Seokjin melangkah gontai, tertunduk lesu tanpa menghirukan orang-orang yang berlalu-lalang menyapanya. Tiba-tiba, dunia di sekitar Seokjin bagai kabur tak berbentuk. Pandangannya lurus ke depan, tapi tak fokus pada apapun. Suara-suara bising bergema di sekitarnya, tapi tak satu suara pun yang dikenalinya.
Seokjin terus melangkah, tahu benar dia tak akan kembali ke Hobi Hope sekarang. Seokjin merutuki dirinya pelan, kenapa perasaannya begitu terhanyut pada Taehyug, kenapa baru sekarang dia menyadari perasaannya pada Taehyung, kenapa baru sekarang dia menyadari dunianya hancur bila tanpa Taehyung bersamanya. Seokjin mengerang keras.
"Shibal!" serunya keras, "What's wrong with me?!"
Dia? Kim Seokjin yang selalu pandai menjaga hatinya dan berkomitmen untuk tak pernah pacaran, sekarang malah jatuh cinta dengan seorang Kim Taehyung dan tepat saat dia ingin menyatakan cintanya, mantan yang begitu dicintai Taehyung tiba-tiba kembali. Terlihat sangat tampan di pagi buta dengan pakaian mahal yang membalut tubuh sempurnanya. Siapa dia dibanding Park Seojoon yang kaya dan terkenal? Dia hanya koki restoran kecil yang baru saja berdiri, tak ada orang waras yang memilihnya jika ada Park Seojoon yang di pagi buta rela menjemputmu di pulau terpencil seperti ini.
Dada Seokjin sesak, sengatan menyakitkan tiba-tiba datang, rasa ini asing. Seokjin menangkupkan tangan di dadanya, apa ini? Cemburu? Putus asa?
Tanpa sadar, Seokjin sudah berada di jalan setapak yang biasa dilaluinya untuk menuju puncak Sub-nim. Seokjin menghela nafas.
"Apa Sub-nim tahu aku sedih?" tanyanya pelan, "Terima kasih sudah memanggilku kesini lagi."
Seokjin pun naik dan tak lama kemudian tiba di puncak yang rumput-rumput hijaunya memantulkan sinar keemasan matahari pagi. Seokjin melepaskan alas kakinya, berjalan di atas rumput, merasakan segarnya embun dengan kakinya yang telanjang. Makin lama Seokjin berjalan, langkahnya makin lambat hingga dia terduduk lesu dan mulai menitikkan air mata. Sebulan ini, dia tak pernah ke Sub-nim sendirian. Mengejar kunang-kunang bersama Taehyung, mencium Taehyung, dan menyadari bahwa dia telah jatuh cinta pada Taehyung.
"Sub-nim, aku bodoh ya." katanya pelan, "Harusnya aku menyadari lebih awal, harusnya aku lebih berani menghadapi ketakutanku sendiri."
Seokjin menghapus setitik air matanya, memandang matahari terbit yang sinar keemasannya terasa hangat tak seperti perasaan dingin yang merayapi di hatinya.
"Mungkin aku kena karma, aku tak pernah menyadari kalau upayaku untuk melindungi perasaanku malah melukai perasaan orang lain. Kini aku terluka sendiri karena komitmen yang kupegang."
Semilir angin membelai rambut Seokjin.
"Kedatanganku kembali ke Pyeonghwa, mungkin bukan tanpa sebab." Seokjin terisak lagi, "Aku dulu pernah berjanji pada Sub-nim kalau aku tak akan jatuh cinta agar tak menyakiti orang lain seperti apa yang terjadi pada Appa dan Eomma. Sepertinya, aku salah mengambil keputusan."
"Aku akan segera kembali ke Seoul, meminta maaf pada semua orang yang kusakiti. Juga pada Junhee. Aku tak berharap dimaafkan, hanya saja aku perlu itu agar aku bisa memulai perjalanan baru." Seokjin menggigit bibir, "Di Pyeonghwa aku kehilangan cinta, di Pyeonghwa pula aku menemukan kembali cintaku."
Seokjin berdecak, "What a coincidence. Life is funny, isn't it?"
Angin lembut kembali berhembus, membuat Seokjin tersenyum tipis di sela kegalauan hatinya. Hatinya berkeriut sedih membayangkan Taehyung yang bertemu dengan mantannya yang tampan—ah, bukan mantan. Tak lama lagi mereka akan jadi pacar lagi, Seokjin sedikit heran juga kemana pacar cantiknya itu? Seokjin menggigit bibirnya sedih. Dia masih ingat bagaimana sorot mata Taehyung saat dia pertama kali melihatnya, juga di saat pagi ketika Taehyung termangu sendu dan menangis sesenggukan meratapi mantannya yang menjadi hot topic di semua media karena berpacaran dengan lawan mainnya di drama. Seokjin merasa saat itu hidup Taehyung pasti berat sekali, ditinggal saat dia masih mencintai pacarnya dan mendengar kabar bahwa pacarnya begitu bahagia di saat dia masih berusaha melepasnya. Maka saat Taehyung mulai bertengkar dengannya dan bisa menampakkan emosi lain selain kesedihan, Seokjin jadi gemas melihatnya. Taehyung cute sekali saat marah. Dan saat Seokjin akhirnya mendapat senyum Taehyung, mungkin saat itulah dia telah jatuh cinta. Senyum Taehyung membuatnya kecanduan, dan dia ingin melihat senyum itu setiap saat dan Seokjin patut berbangga dialah yang mengembalikan senyum Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened in Pyeonghwa Island?
FanficKata orang, Pulau Pyeonghwa bisa memberikan penghuni dan siapapun yang mengunjunginya mendapatkan kedamaian. Seperti namanya. Kim Seokjin, yang menolak keras disebut playboy, datang ke Pyeonghwa untuk mencari ketenangan pikirannya. Kim Taehyung, yan...