mantan dan pacar mantan

70 36 29
                                    

Hari ini Nayra menepati janjinya pada Adis dan juga Alina jika ia akan ikut menonton sparing antar SMA Ganesha dengan SMA Saraswati.

Gadis itu memakai setelan dres putih selutut bermotif bunga-bunga kecil dengan cardigan berwarna tosca. Tak lupa sneakers putih serta slingbag dan juga sedikit kepangan rambut dibagian dahinya.

"Perfect" ucap Nayra melihat pantulan dirinya di cermin.

Gadis itu lantas mengambil slingbag yang tergeletak diatas kasur dan juga kamera polaroidnya. Sebenarnya ia enggan membawa kamera, tapi karena itu usul dari Adis jadi mau tak mau Nayra menurutinya. Sedikit menyenangkan hati sahabat tak apa kan?

Nayra bergegas keluar kamar dan menuruni anak tangga, matanya menatap seorang wanita yang tengah merapikan meja makan.

"Selamat pagi, mama" ucapnya lalu memeluk wanita itu dari belakang. Namanya Ratih.

Tumben hari libur gini udah rapi aja? Mau kemana?" Tanya Ratih.

Nayra beranjak menduduki kursi makan, menyimpan slingbag dan juga polaroidnya di kursi samping.

"Hari ini ada sparing basket di sma, Alina sama Adis ngajakin aku nonton. Ya udah, dari pada ngga ngapa-ngapain juga kan di rumah?" Ucap Nayra.

Ratih hanya mengangguk paham, ia lalu menyodorkan sepiring nasi beserta beberapa lauk ke hadapan putrinya.

"Pulangnya jangan sore-sore, mama nanti di butik sampe malem. Kamu jaga rumah, ya" ujar Ratih.

Nayra yang masih mengunyah makanannya pun hanya mengacungkan jari jempolnya.

"Nanti minta di antar jemput sama mang Ujang aja, jangan naik taksi online apalagi ojek online" ucap Ratih memperingati.

Lagi-lagi Nayra hanya mengacungkan jari jempolnya.

Waktu terus berlanjut hingga nasi di piring Nayra sudah tak tersisa.

"Mah, Nayra berangkat dulu ya" ucap Nayra bangkit dari kursinya.

"Masih ada uang jajan kan?" Tanya Ratih.

Nayra terdiam, berfikir sebentar. Seringai kecil muncul dari bibir tipisnya.

"Tinggal dikit ma" ucapnya.

Ratih memandang putrinya lamat-lamat lantas menghela nafas pelan. "Pake uang itu dulu, mama baru kasih besok senin" ucap Ratih.

Nayra berdecak kesal, gagal sudah ia mengelabuhi mamanya untuk menambah uang saku.

"Kalau dikasih uang saku makanya dipake beli jajan atau apalah, jangan novel mulu. Emang novel bisa dimakan?" Sindir Ratih seolah tau apa isi fikiran anaknya.

Dengan kesal Nayra mengahampiri mamanya dan mencium tangan wanita yang sudah melahirkan dan merawatnya itu.

"Nayra berangkat, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

For your information, Nayra itu gadis pecinta novel, hobinya beli novel hingga ia mempunyai perpustakaan pribadi di kamarnya. Selain novel, Nayra juga hobi melukis, baginya melukis dapat menyampaikan segala keluh kesahnya. Selain melukis, Nayra juga hobi bermain musik dan juga fotografi. Namun sayang, ia tak memiliki hobi di bidang akademi, alias bodoh. Sebenarnya tidak bodoh juga, namun Nayra tidak bisa. Nayra juga suka dengan korea, dari makanan, film, lagu, hingga semua koleksi baju dan yang lainnya pun bertemakan dengan Korea. Menurutnya itu lucu.

Tak terasa mobil Nayra sudah sampai di depan SMA Ganesha. Nayra dapat melihat suasana yang cukup ramai, mungkin karena hari libur juga, jadi banyak anak SMA Ganesha dan SMA Saraswati yang turut serta menonton pertandingan sparing ini.

PRA-AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang