7. what happened?

930 64 3
                                    

Pagi hari datang lagi, masih dengan keadaan yang sama untuk baekhyun.
Membuka matanya dan merasakan pening di kepalanya, tubuhnya remuk dan terlihat sedikit kurus.

Lagi lagi roti. Baekhyun sangat bosan ingin sekali ia makan makanan yang lezat seperti mi,ayam atau daging. Ia juga sangat merindukanmu jus strawberry atau makan buah strawberry kegemarannya nya.

Karna baekhyun bukan orang yang bisa menahan lapar mau tidak mau baekhyun makan roti yang di sediakan pria Yoda itu. Melahap roti itu dengan mangamati tubuhnya dari pantulan kaca.

Terlihat sangat kurus, seperti tidak ada daging dalam tubuh ini bahkan pipi gembilnya juga sudah hilang. Baekhyun berjalan mendekati cermin besar itu menatap tubuh telanjang nya.

"Kau!! Kau kenapa masih hidup!!!"

*PYARR!!*
baekhyun menghantam cermin itu hingga retak dan beberapa potong kaca berjatuhan, pungung tangannya mengeluarkan darah dan air matanya kembali menetes.
"Hikss....hiksss... Kenapa tuhan membiarkan aku hidup!! Kenapa kau tidak ambil nyawaku saja Tuhan hikss hiksss...." Baekhyun menjatuhkan dirinya lemas ke lantai.

Ia melihat cuilan kaca yang cukup besar dan tajam lalu mengambilnya.
Mengarahkan kaca itu pada lehernya untuk menggoreskannya pada nadinya.

Namun baekhyun adalah pria yang lemah, mana mungkin ia melakukan hal itu pada dirinya. Bunuh diri waktu itu saja karena dirinya terbawa oleh alkohol untung saja ada sesok Yoda yang menyelamatkan nya walau berakhir hidupnya sebagai mainan Yoda mesum itu.

Kembali lagi baekhyun menetes kan air mata nya. Dan hanya bisa melihat tugelan kaca tajam itu, menampakkan dirinya yang sangat kacau. Namun tiba tiba saja terlintas dipikiran jahatnya. Lalu bibir yang tadinya mengerut karena tangisan kini memperlihatkan smriknya terlihat dari pantulan kaca yang ada di tangan si mungil.

"Hahhh, bagaimana jika kaca ini memotong leher Yoda brengsek itu?" Batin nya dan ia benar benar akan merencanakan niatnya untuk membunuh Yoda yang sudah menyiksanya selama beberapa hari ini.

*Disisi lain*

Para perawat mendorong cepat brankar dengan pasien yang penuh darah.
"Suster ada apa ini" tanya dokter bermarga Park itu sembari lari menyeimbangi para perawat yang tengah mendorong brankar itu.
"Dia tertembak dokter." Jawab cepat suster itu.
"Langsung masukan ke ruang operasi." Perintah dokter berbadan tinggi itu lalu dengan segera para perawat memasukan pasien penuh darah itu ke ruang operasi.

Di ruang operasi ini para suster sedang sibuk menyiapkan alat alat yang akan membantu operasi itu.

Dokter bermarga Park itu mendekati pasien yang tengah menahan sakit.
"Apa aku akan mati?" Tanya pasien itu dengan suara yang menahan rasa sakit di perut nya karena tertembak.
"Apa kau ingin mati?" Jawab dokter Yoda itu.
"Tidak, aku baru saja menikah aku tidak ingin istriku kehilangan ku dengan cepat aku sangat mencintai nya." Jawab pasien itu dengan tetesan air mata.
"Baiklah aku akan menyelamatkan mu" dokter Park bertelinga panjang itu membius pasien itu dan mengarahman para perawat agar standby pada pasien karena operasi akan di mulai sekarang.

Entah tiba tiba bayangan pria bertubuh mungil terlihat jelas di hadapan dokter Park itu. Kenapa tiba tiba bayangan sosok orang yang sangat ia cintai datang di saat keadaan seperti ini. Dokter itu kembali berfokus pada pasiennya.

Jam terus berjalan, operasi juga masih berlangsung dengan tegang, dokter itu terlihat berkeringat dengan suster yang setia di sampingnya menyeka keringat sang dokter.

"Aku baik baik saja aku baik baik saja..." Ucap batin sang dokter.
Bayangan mungil itu terlihat masih berdiri disana melihat sang dokter yang tengah bekerja untuk menyelamatkan pasien itu.

