🌵Resentment

164 21 1
                                    


Genre : Drama, Action

Cast : Jiyeon, Chanyeol, Eun Woo.

Cast : Jiyeon, Chanyeol, Eun Woo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 tahun lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 tahun lalu

Jiyeon menangis dalam pelukan ibunya. Mereka kini sedang berada di ruang penyimpanan gedung tidak terpakai. Seragam Jiyeon telah basah karena keringat. Detak jantungnya berdebar kencang. Sang ibu hanya bisa memeluk meskipun tubuhnya juga bergetar hebat.

Pria bertubuh tinggi  tiba-tiba memasuki ruangan dan menyeret kedua wanita lemah itu dengan kasar. "Mau dibawa kemana kami?" protes sang ibu.

Tidak menjawab. Pria berseragam rapi itu hanya diam membawa mereka keluar ruangan. Dibalik mata berembunnya, Jiyeon melihat sang ayah berdiri di dekat mobil. Senyumnya terukir perlahan. Pikirnya, ia akan bebas dari tempat menyeramkan itu.

"Appa," panggil Jiyeon. Seakan tuli, seorang yang dipanggil ayah itu tidak menggubris. Perasaan tidak enak kembali muncul. Apa semua ini ulah sang ayah?

"Cepat pilih? Keluargamu atau katakan siapa yang membunuh pemimpin kami?" tanya seorang pria berjas hitam dari dalam mobil.

Jiyeon menunggu jawaban sang ayah. Tangisnya terus membasahi pipi. "Aku tidak akan mengatakannya!" Jiyeon mengerutkan kening. Rongga dadanya menyempit membuat ia sulit bernapas.

"Appa?!" isak Jiyeon bergetar. Sang ayah hanya menunduk tidak berani menatap kedua wanita yang mungkin akan kehilangan nyawanya.

"Bawa saja mereka, aku tidak akan mengatakan apa pun!"

Mendengar keputusan itu, pria yang sedari tadi duduk di dalam mobil melirik  anak buahnya memberi kode.

Pria di belakang Jiyeon langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepala sang ibu. Mata Jiyeon melebar cemas. Kakinya terasa lemas melihat kejadian yang tidak pernah ia bayangkan selama hidupnya.

"Appa!" panggil Jiyeon di akhir keputusasaan.

Peluru pistol telah siap menembus isi kepala. Namun sang ayah sama sekali tidak melakukan hal apa pun. "Appa. Lakukan sesuatu!" teriak Jiyeon dengan lantang.

ᴶⁱʸᵉᵒⁿ's Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang