Derita Anak Sebatang Kara

2.3K 116 9
                                        

Pagi Hari Aksa bergegas merapihkan tempat tidurnya dan segera mandi, masih jam 05:45 namun Aksa sudah bersiap-siap hal ini karna iya tak ingin terlambat karena jarak ke kantor yang lumayan jauh.

Mulai hari ini dan seterusnya Aksa memutuskan untuk menaiki angkot karna menurutnya jika iya selalu menaiki ojek online, itu akan membuat pengeluarannya bengkak bisa di lihat kemarin iya bolak balik bisa menghabisin 50 ribu sedangkan jika naik angkot Aksa bisa hemat 35 ribu.

Setelah beberes dan rapih Aksa keluar dan mengunci kosannya sebelum pergi Aksa mampir ke salah satu warteg yang tepat ada di samping kostannya.

Sebenarnya Aksa ingin memasak karena itu lebih hemat namun mengingat Aksa  tak mempunyai peralatan yang memedai iya memutuskan untuk hari ini iya akan makan di warung makan dan sepulang dari Prakerin Aksa akan berbelanja sedikit bahan makanan.

Setelah sarapan Aksa langsung bergegas menaiki angkot dan menuju kantor, untungnya karna masih pagi jadi jalanan lancar Aksa pun langsung masuk ke ruangan  Faisal dan membersihkan ruangan itu, setelah selesai Aksa berdiri menunggu Faisal datang.

Cukup lama Aksa menunggu mungkin sekitar jam 8 Faisal baru datang ke ruangan nya, Aksa bergegas menyapa dan menyalaminya namun Faisal tampak enggan dan mengacuhkan Aksa.

Aksa tidak marah karna Faisal mengusirnya malam tadi, Aksa sendiri bukan lah anak yang pendendam malah iya selalu berfikir positif.

Ketika Faisal mengusirnya Aksa berfikir kalo iya membuat kesalahan besar sehingga iya ingin cepat-cepat memperbaikinya.

Faisal duduk di kursinya lalu iya fokus dengan Laptopnya tanpa memperdulikan Aksa yang berdiri di sebelahnya.

Aksa berinisiatif untuk membuatkannya kopi iya pun bergegas pergi ke pantry dan membuatkan nya kopi dengan 1 sendok gula.

"Ini pak kopinya" ucap Aksa sambil memegang nampan.

"Saya gak suruh kamu buat kopi " ucap Faisal dengan nada ketus lalu iya mengambil gelas itu dan melemparkannya ke lantai.

Prank!!!...

Aksa hanya diam mematung.

"Bersihin " bentak Faisal membuat Aksa ketakutan

Aksa pun lekas berlari dan mengambil lap, lalu iya mengambil pecahan gelas dan mengelap tumpahan kopi yang berceceran setelah melakukan itu Aksa kembali pada tugasnya mematung dan hanya melihat Faisal mengerjakan pekerjaanya.

Jam istirahat tiba, kali ini Aksa tidak ke taman tapi ke warteg yang ada di dekat kantor untuk makan siang, Aksa hanya makan nasi, orek tempe, telur dan sayur.

Totalnya 18 ribu sontak Aksa kaget harganya bisa semahal itu Aksa kapok dan tidak akan makan di sini lagi.

Setelah makan Aksa pergi ke taman masih ada waktu sekitar 30 menit untuk menikmati suasana kantor taman yang nyaman.

Aksa berjalan ke taman saat iya berjalan iya nampak melihat seseorang yang tak asing menurutnya iya pun menghampiri orang tersebut dan menyapanya.

" a Austin " sapa Aksa dengan ramah .

"Tumben kamu baru ke sini" Balas Austin seperti menunggu dari tadi.

"Kebetulan aku baru beres makan siang"

"Aku tak melihat mu ada di kantin tadi" tanyanya hera.

"Kebetulan saya makan di ruangan pak Faisal" balas Aksa berbohong

Aksa duduk di sebelah Austin mereka pun mengobrol santai sambil menikmati keindahan taman.

"Gimana masa Perakerin kamu sama si manja?, kamu baik-baik aja kan ?" Tanya Austin dengan nada yang curiga.

PKLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang