2.regret day

1.1K 77 9
                                    

Pesan:

"Baekhyun apa kau sangat sibuk? Hari ini ibu dan ayah akan berangkat berlibur ke Jeju."

"Apa tidak ada waktu sedikit pun untuk menghantar kami anakku?"

"Baiklah, pesawat kami akan segera berangkat. Jaga kesehatan mu baekhyun-ah!! Ibu akan mengabari mu jika sudah sampai villa di Jeju."

"Ayah dan ibu sangat mencintaimu."

Suara dering ponsel terdengar beberapa kali, siapa lagi pemilik ponsel itu jika bukan Byun Baekhyun, baekhyun membiarkan ponselnya berdering tanpa berniat untuk mengeceknya sedangkan baekhyun sendiri masih asyik bercinta dengan sang kekasih taeyon.

"Ahh!! Baekhyun!! Yahhh disituhhh"
"Aku akan keluar, ahhh!!!!"
*Chupp*

Baekhyun benar benar anak yang pembangkang, bagaimana bisa orangtuanya berharap di antarkan sang anak untuk berliburan namun anaknya malah asyik melakukan sex dengan kekasih nya tanpa memikirkan orang tuanya. Bukankah dia pembangkang?

.
.
.

Disisi lain:

Sosok pria bertubuh tinggi sedang mengamati sebuah nisan sambil menggenggam ikat bunga,

Terlihat matanya merah berkaca kaca namun tidak mengeluarkan air mata dan wajah nya sangat sedih.

"Apakah kau tidur dengan nyenyak? Aku benar benar sangat merindukan mu, maaf karena tidak bisa menjagamu dengan baik..." Ucap lirih pria tinggi itu dan meletakkan ikatan bunga mawar di dekat nisan.

_______________,,______________

Skip, sebulan kemudian.

Tringgg!!! Tringg!!!

Suara ponsel berbunyi berkali kali, sehingga membangun nya wanita cantik disana.

"Bagaimana kau bisa tidur pulas jika ponselmu terus memanggil mu baekhyun, hoamm!!" Taeyeon mengambil ponsel baekhyun dan mendekatkan nya dengan telinga baekhyun agar baekhyun bisa bangun.

Baekhyun terkejut dan membuka matanya.

"Ini dari ibu mu, dia berbunyi berkali kali sehingga membangun kan ku." Taeyeon menyerahkan ponsel baekhyun ke sang pemilik.

"Matikan saja, aku masih ngantuk." Dengan gampang baekhyun mengabaikan telfon dari ibunya itu dan memilih untuk merebahkan dirinya dan menutup matanya.

"Sayang!! Kapan orang tuamu akan kembali ke Seoul?" Taeyeon mendekat tepat di dada baekhyun yang tak tertutup sehelai benang pun.
"Bukan kah ini sudah sebulan? Apakah mereka akan tetap tinggal di Jeju?" Sambung Taeyeon sambil mengusap usap dada bidang baekhyun.

"Entahlah," jawab singkat baekhyun dia juga mengusap singkat surai panjang sang kekasih dengan matanya yang terpejam.

*KRINGG!!*

pesan:

"Yakk baekhyun di mana kau? Apakah jam segini kau masih sibuk bekerja?"

"Ayah dan ibu pulang hari ini, apakah kau tidak membaca pesan ibu kemarin?"

"Seharusnya kau sudah berada disini untuk menjemput kami."

"Baekhyun apa kau lupa? Apa kau tertidur?"

"Ahh baiklah kami akan naik taksi,"

Taeyeon membaca pesan dari ibu baekhyun dengan keras agar baekhyun bisa mendengarkan nya.

"Sayang!! Ibumu pulang hari ini? Dia menyuruhmu untuk menjemput di bandara." Taeyeon kembali merebahkan dirinya lagi di dada baekhyun yang tadi sempat bangun karena bunyi dari ponsel baekhyun.

"Sayang, kau ini anak yang pembangkang kan kau tidak akan menjemput nya kan? Lagi pula ayah ibu mu mengutuskan untuk naik taksi." Taeyeon menjilat dada bidang baekhyun dan tangannya ia bawa untuk mengelus pipi halus baekhyun.

"Ahhh!!! Sstt!! Tidak sayang bukankah aku sudah janji akan menemani mu." Baekhyun membawa Taeyeon ke atas tubuhnya dan menarik Tengkuk sang kekasih dan langsung melahap bibir Taeyeon.
.
.
.

Pagi hari,

Baekhyun berlari tergesa-gesa menelusuri rumah sakit besar ini untuk sampai ke ruangan yang ia tuju.

Saat tengah berlari baekhyun tidak sengaja menabrak dokter dengan sangat keras hingga tubuhnya terpental jatuh namun dengan sigap dokter itu menangkap tubuh baekhyun.

"Maaf dokter, maafkan saya." Ucap Baekhyun buru buru, dan langsung melanjutkan lagi berlari menuju ruangan yang ia tuju.

"Heyy tunggu tuan!!" Teriak suster menghentikan lari baekhyun.
"Apakah anda yang bernama Byun Baek Hyun?" Sambung suster itu dan hanya di jawab anggukan oleh baekhyun.
"Mari ikut saya, sebelah sini." Suster itu berjalan mendahului baekhyun dan Baekhyun hanya mengikuti di belakangnya.

Disini di ruangan sepi ini baekhyun dan suster rumah sakit berada.
Kamar mayat.

"Malam tadi taksi dan truk bertabrakan dan tidak ada yang terselamatkan. Termasuk orang tua anda tuan." Ucap suster itu kepada baekhyun.

Mendengar ucapan suster tubuh baekhyun menjadi lemas dan tak berdaya matanya mulai berkaca-kaca saat suster tadi membuka kain penutup tubuh orang tuanya dan menunjukkan wajah pucat kedua orang tua baekhyun.

"Ini semua... Hiksss...." Baekhyun terjatuh ke lantai.
"Tuan anda baik baik saja?" Suster itu membantu baekhyun untuk menenangkan nya.
"Ini semua salah ku hiks...hiks... Ayah...ibu...maafkan aku hikss....maafkan aku....hikss..." Tangis baekhyun pecah begitu saja, rasa penyesalan mucul begitu saja pada diri baekhyun.

Baekhyun menyesal, sangat menyesal. Kalau saja semalam ia bergegas menjemput orang tuanya maka tidak akan terjadi seperti ini, kalau saja ia banyak menyisahkan waktu untuk keduanya tuanya. Baekhyun benar benar sangat kecewa pada diri baekhyun sendiri.

"Kenapa hiks...kenapa aku tidak bisa menjaga orang yang paling penting di hidup ku hikkss...kenapa!! Hikss hikss....." Baekhyun berkali kali memukul kepala nya, ia benar benar merasa bodoh, bodoh karena tidak bisa menjaga orang tuanya dengan baik.

"Kau bodoh baekhyun!! Kau bodoh!!! Hiks...hikss...."





Tbc

NIGHT BUTTERFLY!!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang