10. Petandingan

48 9 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Semau penonton yang ingin menyaksikan kedua lawan tengah menunggu kedatangan mereka kelapangan basket.

Bintang dan teman' nya pun sama dia menunggu di kursi penonton.

Karena lama menunggu Bintang memutuskan untuk pergi ke toilet"gue ketoilet sebentar ya"ucapnya pamit.

"Mau di antar gak"tawar Kayana.

"Gak usah gue sendiri aja"

"Ouh oke kalau gitu, cepet balik kesini lagi ya"

Di tanggapi dengan senyuman dia pun langsung pergi ketoilet.

Sampai disana dia bertemu Angkasa dan kawan' yang baru saja keluar dari toilet laki' dia berniat pergi tanpa melihat mereka.

Namun tak di sangka sangka ada tangan yang menggapainya.

"Ada apa"tanya Bintang.

"Gak, gue cuman mau minta loe dukung tim kita"pinta Angkasa.

"Gak jelas"ucapnya dan menghempas tangan yang memegangnya.

Angkasa dan yang lain pun keluar dari toilet menuju lapangan basket.

Lain hal nya dengan Arsan dia tidak ikut gabung berjalan bersama Angkasa dan dkk dia pamit untuk ke toilet kembali dengan alasan sakit perut.

"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet sebentar"ucap Arsan.

"Ngapain"tanya Exsel.

"Perut gue mules, kalian duluan aja entar gue nyusul kok"

"Yaudah loe jangan lama lama ya, nanti keburu di mulai"pesan Brayn.

"Iya"

Angkasa curiga kalau Arsan sebenarnya tidak mules melainkan ingin menemui Bintang

"Kalian duluan aja dulu, gue mau ambil ponsel gue kayaknya ketinggalan di WC"ucap Angkasa membuat alasan.

"Yaudah deh sana buruan jangan pake lama"ucap Daniel.

Angkasa mencoba mengikuti Arsan yang keliatannya sedang menunggu seseorang keluar dari kamar mandi cewek.

"Ngapain dia di depan kamar mandi cewek"ucap Angkasa dalam hati.

Tak lama ada seseorang keluar dari kamar mandi dan ternyata itu Bintang, ternyata Arsan sedang menunggu Bintang keluar dari kamar mandi.

"Bi..!!"panggil Arsan.

"Mau apa lagi sih"tanya Bintang.

"Kakak pengen ngomong sama kamu"ucap Arsan.

"Gak ada yang perlu di omongin lagi semuanya sudah jelas"ucapnya dan pergi meninggalkan Arsan di sana.

"Bi..!!"terika Arsan memanggil Bintang yang berjalan jauh dari nya.

Tiba' saat bintang berjalan ada tangan yang menggapainya hingga terseret di bawanya.

"Kak Angkasa"ucap Bintang kaget.

"Loe sebenarnya ada hubungan apa sama Arsan"tanya Angkasa penasaran.

"Bukan urusan loe"jawab Bintang sambil mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Angkasa.

Setelah berhasil terlepas dia pergi meninggalkan Angkasa.

"Sialan"ucapnya emosi.

Angkasa kembali menyusul teman'nya ke lapangan basket untuk memulai permainan.

"Sa, Arsan mana"tanya Brayn.

"Gue gak tau"

"Dimana lagi tuh orang mana udah mau mulai"tutur Exsel.

Exsel melihat kedatangan Arsan"ehh itu dia orang nya"tunjuk Exsel.

"Ayo siap"ucap Angkasa.

Sagara dan timnya menghampiri Angkasa.

"Ingat perjanjian kita, kalau yang kalah harus nurutin apa pun yang diperintahkan sama yang menang"ancam Sagara.

Angkasa hanya tersenyum menanggapinya.

Pertandingan di mulai, mereka melakukan permainan dengan sangat baik.

Angkasa dan Sagara melakukan permainan dengan sangat baik, terlihat di sana seperti ada dendam diantara mereka berdua dan tim nya.

Sagara mendribbling bola ke area lawan namun di hadang oleh Angaksa sehingga bola sepenuhnya berada di tangan Angkasa.

Dia mewelewati semua pemain dari lawan hingga ia mem passing bola ke Arsan. Arsan tidak melewatkan kesempatan itu dia langsung meng shooting bola ke ring lawan.

Yah!! dan akhirnya bola berhasil masuk ke ring lawan.

"Kerja bagus"ujar Brayn.

Babak pertama berakhir skor sementara yang unggul tim Angkasa.

See you...!

Setinggi Bintang Di AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang