2 - Pengumuman

19 2 1
                                    

Frella dan Kalila kini berada diantara puluhan bahkan ratusan siswa yang ikut berbaris di lapangan. Tak hanya guru banyak pula senior yang ikut memperhatikan mereka yang sedang berbaris di lapangan.

"SELAMAT SEMANGAT PAGI!" Teriak seorang senior menggunakan almamater yang bisa dipastikan dia adalah salah satu dari anggota osis.

"PAGI KAK!" Riuh suara siswa baru menyauti salam dari senior tadi.

"Wuihh keren, semangat ya semuanya. Oke sebelum saya mau kasih pengumuman untuk kalian semua izinkan saya memperkenalkan diri. Perkenalkan saya Gibran Witama dari kelas dua belas ips 1 selaku ketua osis di SMA Lencana Bakti ini, salam kenal semuanya!" Tegas Gibran.

"Salam kenal kak!" Kebanyakan suara siswi perempuan yang membalas salam perkenalan dari Gibran bagaimana tidak paras tampan Gibran, rambutnya yang tertata rapi, kulit sawo matang dan tinggi badan yang sangat ideal pasti membuat  para kaum hawa tergila-gila.

Frella dan Kalila hanya tersenyum sumringah sambil memperhatikan teman-temannya yang lain.

Banyak yang saling berbisik mengenai ketampanan ketua osis mereka yang satu itu.

Gile, ga salah pilih sekolah nih gue.

Wah kece betul abang kelas yang satu ini.

Eh, ini mah belum seberapa katanya ada tuh geng sekolah ini yang terkenal sama isinya yang ganteng-ganteng.

Dan banyak lagi bisikan bisikan yang bisa Frella dengar. Dia mengakui ketampanan Gibran tapi tidak tertarik untuk ikut memuji atau membicarakannya.

"Oke adik-adik semua, karena hari ini adalah hari pertama kalian menginjakan kaki di SMA Lentera jadi kalian akan mengikuti school tour yang akan dipimpin oleh 2 orang osis di setiap kelasnya. Kegiatan ini berlangsung sampai pukul 11.00 yang kemudian akan ada pengumuman untuk besok setelah itu pulang. Jadi semoga kalian bisa mengikuti kegiatan pertama ini dengan baik dan bila ada yang penting mohon dicatat." Jelas Gibran yang diangguki dan diiyakan oleh seluruh siswa kelas sepuluh.

Frella dan Kalila kini sudah siap untuk mengikuti school tour yang diintruksikan oleh Gibran tadi. Barisan kelas mereka sudah rapi dan tinggal menunggu 2 orang senior osis nanti yang akan memimpin mereka.

"Halo semua, kenalin kaka Amanda dan ini Demas. Kita yang bakalan jadi mentor kalian selama MOS ini ya, tolong kerjasamanya. Kita mulai dari semua lapangan!" Amanda mulai melangkahkan kakinya diikuti seluruh anggota kelas sepuluh mipa 2 yaitu kelas Frella.

Frella menelusuri semua sudut sekolahnya kini, besar. Itu yang ada di benaknya. Bahkan sekolahnya dulu pun kalah jauh dengan bangunan Lentera Bakti School ini. Bangunannya seperti mall bisa dibilang. Terdiri dari empat lantai yang desainnya sangat modern.

***

Jika di sebrang sana Frella sedang mengikuti School Tour. Maka di kantin kini sudah berkumpul 6 siswa laki-laki di satu meja dan ada beberapa lagi di meja lainnya. Ada yang rapih ada yang lumayan berantakan ada juga yang kelewat amburadul.

"Mar, lo mau pesen apa? Gua mau ke Bi Eha," Seorang siswa laki-laki yang satunya mulai beranjak dari tempat duduknya.

"Gua, apa ye. Yang enak aja apa?" Balas seseorang yang ditanya tadi.

"Lah kocak, nanya balik. Roti bakar aja kali ya gua pesen 3 biar bisa dibagi bagi." Jawabnya, dan yang lain hanya mengangguk.

Damar Mahesa Kaleandra.

Cowo dengan rambut cokelat karena dicat dengan jambul yang sedikit ikal, kulit bersih sawo matang dengan mata elang yang tajam siap menerkam semua mangsanya. Tapi dibalik mata tajamnya itu ada sikap konyolnya yang tidak bisa dimengerti oleh siapapun. Meski tidak terlalu banyak bicara tapi Damar bukan tipe cowok dingin misterius.

RaharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang