8| Kenma

125 19 6
                                    


Kozume Kenma Point of View

Aku pertama kali bertemu Tadashi kira-kira enam tahun yang lalu. Umurku dan dia baru sepuluh tahun saat itu. 

Kudengar dari Tetsu, ada seorang anak dari keluarga konglomerat sedang mengunjungi tempat kami--pada dasarnya Tokyo, namun agak sedikit terpencil--dan menginap tak jauh dari rumah kami. 

Aku sama sekali tidak tertarik, tentu saja. Apa lagi yang bisa kau harapkan dari seorang anak pendiam yang menggemari game?

Tetapi Tetsu memaksa dan akhirnya kami berdua diam-diam menyelinap ke belakang sebuah mobil yang diparkir di depan penginapan itu. Terdengar tangisan lirih di dalam--aku kembali diseret masuk dengan paksa.

Kami menemukan seorang anak seusia kami sedang menangis sambil memeluk boneka dinosaurus hijau yang serasi dengan warna rambutnya. Wajahnya berbintik tetapi masih tampak manis; gigi kelincinya menyembul keluar.

Aku memutar mata malas--datang lagi satu anak cengeng menyebalkan. Tetsu angkat bicara dan bertanya, "ada apa?"

Anak itu melirik ke arah kami takut-takut, tersedak sembari menjawab, "orangtuaku hilang...,"

Yang benar, bukannya kau yang hilang?

Tetsu berpikir sebentar, "eh?"

Idiot. Aku habis kesabaran dan akhirnya bicara, "orangtuamu menginap di sini?"

Dia mengangguk. Aku mengambil tangannya dan kugeggam, kami berdua berlari--aku memaksanya--ke resepsionis dengan Tetsu menyusul di belakang.

"Permisi, paman." Aku mengetuk meja dengan sedikit berjinjit, sedikit menggerutu karena kesusahan.

Paman itu menoleh dan menatap kami, "ya?" katanya. Ugh, bau rokok. Paman menyebalkan, bisa-bisanya merokok di depan anak kecil.

Tetsu mengambil alih, "paman tau tidak, di mana orangtua anak ini?"

Dia beralih menatap anak itu. "Siapa namamu, nak?"

Sambil menyedot ingusnya, anak itu menjawab, "Yamaguchi Tadashi."

Tetsu dan paman itu tampak terkejut, tetapi aku tidak tahu mengapa. "Benarkah?! Kau tuan muda Yamaguchi yang itu?!" Tetsu berteriak antusias.

Aku kebingungan, tetapi lebih khawatir pada raut ngeri yang ditampilkan si Yamaguchi ketika berhadapan dengan sikap antusias Tetsu. Aku menepuk bahunya pelan, "diamlah sedikit, dia tampak ketakutan."

Yamaguchi menggeleng, "T-tidak apa, sungguh!" Dia tersenyum dan menjabat tanganku dan Tetsu bergantian. "Salam kenal, aku sungguhan Yamaguchi Tadashi. Kalian bisa memanggilku Tadashi. Maaf tidak segera memperkenalkan diri, aku sedikit panik tadi!" Dia kembali sedikit berkaca-kaca.

Aku mengangguk, "Kozume Kenma." kataku, sementara Tetsu masih memelototi tangannya yang tadi dijabat Yama--maksudku, Tadashi.

Aku menyenggolnya dan dia segera tersadar, "Aku Kuroo Tetsurou, senang bertemu denganmu!"

Paman resepsionis berdeham, dia berkata, "Jadi, Yamaguchi-kun, kau sedang mencari orangtuamu, benar?"

Tadashi kembali mengangguk, dia berujar dengan suara bergetar, "a-apa paman tahu?"

Paman itu tidak segera menjawab. Dia menunduk dan tampak berpikir keras, kemudian menatap Tadashi dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan. "Ehm, begini, Yamaguchi-kun...," Dia memejamkan matanya, menyerah. "Eh, jadi..., aku tidak tahu. Mungkin kau bisa bertanya pada Nekomata-san...?"

Tadashi memiringkan kepalanya, "siapa?"

"Ah, beliau pemilik tempat ini. Kau bisa mencarinya di samping bangunan ini, itu tempat tinggalnya." Paman itu tersenyum--sepertinya mencoba terlihat ramah.

Not Your Friend || TsukiYamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang