Catherine's Family

991 156 2
                                    

"Tidak kusangka." William tersenyum ketika membaca lembaran-lembaran kertas informasi tentang bangsawan yang akan menjadi target mereka berikutnya.

Viscount Alerion.

"Ada huhungannya dengan wanita itu ya?" tanya Albert lalu menyesap teh.

"Itu benar, kak. Benar-benar kebetulan sekali ya."

"Lalu apa kakak ingin bekerja sama dengan wanita itu? Sepertinya dia juga menyimpan rahasia tertentu." Louis meletakkan cangkir teh di meja untuk kakaknya.

William hanya bersenandung, "Mungkin saja."

"Tapi... Kita harus memastikannya terlebih dahulu ...."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
____________________________

Di tengah keramaian jalanan, seorang gadis kecil terlihat berlarian memeluk buku tebal dengan sampul cokelat sambil bersenandung.

Rambut hitam panjangnya begitu terlihat indah terkena sinar matahari di siang terik. Senyum imutnya yang merekah semakin mempercantik wajah kecilnya itu.

Beberapa orang yang awalnya mengeluh kepanasan, ketika melihat bocah kecil itu lewat mendadak hati mereka menjadi hangat.

Gadis kecil itu akhirnya berhenti sebentar di wilayah pemukiman rumah yang ramai dan menatap sekitar.

Mata birunya akhirnya berbinar ketika melihat seseorang yang ia cari.

"Ayaaahhh!"

Dia berlari dan akhirnya memeluk seorang pria paruh baya yang tengah membeli buah di toko pinggir jalan.

"Ehh?" Pria itu menoleh dan menemukan gadis kecil menempel erat padanya. "Catherine?"

Pria itu tak dapat menahan senyum kala menemukan gadis itu ternyata putrinya, "Astaga, kamu dari mana, hm? Ayah baru saja pulang dari sekolah dan kamu habis bermain-main ya?"

Catherine kecil hanya ber-hehe-ria ketika ditanya ayahnya.

Setelah selesai membeli buah apel, sang ayah menggendong Catherine sedangkan Catherine sendiri tertawa senang digendong ayahnya.

Sambil berjalan menuju ke rumah, Catherine memakan buah apel pemberian ayahnya.

"Huh? Kamu membaca buku itu lagi?" tanya sang ayah yang baru menyadari buku yang dipeluk putrinya.

Catherin bersenandung sambil menganggukan kepala dengan imut. "Materi tentang makhluk hidup apalagi tanaman terlihat menarik!"

"Tadi aku juga pergi ke taman untuk melihat tanaman-tanaman di sana juga, yah!" lapor Catherine seperti anak yang patuh.

"Oh begitukah?" Sang Ayah hanya tertawa melihat tingkah laku putrinya. Sambil mengusap rambutnya, pria itu berkata, "Sepertinya kamu sangat suka sekali membaca buku itu, lain kali jika mungkin, ayah akan mengajakmu ke perpustakaan sekolah."

"Benarkah?"

"Iya, kamu bisa membaca buku lain yang lebih menarik sepuasmu."

Hari itu sebenarnya masih siang dengan cahaya panas yang terik, namun mendadak mendung karena awan tiba-tiba meghalangi cahaya matahari.

Binar mata kebiruan itu tidak hilang sampai sang ayah berbisik, "Ayah harap kamu bisa mengungkap kebenaran itu, sayang."

"Hah!" Catherine terbangun begitu saja dengan sedikit sesak napas.

Wanita itu bangkit dari tidurnya dan mencoba menenangkan diri sampai dia menyadari sesuatu yang ia genggap di tangannya.

Secarik kertas yang berisi tulisan itu sekali lagi dibaca Catherine.

Ah iya, dia baru ingat kemarin malam ia menangisi ayahnya yang sudah lama meninggal.

"Hadiah ulang tahun ke-9 Catherine.
Catherine, sekarang kamu sudah berusia sembilan tahun. Ayah senang melihat ketertarikanmu terhadap ilmu pengetahuan jadi kamu pasti akan senang mendapat buku ini.
Pengetahuan yang kamu dapatkan pasti akan membantumu. Dengan begitu, ayah percaya kamu pasti bisa mengungkap kebenaran apapun di masa depan."

Hampir saja, air mata Catherine menetes lagi. Dia akhirnya menatap buku lusuh yang ada di meja sebelah kasurnya.

Kemarin malam, ia sempat membaca sedikit sampai tidak sengaja menemukan secarik kertas itu di selipan halaman buku. Itu membuat Catherine teringat bahwa buku lusuh itu adalah hadiah ulang tahunnya dulu.

Hadiah yang tentunya diberikan ayahnya diam-diam di malam hari sebelum akhirnya ayahnya ditemukan tewas di depan pintu rumahnya.


Tbc.







______________________________

Bentar biarkan author mukul dan ngomelin diri sendiri soalnya... cih kebenaran apa sih yeilah sok-sok an bikin penasaran aj wkwk<(-︿-)> _(:'>」∠)_ orz

encounter.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang