kerja | mingyu

594 88 0
                                    

Tidak pernah terbayang sedikitpun di benak Mila untuk bekerja di sebuah perusahaan di saat ia seharusnya duduk manis di rumah sembari meminum teh manis di pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak pernah terbayang sedikitpun di benak Mila untuk bekerja di sebuah perusahaan di saat ia seharusnya duduk manis di rumah sembari meminum teh manis di pagi hari. Hari ini, realita seolah-olah berteriak pada dirinya dan memberi tahu bahwa keadaan sudah tidak sama seperti dulu.

Tidak ada Mila yang suka berfoya-foya, tidak ada Mila yang suka berpesta setiap hari dan tidak ada lagi Mila dengan kehidupan mewahnya. Bertahun-tahun dirinya hidup sebagai seorang Mila dengan teman yang banyak, harta yang banyak, kekasih yang berganti-ganti dan dalam sehari, gadis itu kehilangan segalanya.

Mila yang dulu hanya tinggal menelfon Ayahnya untuk meminta uang jajan, kali ini harus menelan kenyataan yang pahit bahwa dirinya terpaksa bekerja demi kelanjutan hidup. Hidupnya berubah 180 derajat.

Setelah melewati beberapa wawancara kemarin, ia berhasil diterima di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Hari ini, adalah hari pertama ia bekerja dan ia akan bertemu dengan pemilik perusahaan. Mila sedikit kebingungan saat kakinya terus melangkah tanpa arah di perusahaan ini. Hingga, seorang lelaki mendatanginya.

"Pegawai baru ya?"

Mila sedikit terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Gadis itu memutar badannya dan menatap lelaki dengan bibir tipis yang tersenyum manis di depannya membuat mata miliknya ikut tersenyum.

"Oh, iya," jawab Mila sembari ikut tersenyum.

Masih dengan senyumannya, lelaki itu mengulurkan tangannya. "Perkenalkan, saya Dani," jelasnya.

Dengan sedikit ragu, Mila mencoba untuk menjabat tangan Dani. "Saya Mila."

Dani mengangguk dan melepas jabatan mereka. "Harusnya sih kamu udah naik ke atas untuk perkenalan lingkungan kerja, tapi mungkin kamu masih asing sama kantor jadi mari saya antar," ajaknya.

Dani berjalan terlebih dahulu di depan Mila lalu menoleh ke belakang dan menyadarkan Mila bahwa ia seharusnya mengikuti Dani. Sadar dengan itu, Mila langsung berjalan mengikuti langkah Dani yang membawanya ke lift menuju lantai 3.

Dengan masih berada di dalam lift, Dani mulai bertanya. "Kamu baru dateng tadi?"

Mila menoleh dan menggeleng. "Oh, enggak. Udah dari beberapa menit yang lalu sih," jelasnya.

Dani mengangguk mengerti. Setelah itu mereka berdua sama-sama diam hingga suara lift menandakan bahwa mereka sampai di lantai 2 berbunyi. Dua orang lelaki dengan dua orang perempuan masuk ke dalam lift dan tak lupa menyapa Dani.

"Selamat pagi, Pak Dani," sapa salah satu dari mereka sembari membungkuk sedikit.

Dani hanya tersenyum manis hingga lagi-lagi mata itu tampak segaris. "Selamat pagi," balasnya.

Lift tersebut berhenti di lantai 3, di mana Mila dan Dani akan keluar dari lift. "Saya duluan," pamit Dani kepada beberapa pegawai tadi yang membuat mereka mengangguk.

Story About LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang