Bintang menunduk bukan karena dia takut, melainkan hanya tetap diam supaya gak menimbulkan masalah sampai menunggu di mana puncak kesabaran nya.
"Heh, pelacur"cemooh Kakel Nya.
"Belajar dari mana loe jadi pelacur"CemoohNya lagi.
"Ouh gue tau mungkin di ajarin ibunya kali ya buat jadi pelacur"ejek Kakak kelas yang bernama Angel yang dari tadi terus menerus mengejeknya.
Ketika mendengar nama orang ibunya ikut ikutan di hina, emosi Bintang memuncak dia tidak bisa menahan amarah yang sedari tadi di tahannya, kini amarahnya meludak hingga terjadi perdebatan, Bintang menampar Angel dengan sangat keras hingga dia merengek kesakitan sambil memegang pipinya yang kena tamparan amarah Bintang.
Setelah menampar Angel kemudian Bintang berucap"loe boleh hina gue sesuka loe, tapi jangan coba-coba seucap kata pun loe hina nyokap gue"
Angel tak terima semuanya dia mencoba membalas tamparan yang di berikan Bintang kepadannya"Berani-beraninya loe tampar gue"ucap Angel dengan tangan yang hendak menampar Bintang kembali.
Namun ada tangan yang mencoba menahan, sehingga Angel Munduk karena dorongan orang yang mencoba menghalangi niatnya.
"Gara"ujar Angel.
"Loe jangan berani-beraninya sentuh dia, apalagi kalau sampai gue lihat dia lecet sedikit pun, habis loe di tangan gue"
"Loe kok belaiin pelacur itu"
"Dan gue tekenin sekali lagi jangan pernah loe ucapin kata kata itu lagi, kalau sampai gue denger kata itu dari mulut loe. Loe abis di tangan gue"ucapnya mengancam Angel
"ouh dan ya! itu juga berlaku bagi kalian, kalau sampai kalain coba-coba hina dia siap-siap kalian semua berhadapan sama gue"
Setelah mendengar ancaman Gara, gerombolan yang tadinya menonton pertengkaran Bintang dan Angel kini mereka semuanya pergi begitupun dengan Angel.
"Loe gak papa kan"tanya Gara cemas.
"Gue gak papa, makasih atas bantuannya tapi gue bisa selesaiin ini sendiri kok"tuturnya dan melenggang pergi meninggalkan Gara.
Bintang pergi dengan menaiki anak tangga, dia berniat pergi ke atap sekolah.
Setelah sampai dia duduk dengan perlahan sambil menunduk kan kepala.
"Kenapa dunia ini begitu kejam ke gue! Kenapa?"teriak Bintang dengan air mata yang terus keluar membasahi pipinya.
"Mah, Bintang kangen? Kenapa Mamah tinggalin Bintang"
"Bintang pengen ikut Mamah, kenapa Mamah gak jemput Bintang aja"
Di lain tempat Arsan terus mencari-cari keberadaan Bintang, karena dia baru saja mendengar kabar kalau Bintang kena masalah dan di bully sama siswa siswi Airlangga.
Dia mencari sampai ke kelasnya Bintang dan bertannya kepada temannya"loe temennya Bintang kan? Loe lihat Bintang gak"tanya Arsan.
"Kita gak tau Kak"Ujar Ria.
"Temen macam apa kalian, temennya lagi butuh dukungan dan semangat. Kalian bertiga malah diem disini enak enakan ngobrol, sampai- sampai gak tau dimana keberadaan nya, sedangkan sahabat loe sekarang sedang terpuruk"ucap jelas Arsan memberi saran kepada mereka bertiga.
"Gue pergi, semoga kalian bertiga tidak menyesal nantinya"kata Arsan dan melenggang pergi, kembali mencari keberadaan Bintang.
"Loe di mana si Bi"
Arsan mundar mandir, untuk mencari keberadaan Bintang dan dia tak sengaja mendengar perkataan yang menghina Bintang, dengan sebutan cewek murahan.
Arsan berhenti untuk mendengar lagi apa yang baru saja mereka bicarakan, dengan tangan terkepal menahan emosi.
"Yang barusan kalian katakan apa, coba ulangi gue pengen denger"
"Maaf kak, yang mana ya"tanya orang itu.
"kalian sebut Bintang apa tadi! Murahan, atas dasar apa kalian ngehina dia"ujar Arsan.
"Tolong jelasin ke gue kenapa kalian bisa ngatain Bintang murahan, apa alasannya"tanya Arsan penuh pertanyaan dalam dirinya.
