20 : Broken Heart

1.5K 204 67
                                    

🌻🌻🌻





Semenjak hari itu, Beomgyu dan Taehyun terlihat makin dekat, di sekolah mereka selalu bersama-sama, nempel terus bagai lem dan perangko, bahkan membuat Heeseung,Jay, Sunghoon serta Hueningkai heran.

Taehyun juga sedikit demi sedikit mulai berubah, auranya terasa lebih lembut meski dia tetap memasang ekspresi datar jika bertemu orang lain selain Beomgyu. Entah sihir apa yang digunakan oleh Beomgyu hingga Taehyun bisa takluk olehnya. Akan tetapi kedekatan keduanya nampaknya berhasil membuat Soobin cemburu.

Pagi ini Taehyun sedang ada di ruang Osis, tentu dia tidak sendirian disana, wakilnya yang paling setia selalu bersamanya disana, siapa lagi dia kalau bukan Choi Soobin yang saat ini terus menatap Taehyun yang tengah menatap keluar jendela entah apa yang sangat menarik diluar sana, jika kita ikuti arah pandangan Taehyun, kita bisa melihat Beomgyu yang tengah di cegat Hueningkai didepan gerbang, seperti biasa karena penampilan Beomgyu yang seperti preman itu melanggar aturan.

Taehyun nampak menghela nafas panjang begitu melihat Hueningkai dan Beomgyu akan segera berkelahi, tanpa banyak berpikir Taehyun segera mengambil langkah untuk turun ke bawah, seperti biasa dia harus mengurus Choi Beomgyu terlebih dahulu.

"Berapa kali aku harus menghukumnya" gumam Taehyun pelan




Grep!



Baru satu langkah Taehyun membawa kakinya untuk pergi, pergelangan tangannya kini sudah dicekal oleh sebuah tangan berukuran lebih besar dari tangannya.

Otomatis semua pergerakan Taehyun terhenti saat itu juga, tanpa menoleh pun Taehyun sudah tahu betul siapa yang tengah menahanya sekarang, sudah pasti dia adalah Soobin.

"Lepas, aku harus turun" ucap Taehyun datar

Soobin hanya diam tidak merespon sama sekali perkataan Taehyun barusan, seolah perkataan Taehyun hanya angin lalu.

"Kubilang le-..."




Grep!



Soobin memeluk Taehyun dari belakang, membuat Taehyun sedikit tersentak dan tidak bisa lagi melanjutkan perkataannya, dagu Soobin bersandar pada pundak kanan Taehyun, nafasnya berhembus sampai mengenai telinga Taehyun, membuat kedua pipi Taehyun merona merah dan tubuhnya mulai sedikit melemas.

"Apa hanya ada Beomgyu di matamu Tae?" tanya lirih Soobin, nafasnya sengaja ia tiupkan pada telinga Taehyun membuat tubuh Taehyun makin tak karuan rasanya

"Ngh.. Lepaskanhh" pinta Taehyun dengan sedikit desahan

Tentu saja Soobin tidak akan melepaskan Taehyun bahkan pelukannya saja makin mengerat.

"Tidak... Sekali saja Tae lihat aku, aku yang lebih dulu bersamamu, kenapa kau tak bisa melihat kearahku sama sekali Tae?" bisik Soobin

Soobin mulai menjilati telinga Taehyun, warna merah dipipinya kini menjalar sampai telinganya, tubuh Taehyun menggeliat dan nyaris jatuh ke lantai akibat sentuhan Soobin pada telinganya, tapi Taehyun tidak akan jatuh karena Soobin sudah memegangnya.

"Hen-hentikanhh..." ucap Taehyun lirih

"Ternyata telingamu masih sensitif ya Tae... Seharusnya aku lakukan saja ini dari dulu.." bisik Soobin lagi

Tangan Soobin merayap kedepan dada Taehyun dengan pelan Soobin melepaskan dasi Taehyun dari lehernya, hingga sekarang dasi itu tergeletak diatas lantai, jari-jari Soobin kemudian melepaskan kancing teratas seragam Taehyun.

"Aku akan pelan-pelan.."



