27. Berdamai

2 4 0
                                    

ℍ 𝔸 ℝ 𝔸 𝕁 𝔸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ℍ 𝔸 ℝ 𝔸 𝕁 𝔸

Tiga hari setelah kejadian Lino menceramahi Raja. Pemuda itu menjadi sulit tidur dan mulai merenungi banyak hal, dia memang salah menggunakan Raina untuk dijadikan sebuah alat pelampiasan. Percayalah untuk sekarang Raja bingung bagaimana caranya menyelesaikan semua ini.

Belum selesai otaknya mencerna, Chris datang dengan memberikan satu pak rokok kepada Raja, pemuda itu mendangak sembari mengerutkan keningnya mengisayaratkan tanda tanya.

"Saya sudah batalin semuanya, ini cuman sebagai tanda perdamaian di antara kita sebagai cowok."

"Wait-wait. Lo bilang, lo batalin semuanya? Apanya ya?" Raja masih memproses dengan sebatang rokok yang menyala di mulutnya.

Lawan biacaranya menggeleng, pikirnya susah sekali sih membuat cowok di depannya ini paham. "Pertunangan saya sama Acha, sudah saya batalin. Kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi, jelas?"

Batang rokok itu jatuh merosot dari mulut Raja, tatapannya berbinar. Seketika banyak harapan yang hadir dalam hidupnya, refleks tubuhnya memeluk badan Chris yang berisi. Raja menepuk punggungnya sembari mengatakan terimakasih berkali-kali.

Chris tersenyum, kalau boleh jujur sebenarnya dia tidak ikhlas namun dia juga tidak ingin Acha memaksakan dirinya untuk bahagia bersamanya. Chris menyadari jika bahagia Acha bukan ada pada dirinya melainkan ada pada pemuda jamet yang sedang nyegir sembari memeluknya. Toh, mencintai seseorang juga tak harus memiliki, kadang mengikhlaskan dia juga merupakan pilihan terbaik.

Lagipula ada satu hal yang ingin dia sampaikan pada pemuda dalam pelukannya, sebuah potongan teka-teki yang seharusnya dijawab saat awal mereka bertemu.

"Saya mau memberi tau sesuatu." Chris melepaskan pelukannya.

"Apaan?"

"Kita sebenernya pernah ketemu, saya yang dulu jadi selingkuhan Raina."

Mata Raja semakin melebar. Sungguh plot twist apa yang menimpanya. "Serius?"

"Iya. Saya ingin minta maaf kalau kelakuan saya dan Raina pernah menyakiti kamu."

Raja mengangguk mantab, dia menepuk pundak lelaki didepannya. Kini potongan puzzle yang sempat hilang telah lengkap. Tidak ada lagi pertanyaan tentang Raina yang menghantui pikirannya, entah mengapa rasanya dia lebih lega.

"Kalau boleh tau, kenapa dia ngelakuin hal itu?"

"Simpel, dia hanya cemburu pada sahabat perempuanmu. Dia menjadikan saya sebagai pelampiasan hanya karena tidak bisa meluapkan amarahnya pada kamu."

"Cewek itu ribet." Jelas Raja.

Chris hendak beranjak dari tempatnya. Raja menahannya sembari menawarkan sebungkus rokok pada laki-laki di depannya, "Makasih, ya. Lo itu baik, makasih udah tetep mau manusia yang nggak egois, Acha pasti bangga punya temen kayak lo. Mau mabar?"

Chris mengukirkan senyum tipis di bibirnya. Kini dia tau kenapa Acha memilih cowok jamet yang ada di depannya. Dia ingin meengatai kalau selera Acha aneh, tapi dia sadar. Terkadang anehnya Acha adalah hal yang sulit di tebak. "Nggak dulu, saya orang sibuk."

Pada akhirnya, pemuda itu pergi meninggalkan Raja menaiki mobil yang dia parkir di depan warung. Kini Chris mengerti, tak semua hal yang dia mau bisa dia miliki, seperti hati seorang gadis yang sudah lama dia inginkan. Terkadang bahagianya orang tidak selalu berpaku pada satu hal.

"Jaga Acha." 

" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARAJA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang