubari dan serebrum menerima esensi hidup yang syahda dan jenaka. Predestinasi memang sekali-kali m...