*

*

*


*



Beomgyu nampak berjalan melewati lorong yang mengarah ke ruang osis, setelah berdebat panjang dengan Hueningkai akhirnya dia di kirim juga ke ruang Osis, karena hari ini untuk pertama kalinya Taehyun tidak muncul saat Beomgyu sedang bermasalah dengan Hueningkai.

"Dasar pinguin gurun! Awas aja lain kali gue beri tuh setan!!" gerutu Beomgyu sepanjang jalan

Lama-kelamaan Beomgyu jadi berpikir kenapa Taehyun tidak muncul saat dia dan Hueningkai adu jotos, Beomgyu meringis memegangi pipinya yang membiru.

"Akh!.. Shh.. Kemana Taehyun ya?" gumam Beomgyu pelan

Tak lama Beomgyu tiba di depan pintu ruang Osis, saat akan menyentuh gagang pintu coklat itu, tiba-tiba pintu itu langsung terbuka memperlihatkan Soobin yang tengah memperbaiki dasinya.

"Hyung?" tanya Beomgyu sedikit terkejut

Soobin yang melihat Beomgyu awalnya juga terkejut, namun setelah sepersekian detik Soobin menyunggingkan senyuman miring kearah Beomgyu, entah mengapa perasaan Beomgyu mendadak tidak enak melihat senyum Soobin itu.

"Terlambat... Tapi lo datang disaat yang tepat..." Soobin mencondongkan tubuhnya sedikit kebawah karena Beomgyu memang lima cm lebih pendek dari Soobin, hingga sekarang wajahnya ada disamping telinga kiri Beomgyu

"Lo tahu, kayaknya gue udah ngelanggar batas sama Taehyun" bisik Soobin, setelah itu Soobin kembali menegakkan tubuhnya, satu tangan Soobin menepuk pundak Beomgyu, sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan sang adik yang terdiam membeku di tempatnya

Beomgyu bisa merasakan sekarang lidahnya begitu kelu untuk sekedar berkata-kata, kedua kakinya terasa sangat lemas hampir tidak bisa menopang tubuhnya sendiri, Beomgyu tidak bodoh untuk mengartikan kalimat melanggar batas yang dilontarkan Soobin barusan. Jantungnya terasa ditikam bilah pisau yang sangat besar saat ini.

"Taehyun.." lirih Beomgyu

Dengan susah payah Beomgyu membawa tubuhnya memasuki ruang Osis, Beomgyu berusaha bertingkah sebiasa mungkin, meski hatinya terasa dicambuk sekarang.

Kedua mata Beomgyu bisa melihat dengan jelas sekarang sosok Taehyun yang tengah memasang dasinya kembali, membuat hati Beomgyu makin remuk saja.

"Tae..." susah payah nama itu keluar dari tenggorokan Beomgyu

Taehyun yang mendengar suara Beomgyu langsung menoleh, tatapan matanya benar-benar tajam, dingin dan menusuk. Auranya juga mengerikan tak biasanya Taehyun terlihat seperti itu didepan Beomgyu.

"Bersihkan perpustakaan sepulang sekolah" benar-benar dingin kenapa Taehyun sangat berbeda dari biasanya

Beomgyu berusaha menahan perasaan tidak enak yang terus meluap dari hatinya, dia harus bertanya pada Taehyun.

"Tae... Itu tadi gue ketemu Soobin hyung didepan dia ngomong-..." ucapan Beomgyu langsung dipotong oleh Taehyun

"Itu bukan urusanmu" ucap Taehyun dingin

Taehyun langsung melenggang begitu saja meninggalkan ruang Osis setelah mengatakan hal itu pada Beomgyu. Sedangkan Beomgyu dia langsung berjongkok diatas lantai tangannya terlipat diatas lututnya dan wajahnya setengah bersembunyi diantara tangannya, yang kita bisa lihat sekarang hanya mata Beomgyu saja yang berkaca-kaca.

"Taehyun" lirih Beomgyu dengan bibir bergetar


*

*

*

*

TBC

Hai^^
Kalian udah bosan ya?
Hehehe...maaf ya kalau makin hari makin gak jelas^^

Rea bakal berusaha lagi sebisa Rea^^

Thank You^^

And

Don't Forget To Smile💙

Perfect Imperfect(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang