Taehyung mengerjap-ngerjapkan matanya. Sejenak bingung, berusaha keras mengingat dia berada dimana. Ah! Dia di Pyeonghwa. Taehyung menatap kosong langit-langit cottage yang terbuat dari kayu itu. Cantik. Dengan bilur-bilur kayu yang tertata rapi, tak seperti pikirannya yang saat ini tak beraturan.
Taehyung memandang tempat tidurnya yang terlalu lebar untuk ditempatinya sendiri. Air mata Taehyung berlinang. Apa yang dilakukan Seojoon-hyung sekarang? Apakah tidurnya nyenyak? Apakah dia sedang menghapal script? Biasanya Taehyung yang membantunya untuk latihan, tapi sekarang sudah ada Kang Sohee yang menemaninya. Perut Taehyung melilit dan lidahnya tiba-tiba terasa getir. Semua orang menyukai pasangan itu. Drama couple who comes to real life, kata artikel yang baru dibacanya kemarin. Mereka berdua memang belum mengkonfirmasi hubungan, tapi semua orang tampaknya lebih suka melihat Seojoon dengan Sohee daripada dengan Kim Taehyung, model yang masih belum punya nama.
Perut Taehyung makin bergejolak membayangkan kemungkinan apa yang dilakukan Seojoon dan Sohee di pagi hari, seperti apa yang dilakukannya dulu bersama Seojoon saat mereka masih bersama.
"Shibal!" teriak Taehyung kesal.
Taehyung sesenggukan, sangat kesal mengingat Seojoon yang begitu mudah menggantikannya dengan orang baru. Kemana dua tahun yang penuh tawa, air mata, dan perjuangan itu pergi? Taehyung menangis dan tenggelam dalam kesedihannya.
Suara kokok keras ayam jantan peliharaan Namjoon yang dititipkan di penginapan Hobi, tiba-tiba mengagetkan Taehyung. Astagaa. Taehyung terperanjat. Dia mengutuki dirinya yang masih menangisi Seojoon yang sudah bahagia dengan orang lain. Bukankah dia sudah janji pada teman-temannya untuk menenangkan diri di Pyeonghwa?
"Wake up, Taehyung-ah! Wake up!" Taehyung menepuk pipinya sendiri, segera meloncat dari tempat tidur dan secepat kilat menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka.
Taehyung menatap bayangannya di cermin, memandangi matanya yang masih kemerahan dan sembab. Betapa menyedihkan tampangnya yang kuyu saat ini. Tidak! Kata Taehyung dalam hati. Jangan seperti ini terus, Taehyung-ah! Don't waste your time to be miserable!
"Let's go!!" teriak Taehyung.
Taehyung minum sebotol air mineral yang disediakan penginapan dan segera meraih matras yoganya kemudian berjalan pelan keluar cottage.
"Anyeong haseyo, Taehyung-ssi! Apakah tidurmu nyenyak semalam?" sapa Hobi ceria, "Mau yoga, ya?"
Taehyung tersenyum lebar, bertemu dengan orang seperti Hobi di pagi hari memang baik untuk membangun mood-nya.
"Anyeong haseyo, Hobi-hyung. Tidurku nyenyak, tapi saat bangun aku mellow lagi." Taehyung cemberut, "Sampai berapa lama aku harus meratapi Park Seojoon seperti ini? Aku memalukan sekali."
Hobi menepuk pundaknya penuh simpati. Seminggu awal tinggal di penginapannya, Taehyung memang sudah bercerita panjang lebar pada Hobi dan Namjoon. Dan mereka berdua sangat membantu Taehyung untuk bisa mengalihkan pikirannya dan menikmati hari-harinya di Pyeonghwa.
"Tidak, Taehyung-ah! Perasaanmu bukan hal yang memalukan dan jangan pernah menganggap dirimu memalukan. Seperti yang dikatan Joonie padamu, menyembuhkan patah hati tak bisa sehari dua hari. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, hanya saja berusahalah untuk membuat dirimu bahagia. Setuju?" Hobi mengedipkan sebelah matanya.
"Setuju!" Taehyung memeluk Hobi yang tak bisa membalas pelukannya karena sedang membawa setumpuk camilan, "Ah maaf, Hyung. Untuk siapa camilan sebanyak ini?"
Hobi tertawa, "Ini untuk tetangga sebelahmu. Apa kalian sudah berkenalan?"
Taehyung menggeleng bersemangat, "Asyik! Aku punya tetangga sekarang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened in Pyeonghwa Island?
FanficKata orang, Pulau Pyeonghwa bisa memberikan penghuni dan siapapun yang mengunjunginya mendapatkan kedamaian. Seperti namanya. Kim Seokjin, yang menolak keras disebut playboy, datang ke Pyeonghwa untuk mencari ketenangan pikirannya. Kim Taehyung, yan...