29 : Special Yora Shandy

470 87 15
                                    

Yora pun memarkirkan mobil Shandy di depan rumah Shandy

"kok ke rumah aku? " tanya Shandy

"ya iyalah, kan mau ngobatin luka kakak, sekalian nganterin kakak pulang" ucap Yora
"udah ah ayo turun" ucap Yora lagi lalu berlari ingin membukakan pintu mobil untuk Shandy

"bisa gak?" tanya Yora

"ya ampun ra..  Tangan aku gapapa... Yang sakit kan muka aku" ucap Shandy dengan sedikit tertawa lalu meringis kesakitan karena pipinya memar

"iiihhh... Gak usah ketawa ahh, itu ntar makin sakit, lagian gak ada yang lucu" ucap Yora kesal

"kamu kan lucu" ucap Shandy lagi

"lagi sakit juga sempat sempatnya godain orang" gerutu Yora

"lah pacar sendiri gapapa kali" jawab Shandy

"aaaaa.... Bla bla bla bla.... Cepet masuk biar cepet di obatin ah" kesal Yora

"iya iya... Sabar dong,  mau ngapain si di dalem" ucap Shandy

"astagahh... Ya mau obatin luka kakak lah, emang mau ngapain lagii" kesal Yora

"ya kan siapa tau gitu... " ucap Shandy menggoda Yora lagi

"apa apa apa??" ucap Yora ngegas

"ya ampun ngegas aja" jawab Shandy lalu berjalan membuka pintu rumah

"lagi sakit padahal  tetep aja bikin kesel"  ucap Yora lalu menyusul Shandy

Mereka pun masuk dan duduk di ruang tamu rumah Shandy

"orang rumah mana?" tanya Yora

"kerja, adeku di kamar si kayanya" ucap Shandy
Yora pun menganggukkan kepalanya

"tunggu bentar ya, aku naroh tas" ucap Shandy
Yora hanya menganggukkan kepalanya dan ia pun melihat lihat foto yang ada di ruang tamu

Melihat foto Shandy saat masih kecil, foto keluarga Shandy yang terpajang besar di ruang tamu

"jangan terlalu di liat, nanti makin sayang" ucap Shandy sambil membawa p3k

Yora hanya menatapnya kesal dan mengambil p3k itu dari tangan Shandy

"duduk sini" ucap Yora menyuruh Shandy untuk duduk di sebelahnya
Shandy pun menurut dan duduk disebelahnya

Yora mulai mengobati luka Shandy menggunakan obat merah

"kakak kelahi sama siapa si sampe kaya gini?" tanya Yora
Shandy hanya diam tak menjawab pertanyaan Yora

"iish.. Aku nanya juga,  gak di jawab" ucap Yora

"Ricky" ucap Shandy
"aku di pukul Ricky" tambah nya lagi

Seketika Yora terdiam

"tenang aku gak mukul Ricky balik kok"
"dia tau kalo aku jadiin kamu barang taruhan, dan aku juga tau kalo kamu udah tau itu juga, tapi kamu nutupin itu"

Yora benar benar terdiam dan berusaha menahan air mata nya

"kamu pasti mikir kalo aku tau itu dari Erin dan Gista kan? Sebenarnya aku liat kamu waktu aku lagi di pukulin Gilang tapi aku pura pura gak liat, aku kira kamu bakal langsung nanyain masalah ini waktu kita pulang bareng beli jam itu, jujur aku kaget dan bingung kamu nahan rasa penasaran kamu selama seminggu ini tanpa nanya perasaan aku yang sebenarnya ke kamu gimana..."

"gimana?" tanya Yora memotong ucapan Shandy

"sayang, beneran sayang, bukan cuma karna taruhan tapi emang beneran sayang, iya aku akui, aku emang salah benar benar salah macarin kamu karna taruhan, tapi setelah aku jalanin sama kamu, aku nyaman, aku senang bareng kamu,  dan aku rasa aku gak bisa cuma jadiin kamu sebagai barang taruhan, aku mau bener bener mencintai kamu" jelas Shandy

SATU || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang