Mata yang lelah sejak tadi malam akhirnya terbuka, menatap sekeliling dengan lambat. (Name) pun menemukan bahwa di luar jendela masih gelap.
'Apa sudah pagi?'
Tangan (Name) meraba-raba sekitar kasur untuk mencari handphone-nya. Saat menemukannya, tangannya menekan tombol power dan cahaya terang di ruangan remang-remang membuat mata (name) merasa silau.
Melihat jam di handphone menunjukkan pukul 03:52 dini hari.
(name) entah mengapa merasa sedikit heran dan bangga karena bisa segila itu untuk bangun mendahului alarm yang sudah dia set 5 menit sekali sebanyak 5 kali.
Tubuhnya masih merasa malas, namun sadar bahwa tugas-tugas kemarin malam belum selesai. Ia pun bangkit dan dengan rambut sedikit acak-acakan serta gerakan layaknya zombie, (name) berlalu dari kamar, berniat menuju ruang tengah rumahnya yang luas.
Beberapa kertas dan buku di meja ruang tengah yang remang-remang masih terlihat berantakan.
Melihat ada botol air minum yang tersisa kemarin malam, (name) mengambilnya dan berniat untuk meminumnya.
Sejujurnya, (name) tidak terbiasa beraktivitas sendirian di saat masih dini hari dan gelap, ditambah lagi rumahnya sepi. Hanya ada dirinya.
Katakanlah (name) adalah penakut juga.
Tapi dia sudah menghadapi ini berbulan-bulan dan akhirnya lumayan terbiasa. Tapi ada sesuatu yang mengejutkan setelahnya.
"Mom!"
Tidak lama, (name) merasakan ada yang menabrak dan memeluknya dari samping. (name) nyaris saja menyemburkan minumannya.
"Ah?" Otaknya masih loading dan belum mengerti situasi.
Bukankah dia tinggal sendirian di rumah?

KAMU SEDANG MEMBACA
encounter.
FanfictionDini hari ketika jam mulai meraih pukul empat, (name) yang terbangun lebih awal dan selama ini tinggal sendirian menemukan bahwa ada orang lain yang tiba-tiba muncul di rumahnya.