"Maaf kak, tapi emang bener kok Bintang murahan, soalnya dia masukin cowok ke kosan nya! dan cowoknya kak Angkasa lagi"ucap orang tersebut.
"Apa! Angkasa"
"Iya kak"
"Angkasa? Anjing loe, habis loe ditangan gue Sa"ucap Arsan, yang tadinya ingin mencari Bintang malah berbalik untuk mencari Angkasa.
Dengan emosi yang meludak Arsan menghampiri Angkasa yang tengah bersama Teman-temanNya.
Arsan datang menghampiri Angkasa, dan langsung meninju pipinya hingga terjatuh ke lantai.
Tak terima dengan serangan yang di berikan Arsan karena tiba-tiba"loe apa-apaan sih datang' langsung mukul gue"tanya Angkasa.
"Bangun loe anjing"ujar Arsan penuh emosi.
Angkasa bangun dan menghampiri Arsan yang sedang marah"loe kenapa tiba' mukul gue anjing"ucap Angkasa.
"Loe gak nyadar apa kesalah loe"ucap Arsan.
"Gue bukan cenayang yang bisa tau apa yang ada dalam pikiran loe, jadi mending loe ke intinya aja"
"Loe udah buat Bintang di bully sama seisi sekolah ini, dan loe enak-enak kan berleha-leha disini tanpa rasa bersalah sama sekali"ujar Arsan.
"Terus gue harus ngapain, mohon-mohon gitu sama seluruh murid disini buat gak ngebully dia lagi!"
Dengan entengnya dia berkata seperti itu.
"Bangsat"ucap Arsan dia kembali memukul Angkasa sampai-sampai dia tersungkur ke lantai.
"Anjing loe"ujar Angkasa, dia membalas pukulan yang Arsan berikan kepadanya.
Teman-temannya yang melihat mencoba memisahkan mereka"hey kalian pada kenapa sih, kan bisa di bicarakan baik baik gak perlu juga pake kekerasan"ujar Daniel.
Namun mereka berdua tidak mendengarkan ucapan Daniel.
Setelah mereka memar memar akhirnya mereka dapat terpisahkan.
Arsan dan Angkasa mencoba melepaskan diri dari cengkraman teman temannya yang mencoba memisahkan mereka berdua"Emang nya Bintang siapanya loe, sampai-sampai segitunya loe ngebelain dia"tanya Angkasa.
"Gua k...."hampir saja Arsan keceplosan"bukan urusan loe"lanjutnya mengelak perkataan yang sebelumnya mau di bicarakan.
Setelah puas, Arsan mencoba melepaskan cengkraman dari temannya setelah berhasil lepas dia pergi dari hadapan Angkasa.
Arsan bertannya kepada siswi yang tengah berada di tangga"loe lihat Bintang gak"tanya Arsan.
"Tadi gue lihat dia ke atap sekolah"akhirnya ada juga orang yang tau keberadaan Bintang.
"Thanks" Tak menunggu lama dia naik tangga untuk menemui Bintang yang berada di atap.
Setelah mendapat Bintang beneran berada di sana Arsan menghampirinnya.
"Bi"ujar Arsan.
Bintang menoleh kearah suara yang memanggilnya.
"Kak Arsan"ucap Bintang.
Arsan menghampiri Bintang dan langsung membawannya kedalam pelukannya.
"Kak, itu semua gak seperti yang digosipin mereka! Kakak percayakan sama Bintang"ucap Bintang di pelukan Arsan.
"Iya gue percaya"Semakin dalam pelukan yang di berikan Arsan kepada Bintang.
"Kenapa semua orang sangat kejam ke Bintang kak"curahan hati Bintang.
"Gak semua orang Bi, contohnya gue! Gue akan selalu ada di samping loe apa pun keadaannya dan gimana pun situasinya, gue akan ngelindungin loe. Untuk menebus semua kesalah gue di masa lalu"
"Meskipun yang gue lakukan sekarang tidak seberapa di banding sama kesalahan gue dulu ke loe, tapi gue akan berusaha buat bisa menebus semuanya, maafin gue ya gak bisa jaga loe, sampai-sampai loe harus ngalamin semua ini"
***
See you next chapter....?💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Setinggi Bintang Di Angkasa
Romance"Saa..."Bintang menarik napas dan langsung melanjutkan kata yang akan ia lontarkan"kita putus"ucap nya sembari memejamkan matanya, keputusannya udah bulat, dia tidak mau lagi menahan rasa sakit hati. Angkasa refleks kaget mendengar penuturan dari Bi...