Saat peluru dalam perut pasien itu berhasil di ambil namun tiba tiba banyak darah yang berhasil menyemprotkan dengan sempurna hingga mengenai seragam Scrub dokter Yoda dan suster di samping nya itu.
Sepertinya peluru itu sudah menyebar ke tubuh sang pasien.
"Dokter?" Ucap salah satu suster disana.
"Tidak apa apa aku hanya mencoba untuk menyelamatkannya." Dokter Park itu mengarah salah satu suster untuk mengambil kan alat pacu jantung untuk mengontrol jantung pasien.

Dug!!dug!!!
Tit-----tit------tit-----
"Tidak mungkin" dokter Park lemas dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Dokter sudah melakukan nya dengan baik." Salah satu suster menenangkan dokter Yoda itu, karna para perawat disana tau oprasi yang di lakukan dokter bermarga Park ini tidak pernah gagal. Ini pertama kalinya.

Kenapa?




"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin nyonya." Suster itu memberi tahu pada istri dari pesien itu dan diiringi dengan suaminya yang lemas pucat didorong oleh beberapa perawat menggunakan brankar.

Terlihat dokter Yoda itu sedang duduk disana dengan lemas.
"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa menyelamatkan nya." Sesal dokter bermarga Park itu dan ia kembali mengingat masalalu nya.

"Dokter terimakasih." Suara wanita mengejutkan sang dokter hingga membuat dokter Park itu menunduk kan kepalanya beberapa kali.

"Maafkan saya nyonya,"
"Dokter sudah melakukan dengan baik, mungkin ini Sudah takdir hikss hiks....." Wanita itu menangis dan dokter bermarga Park itu merasa sangat bersalah karena tidak bisa menyelamatkan suaminya.

.
.
.
Sore datang, tubuh si mungil lemas pada ranjang empuk disana dan tangan mungilnya membawa masih menggenggam potong kaca tadi.
Menutup matanya namun tidak tidur itu yang baekhyun lakukan.

"Lakukan saja jika kau mau." Tiba tiba suara bass menggema dan membangunkan si mungil dia sangat terkejut, sejak kapan pria Yoda berada disana, bahkan baekhyun juga tidak tau kapan masuknya.

Pria Yoda itu mendekati baekhyun dan duduk berhadapan dengan baekhyun di atas ranjang.
"Lakukan? Kau ingin membunuhku kan?" Yoda itu mengarahkan tangan baekhyun yang sedang menggenggam potongan kaca pada leher jakunnya.

Tangan baekhyun tentunya gemetar dan ia sangat ketakutan, tidak seperti apa yang di rencanakan tadi pagi kenapa ia menjadi lemah seperti ini baekhyun?

"LAKUKAN!!!!" teriak pria Yoda itu matanya merah dan berkaca kaca baekhyun semakin takut dan menjatuhkan kaca itu ke lantai.

"Hikss....hikss....kenapa kau tidak membunuh ku bodoh!!!" Tangisan lolos pada pria Yoda itu baekhyun hanya memasang wajah ketakutan nya.

Plakk!!!plakkk!!

Pria Yoda itu menampar pipi tirus baekhyun berkali kali hingga kemerahan.
"Ahhhh sakit, hiksss...hikss..." Baekhyun menahan tangisnya namun ia tidak bisa.

Pria Yoda itu bruntal dan memplorotkan celana jeans nya lalu mengarah kan kejantanan pada mulut kecil baekhyun. Memaksa mulut baekhyun untuk melahap penis besarnya.

"Umpphhhh" baekhyun ingin sekali memuntahkan namun kepala baekhyun di tahan oleh tangan si Yoda.

Di maju mundur kan dengan kasar kepala baekhyun.
"Yahhh seperti itu yaahhhhh!!!" Pria Yoda itu tertawaan namun airmatanya mengalir di pipinya.

Tak lama tautan mulut dan penis di lepas paksa oleh si Yoda dan kembali lagi menampar pipi tirus baekhyun dengan kejantanan berototnya.

Plakkk!!!plakk!!!

"Hiksss...hikss..." Baekhyun hanya bisa diam namun air mata yang mengalir di pipi baekhyun menunjukkan bahwa ia sangat kesakitan hingga pipinya mengeluarkan warna merah.

Pria Yoda itu benar benar gila. Lalu bayangan mungil kembali menampakkan pada tembok di sana. Dan pria tinggi itu ambruk pada ranjang dan menangis.
"Arghhhh!!!" Jerit serak pria Yoda itu sambil memeluk kaki baekhyun.
"Apa yang terjadi brengsek kenapa kemarahan mu kau lampiaskan padaku brengsek hiksss...hiksss...."batin baekhyun.




Tbc

NIGHT BUTTERFLY!!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang