"Saa..."Bintang menarik napas dan langsung melanjutkan kata yang akan ia lontarkan"kita putus"ucap nya sembari memejamkan matanya, keputusannya udah bulat, dia tidak mau lagi menahan rasa sakit hati.
Angkasa refleks kaget mendengar penuturan dari Bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kayana dan kawan' pergi kembali ke kelas, untuk menunggu Bintang siapa tau dia mau menceritakan semuanya.
Lama mereka menunggu kedatangan Bintang masuk kedalam kelas, namun tak kunjung kunjung masuk juga.
"Kok Bintang belum ke kelas ya"tanya Kathryn.
"Iya mana bentar lagi bell lagi, gak pernah loh bintang kayak gini sebelumnya"
"Iya baru kali ini dia kayak gini, kenapa sih dengan dia"
"Yaudah mending kita susul dulu aja ke perpustakaan siapa tau dia masih ada disana"ajak Kayana.
"Yaudah ayo"setuju Kathryn.
Namun saat hendak akan keluar dari kelas bell bunyi dan guru Mapel datang ke kelas mereka.
"Ehh ada pak Dono"ucap Ria kaget.
"Mau kemana kalian"tanya Pak Dono.
"Tadinya mau ke toilet pak tapi gak jadi deh"ucapnya.
"Yaudah kalau gak jadi masuk kelas, pelajaran akan bapak mulai"perintah Pak Dono.
"Siap pak, laksanakan"
Mereka bertiga masuk kembali kedalam kelas.
Dilain tempat Bintang masih berada di ruang perpustakan seorang diri, karena yang lain udah pada masuk kelas setelah mendengar bell bunyi, namun lain halnya dengan Bintang dia masih duduk diam di bawah bangku.
"Kenapa orang yang paling gue benci dan yang paling gak mau gue lihat bisa ada disini! kenapa?"ucapnya penuh kebencian.
"Bertahun tahun gue mencoba untuk melupakan kejadian itu tapi semuanya sia', kenapa orang itu muncul di dekat gue"teriak nya prustasi.
Seseorang yang berada di luar perpustakaan mendengar teriakan Bintang dan dia masuk kedalam karena penasaran.
"Siapa disini"tanya orang itu.
Bintang tidak menanggapinya dia duduk termenung sambil mengusap air matanya.
Tapi, Bintang berpikir sejenak suaranya kayaknya dia kenal.
"Ngapain kesini"tanya Bintang kepada orang tersebut.
"Bintang"ucapnya.
"Gue tanya ngapain disini"ucapnya agak berteriak.
"Bi..!!"ucapnya.
"Loe leluar sekarang apa gue yang keluar"ancamnya.
"Bi, gue pengen ngomong sama loe"ujarnya.
"Oke fine gue yang keluar"
"Bi..!! Gue kangen sama loe"ucapnya memegang tangan Bintang yang hendak akan pergi dan menariknya kedalam pelukannya.
Bintang menangis tanpa suara, dia juga merasa sakit bila terus terusan seperti ini, tapi apalah daya nya dia terlanjur benci sama orang ini.
"Bi, maafin gue"
Dibalik jendela ada seseorang yang tengah menyaksikan mereka berdua berpelukan orang tersebut adalah Angkasa.
"Ada hubungan apa Arsan sama Bintang sebenarnya"ucap Angkasa pelan.
"Lepasin, kalau loe gak mau lepasin gue bakalan benci sama loe seumur hidup"
Dengan terpaksa Arsan melepaskan pelukannya dia tidak mau terus' di benci oleh Bintang.
Bintang tidak tinggal diam dia langsung pergi meninggalkan Perpustakan dan berjalan masuk kedalam kelas.
Dia main masuk aja tanpa melihat ke kanan dan kekiri.
"Bintang habis dari mana aja kamu"tanya Pak Dono.
"Maaf pak tadi saya habis dari toilet"ucapnya berbohong
"Yaudah sana duduk"suruh Pak Dono.
"Makasih pak"
Kathryn bertanya kepada Bintang"Bi loe habis dari man"tanya nya.