5| Fine

198 22 4
                                        


"Tuan muda, apa anda baik-baik saja?" Manajer pribadinya, Shimada Makoto, langsung menanyakan keadaan Tadashi begitu dia sampai di ruang kerja tuan mudanya. "Anda baru saja pulih, sebaiknya istirahat dahulu."

Tadashi menggeleng, "tidak apa-apa, aku baik-baik saja, Shimada-san." Dia tersenyum hangat. "Bisa tolong mulai bacakan jadwalku hari ini?"

"...baiklah. Tapi tolong beritahu aku bila anda lelah, Tadashi-sama." Shimada berkata sedikit ragu. Dia akhirnya menyerah dan mulai membaca jadwal tuannya ketika Tadashi mengangguk keras kepala. "Hari ini jadwal anda tidak begitu padat, tuan besar menyuruh saya mengurangi porsi biasanya karena anda baru sembuh."

"Pukul enam hingga tujuh pagi, anda harus mengurus beberapa dokumen, kemudian selama satu jam anda akan bersiap dan pergi ke akademi pukul delapan. Anda akan sekolah seperti biasa hingga pukul tiga sore, dan tuan besar menitipkan beberapa catatan untuk anda baca dan kerjakan di sela-sela kegiatan anda di sekolah. Anda juga ada rapat pengurus sekolah hingga pukul lima, kemudian kursus pelajaran tertentu dari setengah enam sampai jam delapan. Sampai di situ saja, kemudian anda akan diberi waktu bebas. Dokumen lainnya akan diurus tuan besar."

Tadashi mengangguk, dia tidak kesulitan memproses kata-kata Shimada karena sudah terbiasa. "Ini sudah pukul enam lebih, di mana dokumen yang harus kuurus?" Tadashi menengadahkan tangannya. "Omong-omong, katakan pada Ishigami-san, jangan bekerja terlalu keras, selama aku bisa mengurusnya, maka serahkan saja padaku."

Pria dewasa di depan meja Tadashi merengut, "Harusnya kami yang berkata begitu pada anda, Tadashi-sama!" Dia memandang Tadashi penuh emosi. "Tetapi baiklah, pesan anda akan kusampaikan pada tuan besar."

Sang tuan muda tertawa kecil. "Kau harus benar-benar berhenti memanggil Ishigami-san sebagai tuan besar, kau tahu. Itu benar-benar akan membuatnya semakin ingin berperilaku sebagai ayahku."

"Bukankah itu lebih baik? Berarti orang yang akan memerhatikan anda semakin banyak, sehingga saya tidak perlu khawatir meninggalkan anda sewaktu-waktu."

"Kau ada benarnya, tetapi bukankah itu akan semakin merepotkan? Anaknya sendiri saja sampai mengabaikannya. Senkuu, bukan? Si maniak sains itu," Tadashi mengingat-ingat sebentar. "Dia akan jadi aset yang bagus di masa depan. Untung saja aku sudah jadi sponsornya terlebih dahulu." Dia menatap Shimada datar. "Selain itu, memang kau mau kemana meninggalkan aku sendiri? Oh, benar. Baru-baru ini kau mendapat kekasih, bukan? Kalau tidak salah namanya Takino--"

"Baiklah, tuan muda. Sepertinya kita sudah bicara terlalu banyak. Ini dia dokumenmu, selamat bekerja, saya akan kembali pukul tujuh!" Setelah dengan tidak berdosanya menyela ucapan Tadashi, manajer pria itu segera menghilang secepat kilat dari ruang kerja Tadashi.

Segera setelah Shimada menghilang dari ruang kerjanya, wajah Tadashi langsung memucat dan napasnya panas. Keringat dingin mengucur deras di dahinya, tenggorokannya serak. Dia melemaskan tubuhnya sejenak, menggunakan kursi sebagai penyangga. Tadashi terbatuk, tetapi dia mengabaikan hal itu dan bergumam pada dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa. Semua baik-baik saja."


*


Ketika Tadashi sedang tenggelam dalam pekerjaannya, Shimada menginterupsi dan berkata bahwa teman-temannya menunggu di bawah. Tanpa menunda lagi, Tadashi segera bersiap dan turun ke lantai pertama, menemukan kawan-kawannya ribut seperti biasa.

"Tobio-kun! Jangan habiskan kuenya, bagaimana kalau Tadashi marah nanti?!" 

"Berisik, Shoyou baka! Mana mungkin Tadashi marah karena hal sepele seperti ini, memangnya dia itu kau, sedikit-sedikit kesal lalu meledak?!"

Not Your Friend || TsukiYamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang