backstreet | wonwoo

1.1K 117 0
                                    

"Kak, nanti anterin pulang ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, nanti anterin pulang ya?"

Pria yang sedang berada ditelfon dengan gadis yang menjadi adik satu-satunya itu mengerutkan keningnya mendengar permintaan si perempuan. Tidak biasanya, Liva—adik perempuannnya—meminta dirinya untuk mengantarkannya pulang sebab gadis itu kerap selalu pulang sendiri. Bahkan ketika, ia menawarkan diri untuk mengantarkan Liva, gadis itu selalu mengatakan tidak karena dirinya yang sudah bisa pulang sendiri. Meksipun Hendra sendiri tidak tahu dengan siapa adiknya itu pulang namun ia percaya dengan gadis satu itu. Karena adiknya itu tidak pernah meminta untuk diantarkan pulang, dengan begitu tidak ada kata yang diucapkan Hendra selain 'iya'.

Melihat telfon yang sudah dimatikan, Hendra kembali memasukkan handphone keluaran terbaru tersebut ke dalam kantong sekolahnya.

"Siapa?"

Mendengar suara dari sisi kirinya, Hendra menoleh ke arah lelaki yang berada di kirinya, Witha.

"Ini, si Liva minta anterin pulang."

Mendengar penuturan temannya, Witha mengerutkan keningnya, "tumben banget?"

Lelaki itu hanya mengidikkan bahunya. "Gak tau tuh kenapa tu anak."

Mendengar hal tersebut, Witha menolehkan kepalanya ke belakang dan tepat saat ia menolehkan kepalanya, ia diperlihatkan dengan wajah seorang wanita yang sedang menatap tajam dirinya bahkan perempuan tersebut mendengus dan memutar bola matanya sebelum memutus kontak matanya dengan Witha. Lelaki itu sedikit heran, namun begitu mendengar suara yang menyebut namanya, Witha mengerti mengapa perempuan tadi bereaksi seperti itu.

"Liva itu siapa Tha?"

Ia kembali menoleh ke arah depan melihat ke arah perempuan yang sedang memasang wajah bingungnya.

"Adiknya Hendra," jawab lelaki itu dengan seadanya.

Perempuan itu hanya mengangguk sebelum kembali menunduk menatap ke arah bakso-bakso yang sejak tadi hanya ia makan sedikit. Hari ini, moodnya benar-benar hilang drastis sejak ia duduk di sini. Ia sebenarnya juga tidak punya nyali untuk duduk di depan orang yang disukainya. Namun, setelah Hendra mengetahui segalanya, lekaki itu bersedia membantunya untuk dekat dengan Witha, lelaki dengan sifat cuek dan dingin yang menambah kesan menarik pada dirinya. Meluluhkan hati lelaki bagai es tersebut sangat hampir mustahil untuk dilakukan mengingat lekaki tersebut seperti tidak berminat pada wanita manapun di muka bumi ini. Karena sejujurnya, tanpa orang sadari, satu wanita sudah mengisi hari-harinya 1 tahun belakangan ini.

 Karena sejujurnya, tanpa orang sadari, satu wanita sudah mengisi hari-harinya 1 tahun belakangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Story About LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang