🌹Second Flower🌹

111 20 9
                                    

Judul lagu multimedia : Nell - Lean On Me.

"Bersyukurlah kamu atas tiap hembusan nafas yang dapat kamu hirup dengan gratis, setiap hari"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersyukurlah kamu atas tiap hembusan nafas yang dapat kamu hirup dengan gratis, setiap hari".
- Magic Flower in the Garden-

Pagi itu Ha Na terbangun lebih awal untuk berolahraga, biasanya kakak perempuannya Doona, akan ikut jogging bersamanya, tapi karena semalam harus lembur, sepertinya perempuan itu ketiduran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu Ha Na terbangun lebih awal untuk berolahraga, biasanya kakak perempuannya Doona, akan ikut jogging bersamanya, tapi karena semalam harus lembur, sepertinya perempuan itu ketiduran. Jadi setelah Ha Na selesai menyiapkan sarapan untuk dua saudarinya berupa sandwich sederhana, dia bergegas meninggalkan rumah.

Seoul sebelum pukul 06.00 KST sangatlah indah. Debu halusnya belum tinggi, udara juga masih sejuk. Terlebih, area perumahan tempat kakak-beradik Han tinggal, berada di dekat tepian sungai.

Ha Na keluar memakai baju jogging serba kuning, rambut sepunggungnya diikat jadi satu di belakang kepala. Poni tebalnya tertata sempurna mencapai alis. Kalau dipikir-pikir lagi, satu-satunya kesamaan dari ketiga saudari Han hanyalah : Mereka semua sama-sama suka berponi serta memanjangkan rambut. Mungkin ini efek dari pesan ayah mereka dulu. Atau karena ketiganya terobsesi pada ibu mereka yang super sempurna paripurna.

Ha Na sudah mencapai dua putaran di track taman dekat rumahnya, saat ia melihat pochajjang langganannya sudah mulai buka. Naga dalam lambungnya bereaksi, menelan saliva, dia baru ingat terakhir memasukkan sesuatu ke dalam perut adalah kemarin, jam lima sore.

"Sajangnim, apa yachaejeon (pajeon berbahan sayur) sudah siap?" tanya Ha Na. Sambil berdiri di depan warung. Menundukkan kepala, dia mulai melihat-lihat isi menu pagi itu.

"Ah, Ahgassi. Kamu rupanya. Ayo duduklah, akan ku siapkan. Sudah hampir matang" sapa wanita separuh baya itu ramah.

Ha Na segera masuk ke dalam, mengambil tempat duduk di meja barisan tengah. "Dan satu porsi kue beras ya. Level pedasnya sedang" tambah Ha Na diikuti seulas senyum serta ucapan terima kasih di akhir pesanan.

[COMPLETED] Magic Flower in The Garden. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang