.
.
.
.
."yang udah selesai boleh kembali ke kelas, pulang nunggu jamnya ya, jangan pulang duluan" ucap pak Mahdi
"yahh pak.. Kan udah selesai, pulang aja ya pak" jawab salah satu siswa
"nanti kalian di marahin sama pak Somat lagi, udah itu main aja, atau gak nunggu di kelas" ucap Pak Mahdi
"udah bapa ke kantor dulu" ucap pak Mahdi lagi lalu meninggalkan mereka yang masi berada di lapangan"ah... Gue mau ke kelas aja cape gue" ucap Erin
"rin... Ikut" ucap Yora, lalu menyusul Erin
"lu gak ke kelas?" tanya Erin pada Gista
"ntar deh, mau main basket dulu" jawab Gista
"yaudah kita duluan ya" ucap Erin
Lalu Erin dan Yora kembali ke kelas untuk beristirahat
"rin.. " ucap Yora
Erin pun menoleh ke arah nya"minggu kemaren gue pergi ama ka shen" ucapnya
"bahas masalah itu? Udah nanya ke dia? Bener apa enggak?" tanya Erin beruntun
Yora hanya diam tak menjawab pertanyaan Erin
"lo belum nanyain itu ke bang Shen?" tanya Erin
Yora hanya menggelengkan kepalanya
"gue belom siap buat nanyain itu rin, gue takut kalau itu semua bener" ucap Yora dan mulai menangis
"tapi sadar atau enggak sikap lo tuh berubah ke bang Shen" ucap Erin lagi
"gue gak bisa nutupin kecewa nya gue rin" jawab Yora
"gue paham kecewa lo, gue paham gimana sakitnya lo waktu denger itu, tapi kalo lo gak bahas masalah ini, gimana lo bisa tau alasan dia yang benernya gimana" ucap Erin
Yora benar benar menangis di hadapan Erin, dan Erin berusaha menenangkan dia
"eh kenapa nih?" tanya Ari yang baru saja masuk kedalam kelas
Erin memberi tanda menyuruhnya untuk keluar kelas dan tidak bertanya mengapa Yora menangis
Ari yang mengerti maksud Erin pun langsung menganggukkan kepalanya dan keluar kelas menghampiri teman teman yang masih berada di lapangan
"oii gis.." panggil Ari dan Gista pun menoleh ke arahnya
"lo gak ke kelas?" tanya nya
"ntar lah"
"Yora nangis tuh di kelas, gak tau kenapa" ucap Ari lagi lalu mengambil bola basket dari tangan Gista
"hah? Serius lu?" tanya Gista
Ari hanya menganggukkan kepalanyaGista pun langsung berlari ke kelas
"YORA!!" panggil Gista langsung menghampiri Yora sedang menangis di bangku nya dengan Erin yang sedang menenangkannya
"kenapa??" tanya Gista
Yora yang masih menangis tak menjawab pertanyaan Gista
Gista pun menoleh ke arah Erin tanda bertanya"bang shen" ucap Erin tanpa suara dan Gista pun langsung memahami nya dan ikut menenangkan Yora
"lu kenapa? Bang shen bilang itu cerita bener?" tanya Gista
Tetapi Yora menggelengkan kepalanya
"berarti itu gak bener dong, kenapa lu harus nangis?" ucap Gista lagi
"bukan gitu Gis, gue nya belum ngomong sama bang shen" jelas Yora
"lah kok belom? Harusnya lo udah tanya dari pulang sekolah kemaren, kan lo pulang bareng dia" ucap Gista yang sedikit kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU || UN1TY
FanfictionLika liku percintaan anak SMA yang beranjak dewasa, mereka yang berjuang untuk mendapatkan hati orang yang mereka cintai. Belajar bagaimana caranya menanti meski tak tau sampai kapan dia harus menanti. Dan belajar caranya merelakan seseorang yang i...