——08.55 PM
Seperti biasa rindou dan sang gadis sedang berada didalam ruangan -apartemen sang gadis.
Mereka berdua memang jarang keluar , karena menurut mereka lebih nyaman untuk menghabiskan waktu berdua didalam ruangan.
Apalagi sekarang bukan hari libur , lalu ada banyak tugas menumpuk yang sedang menunggu untuk dikerjakan.
Seperti kalian :p
Menghabiskan waktu didalam ruangan sambil mengerjakan tugas bersama itu jauh lebih nyaman dan bermanfaat bagi rindou.
Tetapi bukannya rindou tidak suka keluar , ada waktunya nanti mereka menghabiskan waktu diluar entah dipantai atau dipuncak.
Lalu sang gadis saat ini tengah mengerjakan tugas-tugasnya dan rindou sedang bermain gamenya seperti biasa.
Posisi rindou saat ini ia tengah menyandarkan kepalanya di bahu sang gadis.
"Kak rin." Panggil sang gadis.
'Akskks kenapa dia manggil gitu'
Rindou terkejut dengan panggilan sang gadis barusan, karena ini pertama kalinya ia memanggil dengan sebutan 'kak'.
Sang gadis tidak pernah memanggilnya dengan sebutan seperti itu selama berpacaran , bahkan saat awal-awal pendekatan.
Rindou tidak lagi menyadarkan kepalanya di bahu sang gadis.
Ia menatap sang gadis sambil mengangkat satu alisnya, "Kamu tumben banget manggil aku kayak gitu."
"Emang kenapa?" Sang gadis memiringkan kepalanya. Apa itu aneh? menurut sang gadis.
"Jangan , soalnya nanti bisa bikin aku mati muda." Kata rindou sambil memegang jantungnya dengan sok dramatis.
"Hah apasih kak rin , haha lucu banget." Sang gadis mendengus geli mendengar ucapan rindou barusan.
'Yatuhan ambil aja nyawaku sekarang gapapa deh aku ikhlas' Rindou menatap kearah langit-langit ruangan sambil berakting seolah sedang menghapus air mata.
Sang gadis menepuk pelan paha rindou, "Kak rin , ih kok malah bengong."
"Eh iya kenapa cantik."
"kak rin jangan panggil begitu."
"Loh kenapa? Kan kamu emang bener cantik yang?"
"Aargh , gatau ah." Sang gadis memalingkan wajahnya yang saat ini sedang merona.
"Haha." Gelak tawa rindou.
"Kak rin! Aku mau ngomong dulu." Seru sang gadis yang gemas dengan rindou.
"Iyaa sayang , apa."
"Kak rin kenapa mau pacaran sama aku?" Tanyanya dengan gugup.
Jujur sang gadis dari dulu penasaran dengan rindou , mengapa rindou mau berpacaran dengan dirinya.
"Hmm , mulai nih penyakit anehnya bidadari."
Sang gadis hanya menatap datar rindou yang dihadapannya, "Jangan becanda dulu , aku serius kak!"
"Nih ya kayak , kamu ngapain coba turun ke bumi?"
"Tar siapa yang jaga surga , kalau bidadarinya aja disini hayoo?"
"Kak Rinn!!" Sang gadis geram dengan rindou lalu mencubit pahanya.
karena ia terus saja berbicara dengan omong kosongnya untuk bercanda.
"Aw , ampun yang!" Rindou meringis kesakitan akibat cubitan dari sang gadis barusan.
"Makanya serius dulu kak rin!"
"Gimana aku bisa serius kalau kamu manggil aku pake kata kak gtu."
Rindou masih mengusap pahanya tadi dicubit sang gadis. Menurutnya itu lumayan sakit untuk sekedar cubitan dari sang gadis.
"Ya lagi pengen aja , lagian kita juga sebenernya beda setahun kan." Celetuk sang gadis.
"Kita cuma beda 7 bulan aja cantik." Ucap rindou sambil merapikan anak rambut sang gadis disamping kanan telinganya , karena terlihat sedikit berantakan.
"Sama aja , hampir setahun itu."
"Beda sayang."
"Akksks stop panggil aku dengan embel-embel sayang diakhiran kata."
'kayaknya aku jadi ikutan mau mati muda kayak rin nih'
"Sayang mau ciuman." Ucap rindou sambil mengambil tangan sang gadis lalu ia usap dengan lembut.
"Ih kok?.....eh tapi ga nolak si." Sang gadis sepertinya terlena dengan ucapan rindou barusan.
"Eh Ga ga! Aku mau kita deep talk dulu." Serunya ketika menyadari apa yang baru saja ia katakan.
Rindou hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi ucapan sang gadis , lalu mengacak-acak gemas rambutnya.
'yang diacak rambut yang berantakan hati akskkw'
"Jawab yang bener ya sekarang."
"Iya."
"Kenapa kak rin mau pacaran sama aku? Padahal aku ga terlalu cantik bahkan biasa-biasa aja." Terang sang gadis kepada rindou.
Rindou hanya mengulas senyum mendengar pertanyaan sang gadis barusan, "Nih dengerin ya sayang. aku suka sama kamu , bukan karena kamu terkenal atau cantik dll."
"Tapi karena aku emang beneran cinta dan sayang sama kamu." Jelasnya dengan yakin.
"Lagian siapa yang bilang kalau kamu ga cantik hah?!"
"Sini matanya harus kucolok , biar bisa lihat mahkluk ciptaan tuhan yang cantiknya ngalahin bidadari surga ini."
Rindou tidak terima bahwa gadisnya dibilang biasa saja , padahal rindou tahu bahwa gadisnya lebih dari sekedar kata biasa.
"Lagian bisa-bisanya pacarku dibilang biasa aja , padahal luar biasa gini!" Rindou mendengus sebal.
"Kak rin jangan marah-marah , Nanti lekas tua~" sang gadis justru menanggapi omelan rindou yang terlihat menggemaskan menurut sang gadis dengan bersenandung ria.
"(Name) gak setia orangnya~"
"Daripada nanti berpaling ke bang ran~"
"Heh sembarangan kalo ngomong." Sahut rindou.
"Hehe."
"But thank youuuuu banget kak rin!!" Ucap sang gadis sambil memeluk rindou.
"Yes , anything i will do for you baby." Rindou membalas pelukan sang gadis sambil mengusap rambutnya.
Fin.
Omake~
"Kamu ngapain deh insecure gitu tadi"
"Bidadari kayak kamu mah gausah insecure"
"Udah cantik sempurna gini soalnya"
"Gombal terosss"
"Hehe , Love you babe"
________________________________________
Woah masih ga nyangka bnyk yg bca ff gabutku , pdhl ini cuma ff yang aku tulis krna gabut dan buat bahan halu aja , bahkan tulisanku masih absurd dan berantakan gtu , tpi bnyk yg bca. Jadi terhura(╥﹏╥)
Makasih bgt buat semua yg udh bca & vomennya!!<3(≧▽≦)To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐂𝐇𝐀𝐓𝐙𝐈, haitani rindou
Fanfic❝i forgot to bring my lip balm, can i use ur lips?❞ 𝐒𝐢𝐧𝐜𝐞 𝟑𝟎/𝟎𝟗/𝟐𝟎𝟐𝟏 - slow up