1 🐺🐹

649 32 4
                                    

Awal Musim Panas, Pulau Pyeonghwa

Seokjin menyibakkan rambut hitamnya yang lembut ke belakang, menahan hawa panas pantai yang membuat peluhnya bercucuran. Kaosnya sudah menempel erat di kulitnya, entah bagaimana tampangnya saat ini, semoga saja perkataan Eomma benar, 'Kamu tak pernah jelek, Jin-ah! Percayalah pada Eomma.'

Seokjin tersenyum sambil meregangkan tubuhnya yang kaku setelah 5 jam perjalanan dengan kereta cepat dari Seoul dan 30 menit dari stasiun menuju dermaga tempat berlabuhnya perahu-perahu yang akan mengantarnya ke Pulau Pyeonghwa.

"Jin-hyuuuuuuuung!!!!!!"

Seokjin terperanjat dan serta merta menoleh membuat lehernya yang masih kaku ngilu seketika.

"Hobi-yaaa!!!!!"

"Jin-hyuuuuuuung!!!"

Dengan senyum yang hampir mengalahkan kecerahan matahari di atas mereka, Jeong Hoseok berlari dan menubruk Seokjin. Seokjin tertawa terbahak sambil menggendong sepupunya yang bergelayut seperti koala.

"Hobi-ya! Hentikan! Kamu sudah berat sekarang!"

"Hyungi tega sekali tak mengunjungiku bertahun-tahun!" Hobi tetap tak mau melepasnya, "Hyungi baru akan kulepas kalau tinggal di Pyeonghwa sebulan penuh!"

"Kalau begitu, lepaskan aku sekarang! Aku memang akan tinggal selama sebulan!"

"Benarkah?!" Mata Hobi berbinar-binar, "Hyungi tak akan kembali ke Seoul dalam waktu dekat?"

Seokjin menggeleng, "Seokjung-hyung yang akan mengurus restoran sementara aku liburan di sini. Dia yang memaksaku, Hope-ah. Kalau sampai dia melihatku kembali, dia mengancam akan membuang barang-barangku keluar."

"Kalian masih sama seperti dulu, ya. Aku ingat Seokjung-hyung sangat jahil, tapi aku tahu dia sebenarnya sangat menyayangi kita semua. Dia sudah menceritakan semuanya, Hyung!" Hobi meninju pundak Seokjin, "What a man! Benar kata Seokjung-hyung, lebih baik Hyungi di sini dulu untuk merenungkan kembali jalan hidupmu."

Seokjin tersenyum mengejek, "Tak ada yang salah dengan hidupku, Hope-ah. Seokjung-hyung berlebihan sekali."

Hobi tertawa, "Baiklah Pemuda Seoul, lakukan apa yang menurutmu terbaik untuk hidupmu. Sekarang, lupakan semua masalahmu dan kembalilah dalam kedamaian Pulau Pyeonghwa."

Seokjin mengedipkan sebelah mata, "That's what I like."

Mereka berdua segera membeli tiket untuk naik perahu motor yang akan membawa Seokjin dan Hobi kembali ke pulau kelahiran mereka berdua. Tempat Seokjin menghabiskan masa kecilnya sebelum orang tuanya berpisah. Seokjin ikut Eomma ke Gwacheon, sementara Seokjung ikut Appa ke Busan. Mereka berempat tetap berkomunikasi dengan baik dan beberapa kali pergi bersama. Beberapa kali Seokjung dan Seokjin saling menginap di rumah masing-masing, Appa dan Eomma tak pernah melarang anak-anak mereka mengunjungi satu sama lain meski mereka berdua sudah bercerai. Hingga dua tahun lalu, Seokjung dan Seokjin memutuskan untuk membuka restoran bersama di Seoul.

"Hyung! Bagaimana kabar Imo dan Samcheon?" tanya Hobi.

Seokjin dan Hobi bersandar di pinggir perahu, membiarkan angin menyibak rambut mereka.

"Mereka semua sehat Hope-ah, dan bahagia dengan keluarga mereka masing-masing." Mata Seokjin menerawang memandangi laut Pyeonghwa yang biru dengan permukaan yang berkelip cantik, "Bagaimana penginapanmu? Musim panas sudah hampir tiba, pasti banyak wisatawan yang datang."

Hobi mengangguk senang, "Mereka sudah mulai berdatangan, Hyung! Penginapanku, penuh! Pagi ini aku menolak sepasang tamu karena aku menyisakan cottage-ku yang paling istimewa untuk Jin-hyung."

What Happened in Pyeonghwa Island?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang