[2] Bagian 21

1.3K 162 27
                                    

Heeseung mengancing kembali kemejanya dan melihat jam tangan, sudah pukul 11 malam.

"kamu mau pulang sekarang?" tanya Serim yang ada di ranjang itu.

"memangnya kenapa? aku juga punya pacar"

Serim terdengar mendengus lucu, "lupakan pacarmu itu, jadi milikku saja"

Heeseung mengambil jasnya dan segera keluar dari apart gadis itu, "sudah cukup mabuknya malam ini, besok jangan sampai telat ke bandaranya" ucapnya lalu pergi meninggalkan Serim yang masih di ranjang tanpa busana itu.

Serim kembali ke Korea sekitar 2 bulan lalu, itu juga karena Jungkook yang menawar pekerjaan. Heeseung awalnya belum tau siapa gadis yang kakaknya ajak bekerja sama itu, tapi setelah bertemu, dia terpaksa harus bekerja dengannya.

Ya.. memang kelihatannya lancar-lancar saja, karena mereka sama-sama memakai satu sama lain sebagai bahan nafsu untuk perjanjian balas budi. Walaupun Heeseung bermain dengan wanita lain, hatinya masih di tempati oleh Aensoo. 

4 bulan belakangan ini tentu saja hubungan mereka tidak mulus-mulus. Pasti ada konflik. Contohnya waktu itu Heeseung menemukan Aensoo yang pulang-pulang mabuk di bopong oleh Hyerin dan Sunghoon.

Heeseung sempat menyuruh Aensoo untuk berhenti mabuk karena saat itu Heeseung lagi sibuk-sibuknya bekerja jadi dia tidak bisa menjaga Aensoo 24 jam. Akhirnya mereka bertengkar besok paginya.

Sesampainya dia di apart, Heeseung segera masuk. Rasanya dia sudah tidak sabar memeluk Aensoo.



Klek!



"Aensoo, kamu udah tidur?" panggilnya, tapi tidak ada jawaban.

Heeseung membuka jasnya dan menuju kamar tidur, "Aensoo?" panggilnya lagi tapi rupanya gadis itu sudah tidur, pantas panggilannya tidak di balas.

Aensoo memakai gaun piama yang bagian lengannya mengekspos bagian pundak sampai  lengan. Dia memakai selimut, tapi hanya setengah tubuhnya yang tertutup.

Heeseung mendekat dan menutupi tubuh pacarnya itu dengan selimut dan segera memberikan sebuah kecupan singkat di keningnya, namun dia terhenti karena mencium aroma parfum di bantal gadis itu.

Parfum yang sama sekali tidak pernah Heeseung cium sebelumnya. Baunya seperti parfum laki-laki. Dia berdiri dan melihat meja rias Aensoo, mencari rak bagian parfum utuk  mencari aroma yang setara.

Laki-laki itu berbalik sebentar untuk memastikan Aensoo tidak bangun, "apa ada yang tidur dengannya siang ini?" batinnya dan mencari parfum tersebut.

Parfum Aensoo itu ada banyak dan aromanya tentu saja juga berbeda-beda. Ada aroma yang sangat menyengat, ada yang aromanya manis, ada yang aromanya seperti bunga, dan lain-lain. Gadis itu sangat suka parfum, kadang ada saja yang bertambah keeseokannya. Jadi Heeseung suka heran sendiri.

"Heeseung?"

Laki-laki itu tersentak dan berbalik. Gadisnya tiba-tiba bangun membuatnya kaget.

Aensoo mengusap-usap matanya, "kamu baru pulang?"

Heeseung yang melihat pacarnya itu jadi lupa tentang aroma parfumnya, dia menaruh botol parfumnya lalu mendekati Aensoo, "instingmu hebat, ya. Bisa bangun walaupun aku nggak mengeluarkan suara apapun"

Aensoo menyalakan lampu di meja yang ada di sebelahnya, "besok, kamu berangkat pagi?"

"iya, selama seminggu kedepan, jaga dirimu baik-baik" ujar Heeseung sambil berjalan ke kamar mandi.

"kamu kira aku anak kecil?"

Laki-laki itu melirik ke belakang, "nggak, kamu bukan anak kecil. Tapi kamu itu seperti hewan peliharaan yang jika ditinggal majikannya bisa kabur jika mau" ucapnya lalu masuk ke kamar mandi.

Keep it PRIVATE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang