Hi aku hadir bawa kumpulan cerita-cerita ringan dengan main cast Park Jiyeon. ((Hidup ada yang kurang kalau gak nulis cerita mbak jiyi ༎ຶ‿༎ຶ))
Book ini berisi oneshoot/ twoshoot/ short story yang bisa sampai beberapa chapter ya.
Pairingnya akan teru...
Cast : Park Jiyeon as Jiyeon Kim Taehyung as Taehyung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiyeon kira, menjalin kasih sebelum menikah akan membuat hubungan rumah tangganya awet sampai kakek nenek. Nyatanya? Baru empat bulan, Taehyung-suaminya-itu sudah berani membentak dan bahkan memukulnya di saat ia marah. Jiyeon hanya bisa menangis pilu, ia tidak menyangka jika kekasih yang sekarang menjadi suaminya itu akan bertindak seenaknya.
Dulu saat mereka pacaran, Taehyung orang yang begitu peduli dan perhatian. Entah karena apa, semua menjadi berubah setelah menikah.
Orangtua Jiyeon sudah berada dititik kesal. Mereka tidak terima atas perlakuan Taehyung pada anak gadisnya. Lagipula siapa yang tidak sakit melihat anaknya diperlakukan seperti itu. Dulu mengemis minta direstui, sudah diberi kepercayaan ia malah berlaku acuh tak acuh. Mereka sempat menaruh curiga, apa Taehyung mengenal gadis lain di luaran sana? Namun Jiyeon mengelak pernyataan itu. Ia tidak berpikir jika sang suami tega menduakan cintanya.
"Besok antar aku periksa, ya, obat mualku sudah habis," pinta Jiyeon ketika Taehyung sedang membuka kemeja kerja di dalam kamar.
"Kamu itu ya, bukannya nanyain gimana kerjaku, capek apa enggak, nawarin kopi atau makan malam dulu, belum-belum udah minta hakmu sebagai istri."
Kemarin Jiyeon bertanya seperti itu katanya jangan sok perhatian hanya karena ada maunya, sekarang Jiyeon tidak bertanya Taehyung marah-marah. Lalu ia harus bagaimana?
"Iya udah ayo makan dulu," seru Jiyeon mengalah, ia tidak mau bertengkar terus-menerus setiap malam.
"Tidak, aku sudah tidak mood."
Jiyeon hamil. Namun kenapa Taehyung yang sensitif? Meskipun ini sepele. Tentu saja menyiksa batin.
Seperti itulah keadaan rumah tangga mereka. Tidak ada obrolan manis layaknya saat mereka pacaran dulu.
Hari berlalu begitu cepat. Perut Jiyeon semakin membuncit dan Taehyung masih dengan sifat yang sama.
Biasanya suami akan menantikan kelahiran anak pertama dengan antusias. Namun ia tidak menunjukkan hal itu sama sekali. Perut Jiyeon tidak pernah dielus atau ditanya; apa ada yang sakit? Jujur saja, Jiyeon cemburu dengan ibu hamil di luaran sana yang bisa mendapat perlakuan manis dari suaminya.
