Bab 3. Bimbang

25 4 0
                                        

"Pesan dari siapa ya? Apakah dari Evelyn? Sudah- sudah tidur aja, ini sudah tengah malam juga." Charles tidur terlentang sambil menerka-nerka siapa yang mengirimkan pesan di tengah malam.

Bip...Bip...

Charles membuka matanya dan menendang selimutnya hingga terjatuh ke lantai. Ia mengubah posisinya berbaring menghadap ke arah meja dan melihat hpnya yang sudah tak lagi berdering.

Bip...Bip...

"AHH... Siapa sih, malem-malem begini chat?! Bikin penasaran aja." Charles beranjak dari tempat tidurnya, tangan kirinya menarik kursi sementara tangan kanannya mengambil benda kecil yang berhasil membuatnya bangun dari tempat ternyaman.

Charles terkejut sambil menggigit bibir bawahnya, pupil matanya semakin membesar dan perlahan tangannya lemas.

4 pesan baru dari Evelyn.

"Tuhan, jujur aku penasaran. Tapi disatu sisi aku juga tak sanggup bila jawabannya adalah hal yang sungguh tak aku inginkan. Huuuuh, aduh buka deh." Setelah mengumpulkan keberanian selama beberapa detik. Akhirnya Charles memutuskan untuk membuka pesan dari Evelyn.

o0o

"Hallo cantik, sudah bangun belum? Jangan lupa sarapan ya. Sampai ketemu nanti di sekolah."

"Apakah ini perbedaan ketika sudah memiliki status dengan seseorang?"

"Sudah, iya aku nggak akan lupa. Kamu juga jangan lupa sarapan. Sampai ketemu nanti." Jawabnya sambil menahan senyum dengan sekuat tenaga.

"Kalau mau senyum, senyum aja nggak usah pake acara ditahan-tahan. Ya kan pa?"

"Iya ma, lagian kamu ini senyum kenapa sih? Buruan dihabisin tuh sarapannya."

Evelyn hanya menjawab dengan senyuman. "Oh ya, ma pa. Hari ini ada ekstrakulikuler jadi nanti pulangnya agak sore."

"Sampai jam berapa nak ekstrakulikulernya?" Tanya sang Ibu.

"Sampai jam 3 sore ma."

"Oh bisa kok nanti mama aja yang jemput kamu." Jawab mama Evelyn sambil mengambil gelas dan menuangkan susu.

o0o

"Evelyn...Evelyn..." Teriak seseorang.

Evelyn menoleh ke kiri dan ke kanan mencari dari mana suara itu berasal. "Siapa ya yang manggil aku?"

"Kamu nih dipanggil nggak jawab." Disenggolnya bahu Evelyn dari belakang.

"Ada apa? Tumben." Jawab Evelyn yang sedang sibuk mempelajari cara membaca not balok.

"Mentang-mentang sudah punya pacar, sekarang sombong ya. Kapan jadian sama Charles?"

Evelyn terkejut dan reflek memukul lengan tangan orang itu. "Kok kamu tahu?" Tanyanya dengan nada berbisik.

"Yaelah banyak lagi anak-anak yang tahu. Aku aja dapet cerita dari mereka malahan. Jadi beneran kamu sama Charles?" Jawabnya sambil memegang lengan tangannya.

"Iya bener.. Ya masa aku sama kamu, kan kamu juga sudah ada kan?" Pancing Evelyn sambil memercingkan dan melirik ke arah Max.

Ditepuknya pundak Evelyn "Huft, aku tuh cuma temenan aja sama Yulita."

"Oh.. Yak-"

"Jadi gimana, kalau aku kosong kamu lebih milih aku atau Charles?" Max mencondongkan wajahnya di depan wajah Evelyn sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan Evelyn.

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang