Happy Reading
.
.
.
.
.Waktu menunjukan jam 6 pagi.
Bintang terbangun dari tidurnya, ia melihat jam dan 'shit' dia kesiangan.
"Yaampun udah jam 6 lagi, gue pasti telat"
Dia bergegas mandi dan berpakaian setelah jam menunjukan jam 06:25 Bintang buru-buru memesan ojek, setelah menunggu beberapa menit ojek tersebut datang.
"Pak cepetan ya soalnya saya telat"ucapnya.
"Iya neng"
Setelah sampai di sekolah orang-orang masih terus membully nya karena masalah kemarin 'baru aja gue bisa lupain semuanya, udah diingetin lagi'
Tanpa memperdulikan semuannya Bintang masuk kedalam kelas, dengan menundukan kepalannya.
"Ryn, ?"panggil Bintang.
Bintang mencoba menghampiri nya, namun sepertinya Kathryn menghindarinya.
"Ri, bukannya kita di suruh ke perpustakaan ya"tanya Kathryn ke Ria.
"Ehh..emm anu, iya"ucapnya terbata-bata, dia sendiri juga tidak tau apa yang di maksud Kathryn? Padahal kan gak ada yang menyuruh mereka ke-perpustakaan.
"Ayo Ri..!"
Bintang cuman bisa diam, mungkin Kathryn dan Ria lagi banyak tugas dari guru.
Jam masuk di mulai semua murid duduk di bangkunya masing-masing.
Saat guru masuk kedalam kelas, dia langsung menyuruh Bintang"Bintang kamu di panggil kepala sekolah untuk menghadapnya".
'pasti soal surat itu'ujarnya dalam hati, ia pun bergegas pergi ke ruangan kepala sekolah.
Saat tiba di ruang kepala sekolah 'TOK TOK TOK'.
"Masuk"suruh Orang yang ada di dalam ruangan.
"Permisi pak"
Ternyata disana sudah ada Angkasa dan orang tuanya yang sudah terlebih dahulu meluruskan kasus mereka berdua yang menyangkut Angkasa.
"Oke karena masalah sudah selesai, saya pamit undur diri"ujar Ayahnya Angkasa.
"Iya makasih pak Samudra, atas waktunya untuk datang ke sekolah"
Angkasa dan Ayahnya keluar dari ruang kepala sekolah, dan sekarang tinggallah Bintang Dan Pak Kepala Sekolah yang berada diruang Kepsek.
"Oke Bintang, silahkan duduk"
Kepsek menyuruh Bintang untuk duduk"kamu tau kan kemarin saya ngasih kamu surat panggilan orang tua, ? sekarang saya tanya, dimana orang tua kamu?"tanya Pak Kepala Sekolah.
"Maaf, pak orang tua saya tidak bisa hadir"
"Apa alasan mereka tidak bisa hadir"ucap Kepsek.
"Maaf sekali lagi, saya tidak bisa menjelaskan kenapa mereka tidak bisa hadir"ujar Bintang.
"Oke, karena orang tua kamu menolak untuk hadir! karena kasus kamu yang kemarin sama Angkasa gak ada penjelasan juga, yang menunjukan kamu gak bersalah dan tidak melakukan apa-apa sama Angkasa, kamu saya skor 2 Minggu ini untuk tidak melakukan semua kegiatan di sekolah"ucap Kepsek begitu jelas.
Bintang yang mendengarnya kaget, dia tidak melakukan apa-apa kenapa dia harus mendapatkan ini semua.
"Tapi pak saya tidak melakukan apa-apa sama Angkasa"pembelaan dari Bintang.
"Semuanya sudah di putuskan, karena ini menyangkut citra sekolah! Dan Sekarang kamu boleh keluar"
Bintang hanya bisa pasrah, apalah dayanya yang hanya orang kecil, yang tidak punya kekuasaan seperti Keluarga Angkasa, yang Ayahnya pemilik sekolah ini, dan dia bisa dengan gampang menanganinya.
Bintang kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya.
Dia terdiam saat tengah berada di depan pintu masuk kelas, Bintang melihat ke sekeliling kelas dengan teliti dan tak lupa juga dia menatap sahabatnya Kathryn, Ria dan Kayana yang tengah sibuk mengerjakan tugas.
Bintang mencoba tersenyum untuk menutupi kesedihannya, dan dia masuk kedalam kelas "permisi pak"ucap Bintang.
Dia berjalan ke arah tempatnya duduk untuk mengambil tasnya dan buku yang berada di meja.
Sambil membereskan buku-bukunya ia sesekali mengeluarkan air matanya.
Setelah selesai ia berlari keluar kelas tanpa melihat ke arah teman-temannya yang tengah memperhatikannya.
"Bi..?"ucapnya pelan tanpa ada orang yang mendengarnya, ragu untuk memanggil karena rasa kecewa nya kepada Bintang.
Bintang berlari sambil terisak, ada orang yang lalu lalang membully nya.
"Haha rasain, di skor kan? Mangkannya jadi cewek jangan murahan"
"Huh dasar jalang"
"Kenapa gak di keluarin aja sekalian, bikin malu sekolah tau gak"
***
See you more...!
KAMU SEDANG MEMBACA
Setinggi Bintang Di Angkasa
Romance"Saa..."Bintang menarik napas dan langsung melanjutkan kata yang akan ia lontarkan"kita putus"ucap nya sembari memejamkan matanya, keputusannya udah bulat, dia tidak mau lagi menahan rasa sakit hati. Angkasa refleks kaget mendengar penuturan dari Bi...