7🐯🐻

298 18 28
                                    

Seminggu berlalu, perlahan tapi pasti, Taehyung sudah jadi penghuni tambahan cottage Seokjin. Taehyung sudah tak pernah tidur di cottage-nya di malam hari, dan hanya sesekali kembali untuk mengambil barang di siang hari. Barang-barangnya juga sudah memenuhi cottage Seokjin. Baju Taehyung makin lama makin memenuhi lemari Seokjin. Skincare mereka berdua berjajar rapi di kamar mandi. Sikat gigi Seokjin pun sekarang tak sendiri karena ada sikat gigi Taehyung yang selalu menemani. Seokjin sama sekali tak keberatan, malah dengan senang hati membantu Taehyung memindah barang-barangnya.

"Taehyung-ah," panggil Hobi suatu pagi ketika Taehyung baru selesai yoga bersama Namjoon, "Aku mau bicara."

Mereka berdua duduk di gazebo pantai. Langit sedang cerah dan angin masih semilir segar.

"Ada apa, Hyung?" tanya Taehyung heran.

Namjoon mengecup Hobi, kemudian berpamitan karena dia akan pergi ke supermarket. Taehyung tersenyum melihat Hobi dan Namjoon makin lama makin tak ragu memperlihatkan kemesraan mereka.

"Kenapa kamu senyum-senyum?" tantang Hobi dengan wajah sedikit memerah.

"Hmmm.. Aku senang karena kalian berdua memang cocok sekali, Hyung." Taehyung melingkarkan lengannya ke pundak Hobi, "Harusnya kalian berdua tinggal serumah saja."

"Hey!!" Hobi mendorong Taehyung dengan wajah memerah, "Kami kan tidak seperti kalian! Hubungan cinta kami tulus dan murni, Taehyung-ah! Kami tak saling mengambil keuntungan!"

Taehyung mencibir, "Tapi Hobi-hyung kemarin tak bisa melepas pandangan dari lengan dan paha Namjoon-hyung! Aku tahu apa yang ada di pikiran Hobi-hyung!"

Wajah Hobi makin memerah, "Memang apa yang ada di pikiranku?"

"Hobi-hyung seperti ingin membenamkan wajah di antara paha Namjoon-hyung! Iya, kan? Ughk!!" Taehyung terbatuk karena Hobi memukul punggungnya keras-keras, "Aku benar, kan?"

"Cukup, Kim Taehyung!" Hobi menempelkan telunjuknya ke bibir Taehyung, "Ada hal yang lebih penting yang ingin kubicarakan denganmu."

Taehyung terkikik geli, merasa menang telak. Hobi cemberut jengkel.

"Begini, kamu tinggal seminggu di Pyeonghwa kan. Dan kupastikan dengan sadar, kamu sudah tak tinggal di cottage-mu lagi sekarang." kata Hobi setelah menenangkan diri, "Ada beberapa tamu istimewa yang akan datang besok lusa. Sebenarnya aku tak enak menyampaikan ini padamu, Tae. Tapi, sekarang sudah memasuki musim liburan, dan para tamuku ini tak bisa menemukan tempat kosong untuk menginap."

Taehyung mengangguk-angguk paham.

"Aku sudah menanyakan semua ini pada Jin-hyung dan dia menyerahkan keputusannya padamu. Jadi, maukah kamu pindah ke cottage Jin-hyung hingga liburanmu selesai? Akan kukembalikan sisa biaya yang telah dibayarkan Yoongi-ssi. Kutambahkan ekstra 5% sebagai permintaan maafku karena memintamu pindah sebelum waktunya."

Taehyung menggeleng kuat-kuat, "Tak perlu, Hyungi. Yoongi-hyung sudah kaya sekarang, dia tak akan mau menerima kembaliannya."

"Kalau kukembalikan padamu?" Hobi terkekeh.

"Boleh." Sahut Taehyung culas, "Tapi jangan bilang ke Yoongi-hyung ya kalau aku pindah cottage."

Hobi dan Taehyung tertawa terbahak-bahak.

"Tolong pahami aku, Hobi-hyung. Saat aku kembali ke Seoul nanti, aku harus mencari apartemen baru karena aku tak lagi tinggal bersama Seojoon-hyung, dan aku tak bisa numpang tinggal di tempat Yoongi-hyung selamanya." Taehyung menghela nafas, "Aku butuh uang, karena uang sewa tempat tinggal di Seoul tidak murah."

"Baiklah. Aku akan diam." Hobi membuat gerakan seperti menutup resleting di mulutnya, "Ngomong-ngomong soal pindah cottage, kupikir akan ada sedikit perlawanan karena akan ada kecanggungan dengan Jin-hyung."

What Happened in Pyeonghwa Island?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang