11. Penggalan Rasa

44 28 6
                                    

Kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kecewa.

Sebuah penggambaran ekspresi yang terdiri dari, sedih, marah, kesal, tidak puas, frustasi, putus asa yang berkolaborasi menjadi satu.

Perasaan campur aduk yang begitu rumit.

ℍ 𝔸 ℝ 𝔸 𝕁 𝔸

Hari minggu yang cerah. Keadaan Raja masih sama, berusaha memperjuangkan gebetan barunya, Kayla Acha Auristela alias si imut menggemaskan gaada obat. Mereka berdiri diantara barisan rak buku yang mengelilingi ruang. Menahan dinginnya AC yang menusuk hingga tulang ubun-ubun.

Raja dengan sabar masih menunggu Acha yang sedari tadi memutari toko. Dengan muka penat Raja bersandar pada salah satu rak buku, mengipasi wajah tampannya dengan telapak tangannya yang harusnya dibilang percuma. Iyalah percuma, buat apa juga ngipasin diri sendiri kalau AC menyala, aneh.

Sabar sekali Raja menunggu Acha, menunggu gadisnya mengelilingi toko buku hampir tujuh kali. Raja menatap datar sosok gadis itu. Lelah, karena Raja sudah berdiri hampir tiga jam hanya untuk menunggu gadis itu.

"Cha." Panggil Raja menghampiri gadis itu.

Acha diam, gadis itu masih fokus memilih beberapa buku yang terpajang.

"Chaa."

"Chaa, gue dicuekin sampe kapannn?"

"Enggak tau. Raja kalo bosen tunggu diluar aja." Usir Acha tanpa menoleh.

Raja pasrah, dia melangkahkan kakinya dengan lemas. Agak nggak tega meninggalkan pujaan hati di dalam toko sendirian. Tapi Raja sendiri sudah bosan, terutama kedinginan. Bisa-bisa badannya membeku karena siraman AC yang ada di dalam ruangan. Rasanya mulut Raja ingin nyebat saja.

Acha ditinggal sendirian, masih sibuk memilih buku mana yang akan dia pilih. Dengan banyak pertimbangan Acha masih memikirkan pilihannya. Jatuh pada buku pelajaran ekonomi atau novel fantasy.

Yaa, tapi kalian tau sendiri lah Acha terlalu malas untuk membeli buku ekonomi, karena pada dasarnya otak Acha sudah mampet untuk belajar ekonomi. Pada akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah novel fantasy.

"Cha?"

Belum juga Acha bahagia hari ini, moodnya sudah hancur seketika.

"Una?" ucap Acha pada gadis yang berdiri tak jauh dari hadapannya.

Seketika dada Acha berdenyut. Acha masih tak siap, bukan. Tapi Acha tak mau bertemu dengan sosok di depannya. Yuna Freya. Acha masih membenci sosok wanita yang ada di depannya, tidak, bukan membenci. Acha hanya masih kecewa. Dia tak pernah membenci sahabatnya dia hanya sangat marah, mengingat perlakuan Una tempo hari. Gadis itu kecewa.

"Cha, gue minta maa―"

"Nggak."

"Cha, gue cuman mau minta maaf―"

HARAJA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang