35

150 31 0
                                    

.
.
.
.
.
.
"langg... Gilangg..." panggil Farhan yang menyusul Gilang

Fenly hanya terdiam setelah di pukul oleh Gilang

"gini nih kalo pacaran sama adeknya temen satu circle, kalo nyakitin ya abangnya turun tangan" ucap Fiki lalu ikut pergi keluar ruang latihan

"yaa bener si..." sahut Zweitson

"Fenn.." panggil Shandy

Fenly yang tadi terdiam menatap Shandy dengan tatapan sedih

"gue anterin lo pulang" ucap Shandy

"gue bawa motor shen" jawab Fenly

"gampang Fen" jawab Ricky

"kita duluan ya" ucap Shandy kepada Fajri dan Zweitson yang masih ada di ruangan

"iya bang tiati" jawab mereka

Setelah mereka pergi hanya tersisa Zweitson dan Fajri yang ada di ruang latihan sembari membersihkan ruangan itu

"son.. Kok bisa bisanya ya Fiki ngomong kaya tadi" tanya Fajri

"ya bisa lah, lagian yang di bilang Fiki itu bener. Gak ada abang yang tega ngeliat adenya di sakitin kaya gitu" jelas Zweitson

"ya iyaa sihh, itu mah udah pasti, tapi maksud gue kenapa dia ngomong di saat lagi ribut gini" ucap Fajri

"dia cuma ngungkapin apa yang ada di pikirin dia, kaya lo gak tau Fiki aja" sahut Zweitson

"eh son... Lo kan masih deket tuh sama Erin, lo ada nanya gak hubungan dia sama Bian tu apa?" tanya Fajri

"mereka gak mau bilang, gue dapat rumor nya sih mereka pacaran" jawab Zweitson

"tumben tu anak gak cerita sama lo" ucap Fajri sedikit bingung

"entah..." jawab Zweitson pura pura tidak tau yang sebenarnya dia sudah mengetahui nya

"lo setuju gak sih kalo Bian sama Erin pacaran?" tanya Fajri random

"ya gue sih setuju aja, selama itu gak bikin dia kecewa lagi kaya gebetan dia yang dulu" jawab Zweitson

"lah emang mereka gak jadian?"

"cowoknya gak peka" ucap Zweitson

"gila sih padahal effort Erin tuh besar banget"

"iya lo yang gila" ucap Zweitson dalam hati sambil menatap Fajri sedikit kesal

"ya gimana cowonya milih cewe lain, masa Erin ngejar mulu" ucap Zweitson

"tapi kenapa ya gue gak suka gitu ngeliat Bian deket deket sama Erin" ucap Fajri

"mungkin karna lo gak pernah akur aja ama mereka" jawab Zweitson

"lo yakin Bian gak manfaatin Erin?"

"terlepas itu dari manfaatin atau enggak gue percaya sama Erin dia pasti tau kok yang baik buat dirinya" ucap Zweitson

Fajri terdiam mendengar ucapan Zweitson yang ada benarnya juga

"lo gak pulang? Bengong mulu" ucap Zweitson yang hendak keluar ruang latihan

"eh.. Iyaa pulang gue pulang" sahutnya yang sedikit terkejut

.
.
.
.
.
.

"gimana masih kesel?" tanya Bian pada Erin yang sedang makan eskrim

"sedikit" jawabnya

"ehh.. Rinn... Gue kuliah di london" ucap Bian

"hah? Serius?" tanya Erin kaget yang di jawab dengan anggukan dari Bian

SATU || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang