[ 03 ] Gibah Menggibah

1.2K 159 45
                                    

03 - Gibah menggibah

Lisa menyeruput jus jeruknya dengan penuh nikmat. Mendengarkan materi selama satu setengah jam tidaklah mudah, sudah begitu tangannya harus sibuk mencatat dan otaknya sibuk berpikir. Jika ada yang betah tanpa keluh kesah sedikitpun itu namanya manusia super ikhlas dan tabah bukan yang bar-bar seperti dirinya dan Thalita yang baru disuruh mencatat satu lembar saja sudah mengumpat dan mengeluh.

Setelah asik bersosmed ria Lisa menatap Thalita yang sepertinya sudah tak sabar lagi menunggu Syafika, tetangga Lisa yang kebetulan memang dekat dengan keduanya. Agaknya apa gosip yang dibawa mereka hingga mereka memiliki semangat membara layaknya bara api begini. Hmm, kalau tebakan Lisa tidak salah pasti tentang lelaki tampan dan mapan.

Memang apa lagi yang membuat para gadis semangat selain melihat lelaki tampan dan keren? Syukur-syukur kaya raya, Lisa akan mendaftar menjadi calon istrinya paling depan kalau begitu. Lisa memang matre, ia akui. Namun matre pada Thalita, Ano, Syafika, dan beberapa lainnya yang dekat dengannya. Lebih tepatnya Lisa itu tukang palak.

"Tha, elo kalau di insta jaga image dikit kek. Buset bodohnya kelewat sedeng." Hardiknya tak sadar diri bahwa dirinyapun sama saja tak ada bedanya. Maka dengan sepenuh hati Thalita mengarahkan tangan kanannya untuk menoyor kepala sang sahabat. "Ngaca dong! Lo lebih parah dodol." Ucapnya tak terima.

"Btw, lo ada bahan gibah apa emang?" Lisa mencoba menarik kewarasannya kembali meski memang tak bisa sepenuhnya--sudah takdir untuk menjadi kurang waras.

Thalita tersenyum, mengatupkan bibirnya rapat-rapat sebelum menumpu dagunya pada meja. "Aaaa gue tadi papasan sama cogan, kayanya anak baru deh." Lisa mengernyitkan dahinya bingung, kapan? Bukankah Thalita selalu bersamanya? Kalau Thalita lihat harusnya Lisa juga lihat dong!!

"Kok gue nggak tau?"

"Salah elo yeu~ sibuk sama handphone sih. Haha gila gila gila Saaaaa~ gue bisa gilaaa~ auranya beuh~ parah-parah." Lihat. Dari hebohnya Thalita bercerita saja sudah cukup membuat Lisa paham betapa tampannya sang mahasiswa baru yang dimaksud. Tidak adil!! Kenapa hanya Thalita yang lihat?! Lisa-kan juga mau, dia jadi iri.

"Gengs!!"

Di tengah rasa iri yang melanda, orang yang ditunggu akhirnya sampai juga. Syafika El Nugroho atau yang lebih kerap dipanggil Syafika, dengan almamater kebanggaannya berlari dengan teriakan girang serta senyum lebar nan manis yang menghiasi wajah cantiknya.

"Weh gila-gila ada cogan singgah ke kantin fakultas gue masa!! Aaaa pengen teriak tapi harus jaga image sebagai calon dokter kalem dan calon istri idaman yang tidak neko-neko." Baru datang Syafika langsung meluncurkan sederet kalimat dengan nada heboh. Gadis yang mengaku calon dokter tersebut juga langsung membekap mulutnya tak percaya setelah menggebrak meja.

Stalker | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang